PENGARUH REVOLUSI AMERIKA SERIKAT, REVOLUSI PERANCIS, REVOLUSI RUSSIA, REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP INDONESIA
(sumber: Ali, Nur. Modul Bahan Ajar Sejarah. MGMP Sejarah: Ponorogo.)
(Gambar, bendera Amerika Serikat, United Soviet Sosialist of Republic (Rusia), France, Britania Raya)
A. REVOLUSI AMERIKA
I Penjajahan Bangsa Barat
1) Amerika
Latin (Amerika Tengah dan Selatan) yang menjadi jajahan Spanyol dan
Portugis, mereka berbudaya dan berbahasa Latin serta memeluk agama
Katolik.
2) Amerika
Anglo-Saxon (Amerika Utara, yakni Amerika Serikat dan Kanada) yang
menjadi jajahan Inggris dan Perancis, mereka berbudaya dan berbahasa
Anglo-Saxon serta memeluk agama Protestan. Namun setelah terjadi Perang
Tujuh Tahun (1756-1763) dan Perancis kalah, maka atas dasar Perdamaian
Paris (1763) wilayah Amerika Utara menjadi jajahan Inggris dan Perancis
harus angkat kaki dari Amerika Utara.
II Latar Belakang Lahirnya Revolusi Amerika
Revolusi
Amerika adalah proses perjuangan yang dilakukan oleh 13 koloni Inggris
untuk memperoleh kemerdekaan dari Inggris, sehingga nantinya dikenal
sebagai Perang Kemerdekaan Amerika. Pembentukan Koloni pada dasarnya
berawal dari imigran Inggris yang dating ke Amerika untuk mencari
kebebasan beragama karena agamanya dilarang oleh pemerintah Inggris.
Imigran Inggris tersebut nantinya berhasil mengalahkan Suku Indian
(penduduk asli Amerika) dan mereka membentuk koloni di Amerika. Secara
garis besar Revolusi Amerika dilatar belakangi oleh:
a Lahirnya paham kebebasan dalam bidang politik
Imigran
Inggris di Amerika berpendapat bahwa mereka adalah manusia merdeka yang
membangun koloni di Dunia Baru dan merekalah yang berhak memerintah
Amerika. Paham kebebasan mereka ditentang oleh Pemerintah Inggris
dengan alasan atas dasar Perdamaian Paris 1763 maka daerah Amerika Utara
adalah kekuasaan Pemerintah Inggris dan yang berhak memerintah adalah
pemerintah Inggris, bukan kaum imigran.
b Lahirnya paham kebebasan dalam perdagangan
Pemerintah
Inggris mewajibkan kaum koloni untuk menjual hasil bumi Amerika hanya
kepada Pemerintah Inggris saja dan mewajibkan pula kaum koloni untuk
membeli barang-barang industry Pemerintah Inggris saja. System monopoli
ini ditentang oleh kaum koloni yang menghendaki system perdagangan
bebas.
c Adanya penarikan pajak yang sewenang-wenang
Untuk
mengisi kas Negara yang kosong sebagai akibat Perang Tujuh Tahun, Raja
George III dari Inggris menarik pajak pertahanan dan pajak koloni kepada
penduduk koloni, penarikan pajak ini ditentang oleh penduduk koloni
yang dipimpin oleh Samuel Adam dengan semboyan “No taxation without represtation”
(tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan), maksudnya kaum koloni
bersedia membayar pajak asal mereka dianggap sebagai warga Negara
Inggris dan mewakili perwakilan di Parlemen Inggris.
d Sebab Khusus: Peristiwa “The Boston Tea Party”
Pada
tanggal 27 November 1773, kapal Inggris yang memuat the berlabuh di
pelabuhan Boston. Atas datangnya the ini warga colonial harus membayar
pajak the kepada pemerintah Inggris. Warga colonial menolak bahkan ada
yang menyamar sebagai orang Indian dan menyusup ke kapal tersebut dan
membuang 342 peti the ke laut.
