Friday, July 10, 2020

Sistem Pencernaan Pada Manusia


Sistem Pencernaan Pada Manusia

Makanan merupakan bahan yang diperlukan tubuh untuk kelangsungan hidup. Zat makanan ada yang perlu dicerna terlebih dahulu, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sebaliknya vitamin, mineral, dan air dapat langsung diserap dan digunakan tubuh. Pencernaan makanan dibedakan menjadi:
  • Ø  Pencernaan mekanis, mengubah bahan kasar menjadi halus secara fisik
  • Ø  Pencernaan kimiawi, proses pengubah zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan
  • Ø  Pencernaan intrasel, terjadi di dalam sel, misalnya pada protista
  • Ø  Pencernaan ekstrasel, terjadi melalui saluran pencernaan, misalnya pada hewan
A) Saluran Pencernaan
1) Mulut 
2) Kerongkonan
Kerongkongan menghubungkan mulut dan lambung. Pada persimpangan tenggorok dan kerongkongan (faring) terdapat epiglottis yang menutup tenggorok sehingga makanan masuk melalui kerongkongan menuju lambung. Makanan didorong masuk dari kerongkongan ke lambung oleh gerak perstaltik (meremas)
3) Lambung
        Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardia (atas), fundus (tengah), dan pylorus (bawah). Lambung bagian tengah menghasilkan getah lambung terdiri atas air, lendir, asam lambung (HCl), enzim rennin, pepsinogen, serta enzim lipase.
4) Usus Halus (Instestinum Tennue)
Usus halus terdiri dari:
a) duodenum (usus dua belas jari)
            Duodenum adalah temapt bermuaranya dua saluran, yaitu dari kantong empedu dan pancreas. Fungsi empedu untuk mengemulsi lemak. Pancreas menghasilkan getah pancreas yang mengadung enzim tripsin, enzim amylase, dan enzim lipase.
b) jejunum (usus kosong)
            jejunum adalah tempat pencernaan terakhir sebelum sari-sari makanan diserap. Dinding halus menghasilkan getah usus yang mengadung lendir dan berbagai enzim, yaitu enzim erepsin, enzim lipase, dan enzim enterkinase.
c) ileum (usus penyerap)
            ileum adalah bagian usus halus yang terakhir. Di sini terjadi proses penyerapan sari makanan (absorpsi) oleh jongot usus (vili) pada dinding ileum.

Checking Range of Motion (ROM) mobility, English for Nursing


Checking Range of Motion (ROM) mobility, English for Nursing
(Source/ Sumber: Pramudya, Leo A.2005.English for Proffesional Nurses.Jakarta: EPN Consultant.)
(Answer Source/ sumber jawaban: Dimas Erda Widyamarta.2013.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)
A.     Example for sentences
1.      (Squat): plase now squat, then stand slowly (25)
2.      (Tip of index finger): hold the tip of index finger (42)
3.      (slip on): please, slip on your handscone (Putri K. 09/ Dimas Erda)
4.      (downwards): please, bend downwards your head (Aynur, 08/ Dimas Erda)
5.      (up  right): please, your up right position. (Fitri, 14/ Dimas Erda)

B.     Describe expression to patient
1.      Ask the patient to clench fists
Clench your fist (53)
2.      Ask the patient to raise up both hand parallel with both shoulders.
Please, raise up tothands parallel with both shoulders (54)
3.      Ask the patient to flex the neck towards the right shoulder
Please, flex your neck towards the right shoulder (Wiji, 33/ Dimas Erda)
4.      In up-right standing position. Ask the patient to raise the right leg and bend it down.
Please, raise your right leg and position bend it down in upright standing (Diajeng, 17)
5.      In up-right standing position. Ask the patien to flex the neck back, with chin towards the ceiling.
Please in upright  standing. Potion your neck with chin forwards the celling (Tri Endah,23/ Dimas Erda)

