1.
Pengertian
Kata “Mollusca”
artinya lunak, sehingga semua hewan yang tergolong filum ini memiliki tubuh
lunak. Umumnya tubuhnya bercangkang, tetapi ada juga yang tidak bercangkang.
Cangkang terbuat dari zat kapur. Letak cangkang tersebut ada yang di luar
tubuh, tetapi ada juga yang terletak di dalam tubuh.
Anggota filum Mollusca memiliki tubuh
simetri bilateral. Memiliki lapisan mantel atau penutup tubuh yang terletak di
bawah cangkangnya dan berfungsi memproduksi senyawa kalsium karbonat sebagai
bahan pembuat cangkang. Hewan yang termasuk Mollusca misalnya bekicot, kerang,
remis, kijing, tiram, siput sawah, cumi-cumi, dan keong.
1.
Ciri-ciri
a.
Bertubuh lunak dan tidak
beruas, multiseluler, lunak, simetris bilateral, tripoblasti. Sebagian besar
memiliki cangkok dari zat kapur, mantel.
b.
Tubuh simetris bilateral, tidak
bersegmen, kecuali pada monoplacophora.
c.
Memiliki kepala yang jelas
dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
d.
Coelom mereduksi, dinding tubuh
tebal dan berotot.
e.
Memiliki kaki berotot yang
secara umum digunakan untuk bergerak.
f.
Lubang anus dan ekskretori
umumnya membuka kedalam rongga mantel.
g.
Ovum berukuran kecil dan
mengandung sedikit kuning telur.
h.
Organ ekskresi berupa ginjal
yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah, ginjal
berhubungan dengan rongga perikandrium.
i.
Memiliki saluran peredaran
darah dan jantung yang terdiri atas aurikel dan ventrikel.
2.
Klasifikasi Mollusca
Lima
kelasutama dalam filum Mollusca yaitu Polyplacophora, Bivalvia, Gastropoda,
Scaphopoda, dan Cephalopoda.
a.
Kelas Polyplacophora
Hewan
ini hidup melekat di dasar perairan laut, tubuhnya pipih, tidak ditemukan
bagian kepala, dan memiliki punggung yang dilindungi oleh cangkang yang
tersusun tumpang tindih seperti genting. Contohnya yaitu Chiton yang hidupdii laut.
Saluran
pencernaan makanan terdiri dari mulut yang dilengkapi dengan lidah parut, yaitu
lidah dengan gigi tersusun dari zat kitin. Lidah ini disebut radula. Dari mulut, saluran pencernaan
masuk ke lambung, usus, dan anus. Chiton memiliki
hati yang berhubungan dengan nefridium.
Nefridium adalah organ yang berfungsi mengekskresikan sisa makanan yang
berbentuk cair.
Sistem
peredaran darah terdiri dari jantung yang beruang tiga, aorta, dan sinus. Darah
dari jantung dipompa menuju insang melalui aorta dan sinus.
Hewan
ini mempunyai dua ginjal untuk membuang zat sisa. Sistem saraf terdiri dari dua
pasang tali saraf longitudinal yang dihubungkan dengan daerah mulut. Hewan ini
mempunyai alat indra berupa mata dan sepasang osfradium.
Jenis
kelamin terpisah. Sperma dikeluarkan oleh hewan jantan dan masuk lewat insang
hewan betina. Telur kemudian dilepaskan ke laut.
b.
Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal
dari kata gaster dan podos. Gaster artinya perut dan podos artinya kaki. Hewan ini bergerak
dengan menggunakan “perutnya”. Gastropoda hidup di darat, air tawar, dan air
laut. Tubuhnya memiliki cangkang.
1.
Struktur
dan Fungsi Tubuh Gastropoda
Perut
yang digunakan untuk berjalan memiliki otot, disebut “kaki”. Kaki bagian depan
memiliki kelenjar untuk menghasilkan lender guna mempermudah gerakan.
Kepala
gastropoda terletak di depan. Di kepala terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek
(sungut). Pada tentakel panjang terdapat bintik mata. Bintik mata hanya
berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Tentakel pendek berfungsi sebagai
indra peraba dan pembau.
Sistem
pencernaan Gastropoda dimulai dari mulut di bagian depan. Di dalam mulut
terdapat lidah parut (radula).