III Jalannya Revolusi Amerika Serikat
Setelah
terjadinya Peristiwa “The Boston Tea Party”, pemerintah Inggris
mengeluarkan Undang-undang Paksa (Coervice Act) Tahun 1774 yang
memperbolehkan tentara Inggris untuk menangkap dan menyerang orang-orang
yang dicurigai. Akibatnya pada tanggal 19 April 1775, tentara Inggris
yang dipimpin Letkol Francis Smith menyerang penduduk Boston, dengan
alasan untuk menangkap John Hannock dan Samuel Adam sebagai dalang utama
penentang pemerintah Inggris. Kaum koloni lain membela Boston sehingga
meletuslah Revolusi Amerika yang dipimpin oleh George Washington.
Pada
awalnya, Revolusi Amerika bertujuan untuk menentang penindasan yang
dilakukan pemerintah Inggris, tetapi setelah Thomas Paine menulis famlet
yang berjudul “Common Sense” (Pikiran Sehat) tahun 1776,
akhirnya tujuannya berubah menjadi peruangan untuk mencapai kemerdekaan.
Akibatnya pada tanggal 4 Juli 1776, ke 13 daerah koloni memproklamirkan
kemerdekaannya. Proklamasi Amerika berjudul “Declaration of Independence”
yang disusun oleh Thomas Jefferson dalam kongres di Philadelpia. Nama
negaranya adalah United State of Amerika (USA) yang terdiri atas 13
negara bagian (New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut,
New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virgina, North
Carolina, South Carolina, dan Georgia). Ke-13 koloni tersebut dikenal
sebagai “The Thirteen Original States” (sekarang menjadi 50 negara
bagian).
Selain
melalui perjuangan fisik, dilakukan pula perjuangan diplomasi ke
Negara-negara Eropa yang dipimpin Benjamin Franklin. Hasilnya Perancis
mengakui kemerdekaan Amerika (1778) dan mengirimkan pasukannya dibawah
pimpinan Jenderal Lafayette untuk membantu Amerika melawan Inggris.
Kemudian Spanyol mengumumkan perang terhadap Inggris dengan alasan untuk
mendapatkan kembali Gibraltar dan Florida dari tangan Inggris.
Akibatnya tentara Inggris yang dipimpin Jenderal Cornwallis menyerah di
kota Yorktown dan atas dasar Perjanjian Paris (1783) Inggris mengakui
kemerdekaan Amerika.
IV Dampak Revolusi Amerika
1. Tersebarnya paham kebebasan dan kemerdekaan baik di Eropa maupun di seluruh Dunia.
2. Menjadi pendorong meletusnya Revolusi Perancis.
3. Memberi inspirasi timbulnya perang kemerdekaan Negara-negara Amerika Latin untuk menentang penjajahan Spanyol dan Portugis.
4. “Declaration of Independence” (1776) yang di dalamnya berisi “human right” menjadi dasar tentang pernyataan hak asasi manusia dalam Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa.
5. Bagi
Indonesia: Declaration of Independece 1776 yang berisi pengakuan
tentang hak-hak asasi manusia ditambah pernyataan Presiden Wodrow Wilson
tentang penentuan nasib sendiri nantinya:
a) Mempengaruhi
perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan di Indonesia. Terbukti,
perhimpunan Indonesia mencantumkan asasnya: mengusahakan suatu
pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab hanya kepada rakyat
Indonesia.
b) Mempengaruhi
penyususnan Teks Proklamasi Indonesia dan penyusunan Undang-undang
Dasar 1945 terutama pembukaan alinea pertama: Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
c) Langkah-langkah
untuk mempertahankan kemerdekaan Amerika yang dilakukan melalui
perjuangan fisik dan diplomasi nantinya untuk mempertahankan
kemerdekaan. Misalnya melalui konfrontasi fisik (perang kemerdekaan) dan
diplomasi ke Negara-negara Timur Tengah yang dipimpin H. Agus Salim.
