METODE PENELITIAN PENILITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI ASI EKSLUSIF
(Sumber: Widyamarta, Dimas Erda.2016.Faktor-faktor Yang Memengaruhi ASI Ekslusif.Ponorogo:Karya Tulis Ilmiah Pribadi)
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2003). Pada penelitian ini akan memaparkan tentang identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan ASI eksklusif di Kecamatan Jetis, Ponorogo.
3.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan pertahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2003).
Populasi
Seluruh Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif di Kecamatan Jetis Ponorogo sebanyak42 orang.
Sampel
Seluruh Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif di Kecamatan Jetis Ponorogo sebanyak 42 orang.
Sampling
Total Sampling
Desain Penelitian
Deskriptif
Pengumpulan Data
Kuesioner
Pengolahan data dan analisa data
Coding, Scoring, Tabulating
Penarikan Kesimpulan
Hasil dan Pembahasan data disajikan dalam bentuk prosentase
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Identifikasi Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Pemberian ASI EksklusifDi Kecamatan Jetis, Ponorogo.
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Seluruh Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif di Kecamatan Jetis Ponorogo sebanyak 42 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam dan Pariani, 2001). Pada penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah seluruh ibu yang tidak memberikan ASI eksklusifdi Kecamatan Jetis Ponorogo sejumlah 42 orang.
3.3.3 Besar Sampel
Besar sampel adalah menetapkan besarnya dan jumlah sampel suatu penelitian tergantung pada sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel dan kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel (Notoadmodjo, 2002). Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah42 responden.
3.3.4 Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi atau populasi anak dapat mewakili populasi (Nursalam, 2003). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling pengambilan sampel secara keseluruhan(Nursalam, 2003).
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah karakteristik yang dimiliki oleh objek (orang, benda, situasi yang berbeda yang dimiliki oleh kelompok tersebut (Nursalam, 2001).Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian (Arikunto, 2002). Pada penyusunan ini akan digunakan satu variabel penelitian yaitu faktor yang menyebabkan kegagalan ASI Eksklusif di Kecamatan Jetis Ponorogo.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diambil dari suatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur). Itulah yang merupakan observasi atau pengukuran secara cepat data suatu objek atau operasional dapat ditemukan yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Nursalam, 2002). Definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian .
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Identifikasi Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif
Variabel |
Defini Operasional |
Indikator |
Alat ukur |
Skala |
Skor |
Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan Pemberian ASI Eksklusif
|
Segalah sesuatu yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI Eksklusif |
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pengetahuan
5. Faktor fisik Ibu
6. Pengeluaran ASI
7. Dukungan Suami
8. Dukungan keluarga
9. Dukungan Tenaga Kesehatan
|
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner |
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
Nominal
|
0 = Tua, Jika umur ibu ≥ 30 tahun
1 = Muda, Jika umur ibu < 30 tahun
1= SD 2=SMP 3=SMA 4=Perguruan Tinggi (PT) 0 = Tidak bekerja
1 = Bekerja
0 = Kurang, jika nilai jawaban benar ≤75%
1 = Baik, jika nilai jawaban benar > 75%
0 = Ada, jika nilai jawaban ya ≥65% (jawaban ya 4 dari 6 soal)
1 = Tidak Ada, jika nilai jawaban tidak <65% (jawaban ya 3 dari 6 soal)
0 = Tidak, bila 3 hari setelah melahirkan ASI tetap tidak keluar 1 = Ya, bila ASI keluar ≤ 3 hari setelah melahirkan
Pernyataan(+) a. SS : 4 b. S : 3 c. KS : 2 d. TS : 1 Pernyataan(-) a. SS : 1 b. S : 2 c. KS : 3 d. TS : 4 Hasil : T > mean T berarti dukungan baik, T ≤ mean T berarti dukungan buruk
Pernyataan(+) e. SS : 4 f. S : 3 g. KS : 2 h. TS : 1 Pernyataan(-) e. SS : 1 f. S : 2 g. KS : 3 h. TS : 4 Hasil : T > mean T berarti dukungan baik, T ≤ mean T berarti dukungan buruk
Pernyataan(+) i. SS : 4 j. S : 3 k. KS : 2 l. TS : 1 Pernyataan(-) i. SS : 1 j. S : 2 k. KS : 3 l. TS : 4 Hasil : T > mean T berarti dukungan baik, T ≤ mean T berarti dukungan buruk |
3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.6.1 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini prosedur yang ditetapkan adalah:
1. Meminta rekomendasi dari Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2. Mengurus perijinan ke Bankesbang Linmas Ponorogo.
3. Mengurus perijinanke Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.
4. Mengurus perizinan ke pihak Puskesmas Jetis
5. Menentukan populasi, sampel dan besar sampel.
Dengan dibantu oleh kader di wilayah Puskesmas Jetis.
6. Memberi penjelasan kepada calon responden dalam hal meminta persetujuan menjadi responden dan bila bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani informed consent.
7. Responden harus mengisi semua daftar pertanyaan dalam angket yang di berikan kalau ada pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden maka peneliti akan membantu memandu untuk dapat menjawab pertanyaan.