Selanjutnya terdapat kerongkongan, lambung, usus (intestium) yang berbelok ke
depan dan berakhir sebagai anus yang terletak di mantel berdekatan dengan
kepalanya. Didekat lambung terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati
melingkar-lingkar mengikuti belitan cangkang. Gastropoda umumnya herbivore atau
pemakan tumbuh-tumbuhan.
Gastropoda
bernapas menggunakan lapisan mantel yang berfungsi menjadi “paru-paru” yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Alat eksresi cairan ialah nefridium. Sistem saraf terdiri terdiri
dari tiga pasang gaglia yang dihubungkan oleh saraf. Indranya berupa mata,
statosista (alat keseimbangan), organ peraba, dan kemoreseptor (reseptor
kimia).
2.
Reproduksi Gastropoda
Gastropoda
bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan silang. Sel telur dan
spermatozoa dihasilkan oleh satu alat tubuh (organ) yaitu ovotestis. Jadi, ovarium (penghasil ovum) dan testis (penghasil
sperma) menjadi satu. Pemasakan sperma dan ovum tid ak dalam waktu yang
bersamaan. Oleh karena itu, hewan ini memerlukan hewan pasangan untuk
berlangsungnya perkawinan silang.
Pembuahan
(fertilisasi) terjadi di dalam tubuh si “betina”. Ingat, meskipun hermafrodit,
ada juga yang berfungsi sebagai betina jika menghasilkan ovum, dan berfungsi
sebagai jantan jika menghasilkan sperma. Setelah terjadi fertilisasi, hewan
betina mengeluarkan telur yang sudah dibuahi. Contoh Gastropoda ialah Achatina fulica (bekicot), Lymnaea (siput sawah), dan Melania (sumpil).
Sumpil
atau keong sawah yang bentuknya agak bundar dapat dimakan. Sedangkan keong
emas, meskipun dapat dimakan, tetapi daya biaknya cukup tinggi sehingga dapat
menjadi hama padi.
Di
kebun-kebun yang lembab sering dijumpai siput telanjang. Disebut siput
telanjang karena tidak bercangkang. Siput ini tidak berbahaya, warnanya hitam
kecoklatan.
c.
Kelas Scaphopoda
Scaphopoda
memiliki cangkang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Hidupnya di
laut dan terpendam di dalam pasir atau lumpur. Contohnya ialah Dentalium vulgare. Disebut Dentalium karena bentuk cangkangnya
menyerupai gigi-gigi (dentis).
Panjang
tubuh Scaphopoda biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tetapi ada pula yang
panjangnya 25 cm. kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk
menggali di pasir. Sirkulasi air untuk pernapasan digerakkan oleh gerakan kaki
dan sillia. Pertukaran gas terjadi di mantel.
d.
Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
Contoh
Bivalvia adalah kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar.
Hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang dihubungkan
dengan jaringan ikat atau ligamentum yang bekerja sebagai engsel, fungsinya
seperti engsel pintu. Dipermukaan luar cangkang terdapat garis pertumbuhan
melengkung yang dapat digunakan untuk menentukan umur kerang.
Cangkang tersusun atas periostrakum,
prismatik, dan nakreas.
1.
Periostrakum
Merupakan lapisan
terluar, tipis, dan terdiri dari zat tanduk. Lapisan ini melinndungi cangkang
dari asam karbonat yang ada di air dan untuk memberi warna cangkang.
2.
Prismatik
Merupakan lapisan
tengah yang tersusun atas kalsium karbonat.
3.
Nakreas
Merupakan lapisan
terdalam yang berkilat, yang disebut pula sebagai lapisan mutiara.
Kakinya
berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan keluar. Oleh karena berkaki
pipih, hewan ini sering juga disebut Palecypoda (si kaki pipih). Kaki
terletak di bagian tengah tubuh di antara insang. Bivalvia bernapas dengan
menggunakan insang. Insang hewan ini berbentuk lembaran sehingga disebut juga Lamellibranchiata (lamella = lembaran, branchia = insang).
Sistem
pencernaan dimulai dari bagian depan (anterior) yaitu mulut, kemudian
kerongkongan (esofagus), lambung, usus, dan di bagian belakang (posterior) ada
lubang anus. Mulut dan anus terletak dalam rongga mantel.