B. REVOLUSI PERANCIS
I Pengertian:
Revolusi Perancis adalah perubahan secara cepat dalam waktu yang singkat terutama dalam dua hal:
1. Sistem Pemerintahan (system absolutism berubah menjadi system demokrasi).
2. Struktur
masyarakat, yang semula terdiri dari golongan bangsawan dan gereja
(dengan hak istimewa) dan rakyat biasa (tanpa hak) berubah menjadi
masyarakat yang memiliki hak-hak yang sama.
i. Latar Belakang:
1) Lahirnya
rasionalisme (paham yang berpendapat bahwa akal budi atau nalar
merupakan sumber dari segala kebenaran) dan Aufklarung ( abad pencerahan
yakni abad XV yang sebelumnya disebut jaman kegelapan, karena ketika
itu manusia tidak dimanusiakan oleh pihak gereja dengan tidak
diperkenankan memberikan inspirasi dan hak oleh Paus yang kemudian
digant oleh humanis dan renesan). Tokohnya antara lain:
a) Decartes dengan dalilnya “Cogito Ergon Sum”, saya berpikir karena itu saya ada.
b) Monsteque
dengan teorinya “Trias Politica”, yakni tiga sendi kekuatan dalam
negara: Legislative Power (Pengawas Undang-undang), Executive Power
(Pelaksanaan Undang-undang), dan Yudicative Power (Pengawas
Undang-undang). Teori Monsteque mendapat pengaruhnya dari teori John
Locke (pakar Tatanegara Inggris) tentang pemisahan kekuasaan negara:
Legislative Power (Pengawas Undang-undang), Executive Power (Pelaksanaan
Undang-undang), dan Yudicative Power (Pengawas Undang-undang).
c) Voltare dengan bukunya “Kebebasan dan Kemerdekaan”.
d) Denis Diderot dan JD. Alembert dengan bukunya “Encyclopedie”.
2) Lahirnya
Romantisme (gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari
Eropa pada abad XVIII ) yang dipelopori J. J. Rousseau dengan bukunya
“Contrac Social” (Perjanjian masyarakat).
3) Pelaksanaan Feodalisme (struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra) yang nantinya membawa ketidakadilan dalam:
a) Bidang
politik: yang berhak memegang pemerintahan adalah golongan bangsawan
dan golongan agama, sedangkan rakyat jelata tidak punya hak untuk
memerintah. Akibatnya timbullah sistem pemerintahan yang bersifat korup.
b) Bidang
ekonomi: golongan bangsawan dan agama memiliki hak istimewa yaitu bebas
dari membayar pajak dan boleh menarik pajak terhadap rakyat jelata.
Sedangkan rakyat jelata wajib membayar pajak baik kepada raja atau
negara maupun kepada bangsawan dan golongan agama.
c) Bidang
sosial: kehidupan masyarakat Perancis dibedakan menjadi tiga golongan
yaitu golongan bangsawan, golongan agama (keduanya memiliki hak-hak
istimewa) dan golongan rakyat jelata (tidak punya hak apa-apa).
4) Adanya
Monarkhi Absolut yang buruk sejak pemerintahan Louis XIV yang dikenal
sebagai “Ancien Regime” yang artinya pemerintahan kuno yang kejam, yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Kekuasaan raja tidak terbatas dan tidak diawasi oleh parlemen.
b) Kekuasaan
raja tidak diatur dan tidak dibatasi oleh Undang-undang (Raja Lousi XIV
berkata “L’etat C’est Moi” yang artinya negara adalah saya).
c) Raja memerintah secara turun temurun dan bertindak sewenang-wenang.
d) Raja menganggap dirinya sebagai wakil Tuhan sehingga tidak pernah salah.