C.     Express to Position
1.      I want to see how far you can flex your head (Maratus, 16)
2.      Turn your head towards the left enough. Then to right (Zuriska, 32)
3.      Flex your back, touches your tip of Index finger (Maya, 56/ Dimas Erda)
4.      Do you feel pain when do the motion? (Mukhlas, 31/ Dimas Erda)
5.      Please, now squat then stand slowly (18)

D.     Dialog 1
Nurse                           : Mr. Erda. How does it (Parkinson’s disease) (Munawar, 07) affect you? (Bima Dwi, 36)
Mr. Erda                     : the walking is the worst (Winning, 28). It’s difficult to start moving and I;m so slow (Aris,49). All can do is shuffle to start with and then my steps get shorter and I get faster and faster (DIMAS ERDA,22), can’t  stop (Triana, 30), and I lilely fall over: i have really lost my confidence (Esti, 37/ Dimas Erda).
Nurse                           : Do you have any other movement problems?
 Mr. Erda                    : i get that freezing where I can’t ,ove. It’s hard to do some things because my arms are so stiff (Erwan).
Nurse                           : what things mainly things like turning over in bed, reaching out for a cup, getting up out of a chair and turning round once I’m

E.      Dialog 2
Nurse               : Would you slip off your top things, please. Now I just want to see you standing. Hands by your side. You’re sticking that hip out a little bit, aren’t you?
Patient             : yes, well. I can’t straighten up easily
Nurse               : Could you bend down as far as you can with your knees straight and stop when you’ve had enough. (13,26)
Patient             : Oh, that’s the limit
Nurse               : not very far is it. Stand up again. Now I would like you to lean back wards (45). That’s not much either. Now stand up straight again. Now first of all. I would like you to slide you down the right side of your thigh. See how far you can go. That’s fine. Now do symptoms on the opposite side. Fine. Now just come back to standing  straight. Now keep your feet together just as they are. Keep your knees and feet steady.
Patient             : oh, that’s sore.
Nurse               : go back to the center again. Now try the same thing and go around to the left side. Fine. Now back to the center. That’s fine. Now could you to lie face down on the couch? I’m just going to try and find out where the sore spot is.

Introduction/ Pengenalan di dalam Bahasa Inggris FOR JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH


Introduction/ Pengenalan di dalam Bahasa Inggris FOR JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH


Introduction/ Pengenalan di dalam Bahasa Inggris

(Sumber: Les Ohio. August, 4th 2007)

A) Introduce ourself

Ø  I would like to introduce my self, my name is Dimas.

Ø  Could I introduce my self, I am is Dimas Erda W.

Ø  Allow me to introduce my self, my name is Dimas Erda.

Ø  Hello, my name is Dimas Erda Widyamarta.

B) Give Introduce our self 2

Ø  What is your name? my name is Dimas Erda Widyamarta.

Ø  What is your nick name? my nick name Dimas.

Ø  How old are you? I am thirteen years old.

Ø  Where do you study? I study  in Junior High School 1 Ponorogo.

Ø  Where do you live? I live at village Bangsalan, sub district Sambit, Ponorogo Regency, East Java Province.

Ø  What is your address? My address is Menak Agung street, Bangsalan, number 10

Ø  How many brother and younger do you have? I have one brother and one younger brother.

Ø  What are you? I job is student.

Ø  What do you do? I work is student.

Ø  What is your job? I job is student.

Ø  What is your religion? My religion is Muslim.

Ø  What year are you in? I’m in the seventh year class.

Ø  What is your father (he)? My father work is civilian official state (servan)

Ø  What does you father do? My father work is teacher.


INDONESIAN:

A) Memperkenalkan Diri

Ø  (Saya ingin mengenalkan diri saya, nama saya Dimas)

Ø  (dapatkah saya mengenalkan diri saya, nama saya Dimas Erda W.)