8. Data yang terkumpul ditabulasi dan dikelompokkan sesuai dengan variabel kemudian diprosentasekan.
3.6.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner (daftar pernyataan), yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala berdasarkan masing-masing faktor dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dan konsep, tetapi belum di ujicoba validitas dan rehabilitasnya.
3.6.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
1. Persiapan penyusunan poposal : Januari-Juli 2016
2. Ujian Proposal : Agustus 2016
3. Pengambilan Data : September2016
4. Ujian Riset : September 2016
Dalam penelitian ini tempat yang digunakan sebagai objek penelitian adalah balita umur 0-6 bulan di Puskesmas Jetis.
3.7 Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam mengungkapkan fenomea (Nursalam, 2003).Pada penelitian ini dilakukan dengan deskriptif statistic, yaitu perhitungan statistic untuk menjelaskan dan mensintesa data. Dengna menggunakan prosedur statistik ini memungkinkan peneliti untuk mengurangi, menyimpalkan, mengorganisasi, mengintepretasi, dan menyajikan informasi yang jelas dengan angka-angka yang bermakna (Nursalam, 2001). Teknik perhitungan yang digunakan adalah distribusi frekuensi yang dapat diorganisir secara sistematis dalam bentuk angka-angka mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, bersama dengan perhitungan (prosentase) dari angka yang muncul setiap saat. Data yang diperoleh, dan diolah sebagai berikut.
3.7.1 Data Umum
Data umum berisi karakteristik responden yang digunakan untuk pertimbangan penelitian dalam menilai karakteristik responden. Data yang akan kemudian ditabulasi dan diolah dengan rumus:
Keterangan:
P = Prosentase
= frekuensi jawabab
N = jumlah responden
Kemudian hasil prosentase diinterpretasikan skala kualitas dengan skala 100% sebagai berikut:
100% : Seluruhnya
79%-99% : Hampir seluruhnya
51%-75% : Sebagian besar
50% : Setengahnya
25%-49% : Hampir setengahnya
15%-24% : Sebagian kecil
0% : Tidak satupun
(Arikunto, 2003).
3.7.2 Data Khusus
a. Pengetahuan
Setelah data terkumpul kemudian mengolah jawaban kuesioner pengetahuan dengan cara dikoreksi (editing) diberi kode dengan angka (coding), disusun dengan bentuk tabel (tabulating), dan diberi skor (scoring). Setiap satu item pertanyaan yang dijawab diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Dari hasil penjumlahan dari jawaban kuesioner tiap-tiap responden dibagi dengan skor yang diharapkan (skormaksimal) sehingga memperoleh prosentase dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N : Nilai yang didapat
SP : Skor yang didapat
SM : Skor maksimal
(Nursalam, 2006)
Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan ASI eksklusif
Pengetahuan
Kurang, jika nilainya ≤ 75% (benar 5 dari 8 soal)
Benar, jika nilainya >75% (benar 6 dari 8 soal)
b. Faktor fisik Ibu
Ada, jika nilai jawaban ya ≥65% (jawaban ya 4 dari 6 soal)
Tidak ada, jika nilai jawaban tidak <65% (jawaban ya 3 dari 6 soal)
c. Dukungan suami, keluarga dan tenaga kesehatan
Pada dukungan suami, keluarga dan tenaga kesehatan, maka setelah data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian diberi skor berdasarkan skala likert yaitu 1-4, antara lain :
Tabel 3.2 Skor Berdasarkan Skala Likert 1-4
Pernyataan (+) |
Pernyataan (-) |
Sangat setuju (SS) : 4 Setuju (S) : 3 Kurang setuju (KS): 2 Tidak setuju (TS): 1 |
Sangat setuju (SS) : 1 Setuju (S) : 2 Kurang setuju (KS): 3 Tidak setuju (TS): 4 |
Salah satu teknik scoring yang biasa digunakan dalam skala likert adalah skor T, yaitu :
T
Keterangan :
X : Skor responden pada skala dukungan yang hendak diubah menjadi skor T
: Mean skor pada skala kelompok
: Deviasi standart skor kelompok
(Azwar, 2002).
Sedangkan untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut :
Keterangan :
S : Simpangan baku
x : Skor responden
: Nilai rata-rata kelompok
n : Jumlah sampel
(Hidayat, 2007).
Keterangan :
MT : Rata-rata
N : Jumlah sampel
(Azwar, 2005).
Untuk mempermudah penilaian hasil prosentase dari variabel, maka peneliti menginterprestasikan menjadi 2 kategori, yaitu :
Nilai T > mean T: berarti subjek dukungan baik
Nilai T ≤ mean T : berarti subjek dukungan buruk
3.8 Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepala Puskesmas Jetis Ponorogo untuk mendapatkan persetujuan, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang akan diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi:
1. Lembar Persetujuan menjadi responden (Informed Consent)
Menurut (Nursalam dan Pariani, 2001) tujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian serta dampaknya selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan, dan jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan menghormati haknya. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Beberapa informasi yang harus ada di dalam informed conset tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu dan hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset (Nursalam, Pariani, 2001).
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Menurut (Nursalam, Pariani, 2001) kerahasiaan infornasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).