5) Terjadinya
kekosongan kekuasaan (Vacum of Power) sejak pemerintahan Louis XVI yang
tidak punya wibawa sehingga memberikan kesempatan untuk mengadakan
revolusi.
6) Pengaruh
perang kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1783) dimana pahlawan Perancis
“Lafayette” setelah berhasil membantu Amerika memproklamirkan
kemerdekaannya, ia pulang ke Perancis untuk mengorbankan revolusi.
7) Sebab
khusus, yaitu terjadinya krisis keuangan. Di bawah Raja Louis XIV dan
Louis XV anggaran negara selalu mengalami defisit. Peristiwa ini
mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raja Louis XVI yang bersama
permaisurinya Maria Antoinette menghambur-hamburkan uang negara.
Akibatnya pada tanggal 14 Juli 1789 meletuslah Revolusi Perancis yang
ditandai dengan penyerbuan penjara Bastille yang merupakan lambang
kekuasaan raja yang sewenang-wenang. Dalam revolusi tersebut yang
didengungkan semboyan “Liberte, Egalite, Fraternite” yang artinya
kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Salah satu tokohnya ialah
Napoleon Bonarpate yang nantinya dapat menyelamatkan Perancis dari
kekacauan.
ii. Dampak Revolusi Perancis
a. Bidang Politik
1) Berkembangnya nasionalisme, liberalisme dan demokrasi.
2) Undang-undang menjadi kekuasaan tertinggi.
3) Timbulnya ide aksi-aksi revolusioner.
b. Bidang Ekonomi
1) Penghapusan pajak feodal.
2) Petani menjadi pemilik tanah.
c. Bidang Sosial
1) Timbulnya susunan masyarakat baru dimana setiap warga negara memiliki hak-hak yang sama.
2) Pendidikan dan pengajaran menjadi hak setiap warga negara.
d. Bagi Indonesia
Revolusi
Perancis berpengaruh kuat di Belanda karena Belanda berhasil dikuasai
Perancis dengan Louis Bonarpate sebagai Raja Belanda (1795-1811). Paham
kebebasan yang didengungkan dalam Revolusi Perancis berpengaruh di
Belanda termasuk Indonesia jajahan Belanda. Hal ini dapat dilihat dari
kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Belanda sebagai berikut ini:
1) Dihapuskannya Tanam Paksa oleh kaum liberal.
2) Mulailah dilaksanakan penanaman modal swasta di Indonesia.
3) Makin banyak dibangunnya sarana produksi dan usaha-usaha produksi.
4) Dikeluarkannya Undang-undang Agraria Tahun 1870.
C. Perang United Soviet Sosialist of Republic (Russia)
I Latar Belakang Terjadinya Revolusi Russia
Sebelum
terjadinya revolusi, Russia diperintahkan oleh Raja Tsar Nicholas II
dari Dinasti Romanov. Pendukungnya terbagi atas Golongan tuan tanah
(bangsawan) dan petani atau buruh (rakyat jelata). Secara garis besar
terjadinya Revolusi Russia disebabkan oleh:
1. Raja
Tsar Nicholas II bersifat reaksioner, yaitu tidak mau memberikan
hak-hak berpolitik kepada rakyatnya. Meskipun Russia memiliki Parlemen
(Duma) tetapi hanya berfungsi sebagai penasehat raja.
2. Susunan
pemerintah Tsar Nicholas II bersifat Favoritisme, artinya didasarkan
pada yang disukai raja bukan atas dasar keahlian yang dimiliki.
3. Terjadi perbedaan social-ekonomi yang menyolok antara golongan tuan tanah (bangsawan) dengan petani (rakyat jelata).
4. Banyaknya aliran atau kelompok-kelompok yang menentang pemerintah Tsar Nicholas II seperti:
a) Kaum Liberal atau Kadet berpaham konstitusional democrat.
b) Kaum Mensyewiki berpaham sosialis democrat.
c) Kaum Bolsyewiki berpaham radikal komunis.