Ø  (Ijinkan saya mengenalkan diri saya, nama saya Dimas Erda.)

Ø  (hallo, nama saya Dimas Erda Widyamarta)

B) Memberikan identitas diri

Ø  (Apa nama kamu? Namaku Dimas Erda Widyamarta.)

Ø   (Apa nama panggilan atau pendekmu? Nama panggilan atau pendekku Dimas.)

Ø   (Berapa umurmu? Umur saya tiga belas tahun)

Ø  (Dimana kamu bersekolah? Saya bersekolah di SMPN 1 Ponorogo.)

Ø  (Dimana kamu tinggal? Saya tinggal di desa Bangsalan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.)

Ø  (Dimana alamatmu? Alamatku Jalan Menak Agung, Bangsalan, nomor 10)

Ø  (Berapa banyak saudara laki-laki dan adik yang kamu punya? Saya punya satu saudara laki-laki dan satu adik laki-laki)

Ø  (apa pekerjaanmu? Saya bekerja sebagai pelajar.)

Ø  (apa pekerjaanmu? Saya bekerja sebagai pelajar.)

Ø  Apa pekerjaanmu? Saya bekerja sebagai pelajar.

Ø  Apa agamamu? Agamaku adalah Muslim.

Ø  Kelas berapa kamu? Saya di kelas ketujuh.

Ø  Apa pekerjaan ayahmu? Ayah saya bekerja sebagai guru.

Memasang, Perawatan, Pelepasan Selang Nasogastrik (NGT) dan pemberian Nutrisi, di dalan Keperawatan