Sistem
ekskresi menggunakan sepasang nefridium yang berperan sebagai ginjal, yang
berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berbentuk cair.
Sistem
saraf tersebar dan memiliki tiga pasang pusat susunan saraf yang disebut
ganglion, yaitu ganglion otak di otot depan, ganglion viseral didekat otot
belakang, dan ganglion kaki di kaki.
Hewan ini mempunyai jenis kelamin
jantan dan betina yang terpisah (diesis) tetapi ada pula yang hemafrodit
(monoesis). Pembuahan atau fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk betina.
Hasil fertilisasi yang berupa zigot menetas menjadi larva. Larva ini bersilia,
dapat keluar dari induknya, berenang, dan segera menempel pada insang ikan.
Larva ini bersifat parasit, dapat mengakibatkan sakit dan membunuh ikan.
Setelah 12 minggu, larva melepaskan diri dari tubuh ikan dan tumbuh dewasa.
Contoh
kerang antara lain Ostrea (tiram yang
enak dimakan, hidup di laut), Panope
generosa (kerang raksasa), Pecten (kerang
darah), Meleagrina (kerang mutiara), Anodonta (kijing, hidup di ait tawar),
dan Corbicula (remis).
e.
Kelas Chephalopoda
Disebut Chephalopoda
(cephal = kepala, podos = kaki) karena hewan ini menggunkan bagian kepalanya
sebagai kaki atau alat gerak. Alat gerak itu adalah tentakel yang terdapat pada
kepala. Tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan. Nautilus memiliki 60-90 tentakeldan tidak dilengkapi alat
penghisap. Cumu-cumi dan ikan sotong memiliki 8 tentakel yang dilengkapi alat
penghisap dan 2 tentakel panjang, sedangkan gurita memiliki 8 tentakel. Pada
gurita, semua tentakelnya dilengkapi dengan alat penghisap (sucker).
Dikepala terdapat sepasang mata yang
besar dan tidak berkelopak. Mata tersebut memiliki struktur seperti mata hewan
tingkat tinggi. Di dekat kepala terdapat corong atau sifon. Jika sifon
menyemprotkan air, maka cumi-cumi akan melesat terdorong ke depan. Di sebelah
perut (ventral) sifon terdapat kantong tinta. Kantong tinta mengandung kelenjar
tinta yang mensekresikan cairan yang mengandung pigmen melanin. Dalam keadaan
bahaya atau mengancam, tinta akan disemprotkan keluar sehingga air menjadi
keruh.
Sistem pembuluh darahnya adalah
sistem pembuluh darah tertutup. Maksudnya darah dari jantung mengalir ke tubuh
melalui pembuluh darah nadi dan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh darah
balik. Jantung berongga satu. Bernapas menggunakan insang yang terletak di
rongga mantel.
Cephalophoda
bersifat diesis, jadi ada hewan jantan dan betina. Pembuahan (fertilisasi)
terjadi di dalam tubuh betina. Contohnya antara lain cumi-cumi (Loligo), ikan sotong (Sepia), gurita (Octopus), dan Nautilus.
Cephalophoda
dapat dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Tetrabranchiata dan Dibranchiata.
1.
Tetrabranchiata
Contoh anggota ordo ini adalah Nautilus yang
hidup di Pasifik dan Lautan Indonesia. Ordo ini mempunyai cangkang luar, dua
pasang insang, dan dua pasang nefridium.
2.
Dibranchiata
Ordo ini mempunyai cangkang dalam atau tidak
sama sekali, mempunyai kantong tinta, sepasanng insang, nefridium, dan
kromatofora. Kromatofora adalah sel-sel berpigmen, yang dapat berubah-ubah
warnanya.
Ordo Dibranchiata dibedakan menjadi:
a)
Subordo Decapoda (berkaki
sepuluh), misalnya cumi-cumi dan ikan sotong
b)
Subordo Octopoda (berkaki
delapan), misalnya gurita dan Argonanta
argo.
Peranan Mollusca bagi manusia
Beberapa
Mollusca memiliki arti ekonomi yang penting bagi manusia, antara lain diuraikan
berikut ini:
a.
Sebagai makanan berprotein
tinggi, misalnya kerang, bekicot, keong, cumi-cumi, sotong.
b.
Tiram mutiara menghasilkan
mutiara.
No comments:
Post a Comment