5. Kekalahan Russia terhadap Jepang tahun 1905 telah mempermalukan bangsa Russia di mata dunia.
6. Kekalahan
Russia dalam Perang Dunia I menimbulkan kelaparan dikalangan rakyat
sehingga menyebabkan mereka kecewa dan tidak percaya lagi pada Tsar
Nicholas II.
II Jalannya Revolusi
1. Revolusi Februari 1917:
Pada
tanggal 23-25 Februari 1917 terjadi pemogokan dan demonstrasi
besar-besaran di kota Petrograd (sekarang Leningrad), tentara yang
diberi tugas untuk menembak para demonstrasi besar-besaran di kota
Petrograd (sekarang Leningrad), tentara yang diberi tugas untuk menembak
para demostran justru berbalik mendukung dan menyerang Tsar Nicholas II
diturunkan dan tahtanya dan dibuang ke Siberia. Kemudian pada tanggal 5
Maret 1917, kaum Kadet membentuk pemerintahan Sementara yang dipimpin
Pangeran Georgi Lov, namun pemerintahan ini tidak mengadakan perubahan
apa-apa seperti yang diinginkan rakyat karena khawatir akan menimbulkan
kekacauan yang lebih besar. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum
Mensyewiki untuk menggulingkan pemerintahan kaum Mensyewiki untuk
menggulingkan pemerintah kaum Kadet, pada tanggal 24 Juni 1917 dibentuk
pemerintahan kaum Mensyewiki yang dipimpin oleh Alexander Kerensky.
Perang melawan Jerman dilanjutkan, namun karena tidak mendapat dukungan
rakyat Russia kalah, bencana kelaparan terjadi dimana-mana.
2. Revolusi Oktober 1917
Pada
tanggal 25 Oktober 1917 Kaum Bolsyiwiki dipimpin Vladmir Lenin
melakukan pemberontakan dan berhasil menggulingkan pemerintahan Kaum
Mensyewiki. Pada tanggal 7 November 1917 pemerintahan baru dibentuk.
Dengan melakukan secara besar-besaran sebagai berikut:
a) Berdamai dengan Jerman dengan menandatangani Perjanjian Brest Litowsk 1918.
b) Semua hutang-hutang Tsar Nicholas II dihapuskan dan Bank menjadi monopoli Negara.
c) Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
d) Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Selanjutnya
6 republik bekas imperium Russia, yakni: Russia, Ukraina, Belorusia,
Azerbaijan, Armenia, dan Georgia pada tanggal 30 Desember 1922 sepakat
untuk membentuk pemerintahan Union of Soviet Sosialist Republics (Uni
Soviet/ USSR).
III Dampak Revolusi Russia
1. Penyebaran ide pemerintahan 1 partai. Ide ini nantinya ditiru oleh Adolf Hilter di Jerman dan Benito Mussolini di Italia.
2. Timbulnya Demokrasi-Soviet sebagai lawan Demokrasi-Liberal (Demokrasi Parlementer) model Barat.
3. Meluasnya paham komunis ke seluru dunia.
4. Bagi Indonesia:
a) Penyebaran
paham komunis di Indonesia yang dibawa oleh H. J.F. Sneevlit orang
Belanda. Tokoh ini berhasil mempengaruhi Semaun dan Darsono tokoh
Sarekat Islam untuk membentuk Partai Komunis Indonesia tanggal 23 Mei
1920.
b) Ide
revolusioner yang dicanangkan oleh Vladmir Lenin untuk mendirikan
Negara ditiru oleh tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan cara
melakukan pemberontakan terhadap Belanda tahun 1926 dan gagal.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut merupakan
pengkhianatan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan ulah
Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut banyak pemimpin pergerakan yang
tidak bersalah ditangkap Belada sedangkan tokoh Partai Komunis Indonesia
(PKI) yang terlibat tidak mau bertanggung dan justru melarikan diri ke
Uni Soviet (USSR) seperti Muso dan kawan-kawan.
c) Tampilnya
Uni Soviet (USSR) menjadi pendukung utama pemberontakan Partai Komunis
Indonesia (PKI) Madiun pada tahun 1948 dipimpin oleh Muso dengan
mendirikan Negara Republik Soviet Indonesia. Pemerontakan ini merupakan
pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia yang sedang berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan penjajah Belanda.