Memasang, Perawatan, Pelepasan Selang Nasogastrik (NGT) dan pemberian Nutrisi, di dalan Keperawatan
1.      Pengertian Nasogastrik (NGT)
Melakukan pemasangan dari rongga hidung ke lambung
2.      Tujuan
a.       Memasukkan makanan cair atau obat-obat atau padat yang dicairkan atau padat yang dicairkan
b.      Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
c.       Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung
d.      Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma.
e.       Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium.
3.      Dilakukan pada:
a.       Pasien tidak sadar (koma)
b.      Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis esofagus, tumor mulut atau faring atau esofagus, dan lainnya.)
c.       Pasien pascaoperasi pada mulut atau faring atau esofagus.
4.      Persiapan alat
Baki berisi:
a.       NGT No.14 atau 16 (untuk anak lebih kecil)
b.      Jeli
c.       Sudip lidah
d.      Sepasang sarung tangan
e.       Senter
f.       Spuit atau alat suntik ukuran 50-100 cc
g.      Plester
h.      Stetoskop
i.        Handuk
j.        Tisu
k.      Bengkok
5.      Prosedur pelaksanaan
a.       Dekatkan alat ke samping klien
b.      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dengan tujuannya.
c.       Cuci tangan
d.      Bantu klien pada posisi High Fowler. Meningkatkan kemampuan klien untuk menelan.
e.       Pasang handuk pada dada klien, letakkan tisu wajah dalam jangkauan klien. Agar tidak mengotori pakaian klien. Pemasangan slang dapat menyebabkan keluarnya air mata.
f.       Memakai sarung tangan.
g.      Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan bernapas normal dengan menutup satu hidung kemudian mengulanginya dengan menutup hidung yang lain. Slang mudah masuk melalui slang hidung yang lebih paten.
h.      Mengukur panjang slang yang akan dimasukkan dengan menggunakan:
1)      Metode tradisional. Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telingah bawah dan ke prosesus xifoideus di sternum.
2)      Metode Hanson. Mula-mula tandai 50 cm pada slang kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Slang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dan tanda tradisional.
i.        Beri tanda pada panjang slang  yang sudah diukur dengan menggunakan plester.
j.        Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20cm. Pelumasan menurunkan friksi antarmembran mukosa dengan slang.
k.      Ingatkan klien bahwa slangakan segera dimasukkan dan instruksikan klien untuk mengatur posisi kepala ektensi, masukkan slang melalui lubang hidung yang telah ditentukan. Memudahkan masuknya slang melalui hidung dan memelihara agar jalan napas tetap terbuka.
l.        Lanjutkan memasukkan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan paksakan untuk dimasukkan. Meminimalkan ketidaknyamanan akibat pemasangan NGT. Dengan memasukkan slang dengan cara memutar dan sedikit menarik, ujung slang akan mudah masuk ke faring.
m.    Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring. Setelah melewati nasofaring (3-4cm) anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan.
n.      Dorong klien untuk menelan dan memberikan sedikit air minum (jika perlu). Tekankan pentingnya bernapas lewat mulut. Menelan memudahkan lewatnya slang melalui orofaring.
o.      Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau klien tersedak, sianosis, hentikan mendorong slang. Periksa posisi slang di belakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter. Slang mungkin terlipat, menggulung di orofaring atau masuk ke trakea.
p.      Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan klien rileks dan bernapas normal. Memberi kenyamanan dan mengurangi kecemasan.
q.      Periksa letak slang dengan
1)      Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut dan kuadran kiri atas klien (lambung) kemudian suntikan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen.
2)      Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung.
3)      Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam mangkuk yang berisi air. Jika terdapat gelembung udara, slang masuk ke dalam paru-paru. Jika tidak terdapat gelembung udara, slang masuk ke dalam lambung.
Posisi yang tepat penting untuk diketahui sebelum mulai memasukkan makanan
r.        Oleskan alkohol pada ujung hidung klien dan biarkan sampai kering
s.       Fiksasi slang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung.
1)      Potong 10 cm plester, belah menjadi dua sepanjang 5 cm pada salah satu ujungnya. Memasang ujung yang tidak dibelah pada batang hidung klien dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung.
2)      Tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada ujungnya dan penitikan pada baju.
t.        Evaluasi klien setelah terpasang NGT
u.      Rapikan alat-alat.
v.      Cuci tangan.
w.    Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.
6.      Perawatan Pasien saat dipasang selang NG
a.       Nilai kembali pempatan selang sebelum memberikan bolus makanan, cairan, atau obat-obatan dan pada setiap pergantian untuk pemberian makanan secara kontinu.
b.      Bilas selang dengan 30 mL air setelah setiap makan dan setelah setiap pemberian obat-obatan
c.       Nilai adanya iritasi atau pecahnya kulit. Rekatkan ulang setiap hari dan pada lokasi yang berlainan untuk menghindari penekanan konstan pada satu area hidung. Cuci dengan lembut area sekitar hidung dengan sabun dan air. Berikan perawatan kebersihan nasal setiap hari dan jika diperlukan.
d.      Berikan perawatan mulut setiap 2 jam dan jika dibutuhkan (cuci mulut, air, sikat gigi, bersihkan lidah, gigi, gusi, pipi, dan membran mukosa). Jika pasien sedang membersihkan mulut, ingatkan ia untuk tidak menelan air.
7.      Pelepasan selang NGT
a.       Jelaskan prosedur kepada pasien. Perhatikan pencegahan standar.
b.      Lepaskan plester dari hidung dan wajah.
c.       Klem atau sumbat selang (untuk mencegah aspirasi), instruksikan pasien untuk menahan napas dan keluaran selang pada sekali gerakan, namun cepat.
d.      Nilai tanda-tanda aspirasi.
8.      Jenis pemberian makanan melalui selang
a.       Pemberian makanan inisial: lanjutkan sesuai yang ditoleransi dengan 10-25 mL/jam setiap 8-12 jam sampai kecepatan yang diinginkan.
b.      Intermiten: infus 200-400 mL formula enteral beberapa kali per hari selama 30 menit.
c.       Kontinu: pemberian makanan dimulai dalam 24 jam dengan menggunakan pompa infus.