D. Revolusi Industri
I Pengertian dan Sebab terjadinya
Revolusi
Industri adalah perubahan secara cepat dalam waktu yang singkat dalam
pembuatan atau pengolahan barang yang semula dikerjakan dengan tangan
manusia dan tenaga hewan dirubah dengan tenaga mesin. Revolusi industry
dipelopori oleh Inggris pada abad XVIII . hal ini disebabkan oleh:
1) Terjadinya revolusi agrarian di Inggris.
2) Keamanan dalam negeri Inggris terjamin dengan baik.
3) Inggris cukup banyak memiliki bahan baku.
4) Inggris memiliki daerah jajahan yang banyak sehingga mendatangkan kekayaan.
5) Inggris
satu-satunya Negara Eropa waktu itu yang memiliki lembaga penyelidikan
Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) “Royal Society Improving Natural
Knowledge” yang dipusatkan di London sejak tahun 1662.
6) Diketemukan
mesin-mesin baru di bidang produksi yang didahului penemuan mesin uap
oleh James Watt pada tahun 1763, kemudian disusul penemuan lainnya
seperti John Kay (1783) menemukan kumparan terbang, Hargraves (1794)
menemukan alat pemintal, Cartwright (1785) menemukan mesin tenun,
Campton (1779) menyatukan mesin pintal dengan mesin tenun, Whitney
(1794) menemukan alat yang dapat mengeluarkan biji dan serabut kapas,
George Stephenson (1805) menemukan lokomotif, Daimler (1887) menemukan
mobil, Beel (1856) menemukan telepon, Morse (1832) menemukan telegram,
Robert Fulton (1819) menemukan kapal api dan Orvilewright menemukan
kapal terbang dan lain-lain.
II Lahirnya Revolusi Industri di Inggris:
Revolusi
Industri lahir di Inggris pada abad ke XVIII yang dimulai dari Revolusi
di bidang pertekstilan, kemudian meningkat dalam proses pembuatan
barang-barang dari besi. Dengan diketemukannya bahan baku kokes yaitu
batu bara yang sudah diproses, industry peleburan besi memasuki tahap
produktivitas yang tinggi dengan kualitas yang tinggi pula sehingga
Inggris tampil sebagai penghasil besi dan baja berkualitas tinggi.
Revolusi
Industri di Inggris semakin sempurna dari modern setelah James Watt
berhasil menemukan mesin uap. Penemuan mesin uap tersebut bukan hanya
memacu penambangan batu bara secara besar-besaran yang dapat digunakan
sebagai pembangkit mesin industry dan sekaligus pembangkit alat
transportasi. Dengan penemuan batu bara dan mesin uap maka proses
peleburan biji esi dan pedistribusiannya ke masyarakat semakin efektif
dan efisien. Revolusi industry di Inggris terus melaju dengan cepat,
berbagai penemuan lain pun sefera bermunculan dan saling mengisi serta
melengkapi kekurangan masing-masing.
Melalui
Revolusi Industri, Inggris tampil sebagai Negara industry modern.
Perkembangan industrialisasi di Inggris tersebut pada dasarnya melalui
tahapan sebagai berikut:
1) Domistic Sistem (home Industry)
a) Jumlah tenaga kerja satu orang sampai dengan lima orang
b) Tempat bekerja yakni di rumah pekerja masing-masing dengan peralatan sendiri.
c) Pemasaran yakni dikelola oleh pihak lain sesuai dengan pesanan.
2) Industri manufaktur
a) Jumlah tenaga kerja enam orang sampai dengan sepuluh orang.
b) Tempat bekerja di lokasi tertentu atau di rumah majikan.
c) Pemasaran yakni ditempat bekerja sekaligus berfungsi sebagai tempat pemasaran.
3) Factory Sistem
a) Jumlah tenaga kerja yakni lebih dari sepuluh orang.
b) Tempat bekerja yakni dilokasi tertentu dengan mendirikan pabrik.
c) Pemasaran yakni di luar pabrik atau tempat lain yang dikelola orang lain.
III Tingkatan-tingkatan Revolusi Industri
1) Palaeo Technic
Yaitu
revolusi industry yang menggunakan bahan bakar mesin uap, batu bara,
dan kayu. Tingkatan ini berkembang pertama kali di Inggris pada abad
XVIII.
2) New Technic
Yaitu
revolusi industry yang menggunakan bahan bakar listrik dan minyak.
Tingkatan ini berkembang pertama kali di Jerman dan Amerika Serikat abad
ke XIX.
3) Bio Technic
Yaitu
revolusi industry yang menggunakan bahan bakar atom dan nuklir.
Tingkatan ini berkembang pertama kali di Amerika Serikat dan Uni Soviet
(USSR) pada abad XX dan sekarang telah menjalar ke seluruh dunia.
IV Dampak Revolusi Industri
a. Dalam bidang Ekonomi:
1. Harga barang menjadi lebih murah
2. Upah buru murah karena lemahnya posisi mereka terhadap majikan (pengusaha)
3. Ketidak pastian financial bagi kaum buruh
4. Terjadinya pertentangan antara kaum buruh dengan majikan (pengusaha).
5. Berkembang
pesatnya kapitalisme modern, dimana kaum kapitalis bukan hanya
bertindak sebagai produsen tetapi juga pendistribusi barang-barang.
b. Dalam Bidang Politik
1. Tampilnya
kaum kapitalis yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan pihak
pemerintah agar seluruh keputusan mereka sejalan dengan usaha mereka.
2. Daerah jajahan Negara-negara kapitalis semakin luas.
3. Lahirnya perang antar Negara-negara Eropa karena tumbuh suburnya nasionalisme.
4. Berkembang pesat paham sosialis sebagai lawan paham kapitalis.
5. Lahirnya Negara-negara sosialis sebagai lawan dari Negara kapitalis
c. Dalam bidang social
1. Semakin menderitanya kaum buruh karena nasib mereka tergantung pada belas kasihan majikan (pengusaha).
2. Munculnya kaum kapitalis (borjuis) yang tampil sebagai orang kaya baru.
3. Meningkatkannya masala social di kota sebagai akibat urbanisasi ke tempat industry.
4. Berkurangnya peranan golongan aristocrat (bangsawan) dalam kehidupan masyarakat.
5. Sering terjadinya kerusuhan untuk menentang majikan (pengusaha) karena hak-hak kaum buruh terabaikan.
d. Bagi IndonesiaL
Lahirnya
imperalisme modern, nantinya mempengaruhi kebijakan pemerintah Kerajaan
Belanda terhadap daerah jajahannya seperti di Indonesia. Terbukti
dengan pelaksanaan Politik Pintu Terbuka atau penanaman modal swasta
untuk membangun industry di Indonesia. Selain itu, terjadinya revolusi
industry mengakibatkan Indonesia menjadi sasaran pelaksanaan Imperalisme
modern bangsa Barat. Hal ini membuat Belanda khawatir Indonesia menjadi
rebutan bangsa Barat sehingga Belanda melakukan pembulatan penjajahan
(Pax Nederlandica) artinya perdamaian di bawah Belanda yang pada intinya
adalah menguasai daerah-daerah Indonesia yang belum dijajah seperti
Sumatera Utara, Aceh, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment