Membaca,tentu saja membaca sudah tidak asing lagi
untuk kita dengar. Disaat membaca , mungkin setiap orang punya cara
masing-masing dalam membaca. Dalam makalah ini membahas tentang jenis – jenis
membaca , agar kita mengetahui apa itu jenis membaca sehingga kita tidak hanya
membaca tapi juga mengetahui jenis membaca apa yang kita gunakan. Pengetahuan
tentang apa arti membaca dan jenis membaca sangat baik untuk kita ketahui.
2.1
Pengertian Membaca
Menurut Abidin (2010: 6)
“Membaca sebagai produk yang didefinisikan sebagai pemahaman atas simbol-simbol bahasa tulis
yang dipelajari seseorang. ”Membaca merupakan proses
yang kompleks, sebagaimana dikemukakan Nurhadi (1987:13). Menurut Tarigan
(2008: 07) “Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/ bahasa tulis.” Menurut Anderson dalam
Harras (1997: 06) “Membaca adalah sebagai proses kegiatan mencocokan huruf atau
melafalkan lambang-lambang bahasa tulis.”
Membaca adalah
sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca
terlibat sebagai faktor internal dan eksternal pembaca. Faktor internal dapat
berupa intelegensi (IQ) minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan pembaca, dan
sebagainya.Actor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan
(sederhana, berat, mudah, sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar
belakang, sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Pengertian membaca
yang diungkapkan oleh beberapa pakar di atas dapat penulis simpulkan bahwa
membaca merupakan suatu proses pengolahan simbol-simbol tertulis dengan tujuan
memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang isi bacaan dan merupakan
kegiatan komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca yang melibatkan
berbagai faktor.
2.2
Jenis-jenis membaca
A.
Membaca Nyaring
Membaca
nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat
menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran,
perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan
yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya
adalah:
1.
menggunakan ucapan
yang tepat,
2.
menggunakan frase
yang tepat,
3.
menggunakan
intonasi suara yang wajar,
4.
dalam posisi sikap
yang baik,
5.
menguasai
tanda-tanda baca,
6.
membaca dengan
terang dan jelas,
7.
membaca dengan
penuh perasaan, ekspresif,
8.
membaca dengan
tidak terbata-bata,
9.
mengerti serta
memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10.
kecepatan
bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11.
membaca dengan
tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12.
membaca dengan
penuh kepercayaan pada diri sendiri.
B.
Membaca Dalam Hati
Membaca
dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi
bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan
yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1.
membaca tanpa
bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2.
membaca tanpa ada
gerakan-gerakan kepala,
3.
membaca lebih cepat
dibandingkan dengan membaca nyaring,
4.
tanpa menggunakan
jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5.
mengerti dan
memahami bahan bacaan,
6.
dituntut kecepatan
mata dalam membaca,
7.
membaca dengan
pemahaman yang baik,
8.
dapat menyesuaikan
kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan
menjadi dua a) membaca ekstensif dan b) membaca intensif. Berikut penjelasan
secara rinci kedua jenis membaca tersebut:
a)
Membaca Ekstensif
Membaca
ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi:
1)
Membaca Survai
(Survey Reading)
Membaca
survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan
bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan
pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan
seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a)
memeriksa judul
bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak (jika ada),
(b)
memeriksa bagian
terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c)
memeriksa indeks
dan apendiks(jika ada).
2)
Membaca Sekilas
Membaca
sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan
kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang
dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang
digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah:
(a)
metode kosakata;
metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b)
Metode motivasi;
metode yang berusaha memotivasi pembaca (pemula) yang mengalami hambatan.
(c)
Metode gerak mata;
metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak
mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca:
(a)
vokalisasi atau
berguman ketika membaca,
(b)
membaca dengan
menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c)
kepala bergerak
searah tulisan yang dibaca,
(d)
subvokalisasi; suara
yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e)
jari tangan selalu
menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f)
gerakan mata
kembali pada kata-kata sebelumnya.
3)
Membaca Dangkal
(Superficial Reading)
Membaca
dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang
bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini
biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan
yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
b)
Membaca Intensif
Membaca
intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk
menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif
adalah:
a.
Membaca Telaah Isi:
1)
Membaca Teliti
Membaca
jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang
perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2)
Membaca Pemahaman
Membaca
pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary
standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of
fiction).
3)
Membaca Kritis
Membaca
kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam,
evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna
baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4)
Membaca Ide
Membaca ide
adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
5)
Membaca Kreatif
Membaca
kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna
tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil
membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
b.
Membaca Telaah
Bahasa:
1)
Membaca Bahasa
(Foreign Language Reading)
Tujuan utama
membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan
mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2)
Membaca Sastra
(Literary Reading)
Dalam
membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam
karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk
bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta
dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.
2.3
Manfaat Membaca
Kita tahu bahwa
buku adalah jendela dunia, untuk mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki
kemampuan membaca. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca.
Manfaat dari membaca untuk kita adalah:
1.
Membaca
menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
- Ketika sibuk
membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
- Dengan sering
membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam
bertutur kata.
- Membaca
membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
- Membaca
meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
- Dengan sering
membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain,
seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
- Dengan sering
membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat
dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan
aplikasi di dalam hidup.
- Keyakinan
seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku - buku keagaman. Buku itu
adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk
menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
- Membaca
membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan
menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
- Dengan sering
membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai
model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk
menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “di antara baris demi
baris” (memahami apa yang tersirat.
2.4
Tujuan Membaca
Tujuan membaca pada umumnya yaitu
agar setiap anak mampu membaca dan memahami setiap teks pendek dengan lancar
(Depdiknas tahun 2004 halaman 15). Tujuan membaca berdasarkan kurikulum 1994
yaitu:
1.
Setiap siswa dapat
memahami gagasan yang didengar secara langsung maupun tidak langsung.
2.
Setiap siswa dapat
membaca teks bacaan dan mampu menyimpulkan isinya menurut kata-kata Anda
sendiri.
3.
Setiap siswa dapat
membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat gagasan-gagasan utama (Depdiknas
tahun 1994 halaman 18).
Tujuan akhir membaca yaitu memahami ide, kemampuan menangkap
makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk narasi, teks bebas, atau
puisi yang dapat disimpulkan dalam suatu karya tulis atau pun tidak tertulis.
Tujuan membaca secara umum adalah:
1.
mendapat informasi.
2.
mendapat pemahaman.
3.
mendapat
kesenangan.
Sedangkan tujuan membaca secara khusus adalah:
2.
mendapat keterangan khusus dan
problematis.
3.
memberi penilaian kritis pada
karya tulis seseorang.
4.
mendapat kenikmatan emosi.
5.
mengisi kegiatan waktu luang.
Pendapat Nurhadi terbitan tahun 1987 yang mengutip pendapat dari
Waples terbitan tahun 1967 menuliskan tujuan membaca adalah:
1.
Sebagai alat atau cara praktis
untuk mengatasi masalah.
2.
Mendapatkan hasil prestise
yaitu mendapat rasa lebih bila dibanding dengan orang lain lingkungan
pergaulannya.
3.
Memperkuat nilai kepribadian
atau keyakinan.
4.
Mengganti pengalaman estetika
yang sudah kuno.
5.
Menghindari diri dari berbagai
kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Hal menarik yang disampaikan oleh Nurhadi terbitan tahun 1987 yaitu
bahwa tujuan membaca dapat mempengaruhi pemahaman bacaan. Hal ini berarti
semakin kuat tujuan seorang untuk membaca maka semakin meningkat pula kemampuan
orang itu untuk memahami bacaannya.
2.5
Fungsi Membaca
1.
Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas,
membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya
ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
2.
Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya,
didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah,
bacaan sastra, dan lain-lain.
3.
Fungsi Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam
kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat
minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
4.
Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas
budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.
Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh:
dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang
sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang
mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel
karya sastra, dll.
7.
Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan
secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung
dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan
berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8.
Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang
waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir,
1996:5).
2.6
Strategi Membaca
1. Strategi bawah-atas
Dalam strategi bawah-atas membaca memulai
proses pemahaman teks dari tataran kebahasaan yang paling rendah menuju ke yang
tinggi. Strategi pemahaman bawah-atas umumnya digunakan dalam pembelajaran
membaca awal dengan menggunakan strategi memperkenalkan nama dan bentuk huruf
kepada siswa, memperkenalkan gabungan-gabungan huruf menjadi suku kata, suku
kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat.
2.
Strategi atas-bawah
Strategi atas-bawah
adalah proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi ke rendah.
3.
Strategi campuran
Strategi
campuran adalah proses pemahaman teks dengan menggunakan model bawah-atas dan
atas-bawah yang bisa digunakan dalam waktu yang bersamaan.
4.
Model strategi interaktif
Model strategi interaktif
merupakan pemahaman suatu teks melalui proses interaktif antara latar belakang
pengetahuan membaca dan teks.
5.
Strategi KWL (Know-Want To
Know-Learned)
Strategi
KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif
siswa sebelum, saat dan sesudah membaca.
3
(tiga) langkah dasar strategi KWL yaitu:
Langkah
I: apa yang saya ketahui (K), merupakan kegiatan sumbang saran pengetahuan dan
pengalaman sebelumnya tentang topik.
Langkah
II: what I want to learn (W), guru menuntun siswa
menyusun tujuan khusus membaca.
Langkah III: what I have
learn (L) terjadi setelah membaca.
6.
Strsategi Kegiatan Membaca Langsung/KML Atau
DRA Direct Reading (Aktifities)
Penggunaan
strategi KML adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca secara komprehensif,
membaca kritis, dan mengembangkan perolehan pengalaman siswa berdasarkan bentuk
dan isi bacaan secara eksentif. Adapun tahap pengajarannya, adalah sebagai
berikut:
·
Guru mengembangkan
tujuan pembelajaran, membacakan judul teks, bertanya jawab dengan siswa tentang
hal- hal yang berkaitan dengan judul bacaan sebagai pembangkitan pengalaman dan
pengetahuan siswa secara mengemukakan hal-hal pokok yang perlu di pahami siswa
dalam membaca.
·
Guru meminta siswa
membaca dalam hati. Setelah siswa membaca guru melakukan tanya jawab tentang
isi bacaan. Pertanyaan tidak selalu diikat oleh pertanyaan seperti yang ada
dalam buku teks. Guru bisa menambahkan pertanyaan sesuai dengan konteks
kehidupan siswa maupun permasalahan lain yang aktual.
·
Guru memberikan
tugas latihan yang ditujukan untuk mengembangkan pemahaman dan ketrampilan
siswa sejalan dengan kegiatan membaca yang telah di lakukannya. Kegiatan itu
bisa berupa menjelaskan makna kata-kata sulit dengan menggunakan kamus, membuat
ikhtisar bacaan, mempejalari penggunaan struktur, ungkapan, dan peribahasa
dalam bacaan.
7.
Strategi SQ3R (Survei, Question, Read, Recite,
Review)
Tujuan
penggunaan stategi ini, untuk menentukan kebiasaan siswa berkosentrasi dalam
membaca, melatih kemampuan membaca cepat, melatih daya peramalan berkenaan
dengan isi bacaan, dan mengembangkan kemampuan membaca kritis dan komperensif.
Tahapan kegiatannya, adalah
·
Tahap Persiapan:
Guru meminta siswa membaca teks secara cepat (survey). Setelah itu guru meminta
siswa membuat pertanyaan tentang bacaan (question). Pertanyaan dapat langsung
memanfaatkan pertanyaan pada tahap pramembaca. Tujuan pertanyaan ini, adalah
untuk membentuk kosentrasi siswa dan membangkitkan pengetahaun dan pengalaman
awalnya.
·
Proses membaca.
Setelah membuat pertanyaan, siswa melakukan kegiatan membaca (read). Sambil
membaca, siswa membuat jawaban pertanyaan dan catatan ringkas yang relevan
(recite).
·
Pasca membaca: Siwa
melakukan review, misalnya membahas kesesuaian pertanyaan dengan isi bacaan,
maupun kegiatan lanjutan lain yang secara kreatif bisa dikembangkan oleh guru.
8.
Strategi Membaca-Tanya Jawab/MTJ atau Request
(Reading-Question)
Strategi ini
ditunjukanuntuk mengembangkan kemampuan membaca komprehensif, memahami alasan
pengambilan kesimpulan isi bacaan, dan peramalan lanjut berkenan dengan isi
bacaan. Tahapan kegiatannya,adalah
·
Guru menjelaskan
tujuan pengajaran, problem yang harus dipecahkan siwa, dan cara yang dilakukan
siswa untuk memecahkan masalah
·
Guru dan siswa
melakukan pemecahan masalah, misalnya menemukan fakta, mendapat ide pokok,
penggunaan ungkapan, pendapat yang tidak relevan denga fakta, dan sebagainya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, guru dan siswa melakukan kegiatan membaca
paragraf pertama bacaan.
·
Setelah membaca
paragraf pertama bacaan, guru meminta siswa meramalkan kemungkinan isi paragraf
berikutnya. Guru dan siswa melakukan kegiatan membaca dalam hati. Paragraf yang
dibaca bisa satu paragraf atau lebih bergantung pada kemungkinan waktu yang
tersedia.
·
Tahap terakhir,
adalah tanya jawab dan pembahasan jawaban pertanyaan.
9.
Strategi Membaca Dan Berpikir Secara Langsung
/MBL atau DRTA (Direct Reading Thinking Activities)
Tujuan
penggunaan strategi ini adalah untuk melatih siswa berkonsentrasi dan berpikir
keras guna memahami isi bacaan secara serius. Adapun langkah-langkah
kegiatannya adalah:
·
Guru meminta siswa
membaca judul teks bacaan, apabila mungkin siswa diminta memperhatikan gambar
dan sub judul secara cepat. Setelah itu guru bertanya pada siswa sebagai
pembangkit prediksi dan penciptaan konsentrasi saat membaca. Pertanyaan
tersebut misalnya: apa kira-kira isi paragraf selanjutnya? Mengapa kalian membuat
pemikieran demikian?
·
guru meminta siswa
untuk membaca dalam hati satu atau dua paragraf bacaan dengan berkonsentrasi
untuk menemukan kebenaran/kesalahan peramalan yang dilakukan semula.
·
Bagian lanjut
bacaan yang belum dibaca/ditanyakan ditutup dulu dengan kertas. Setelah membaca
dalam hati guru mengajukan pertanyaan apa kira-kira isi paragraf selanjutnya?
Mengapa kalian membuat pemikieran demikian?
·
Langkah seperti
tersebut diatas dilakukan sampai dengan bacaan itu habis/selesai dibaca.
Selanjutnya dapat dilakukan menjawab pertanyaan tentang isi bacaan atau
kegiatan yang lain.
10.
Strategi
Penghubungan Pertanyaan-Jawaban/PPJ atau QAR (Questions-Answer Relationship)
Strategi ini
digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memperoleh berbagai informasi
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan berbagai bidang. Pertanyaan dapat
disusun oleh guru atau dapat memanfaatkan daftar pertanyaan yang ada dalam
bacaan. Adapun jawabannya dapat diperoleh siswa melalui cara berikut:
o Menemukan kata atau kalimat dalam teks sebagai jawaban dari
pertanyaan. Contoh: siapa yang bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
nyaman dikelas.
o Jawaban ada dalam teks tetapi harus menghubung-hubungkan
kata atau kalimat pada bagian-bagian yang berbeda. Contoh: apa yang menyebabkan
kelas kita menjadi juara lingkungan nyaman.
o Pemahaman isi teks merupakan bahan penemuan jawaban, tetapi
pemahaman tersebut berkaitan dengan pemahaman yang tersirat. Dengan demikian
untuk menjawab pertanyaan itu diperlikan adanya hubungan dialogis antara pemahaman
isi teks dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca. Contoh: bagaimana hubungan
timbale balik antara lingkungan alam dengan lingkungan kehidupan keluarga.
o Jawaban tidak dapat ditemukan dalam teks. Untuk menemukan
jawaban pertanyaan harus menghubung-hubungkan sesuatu yang dinyatakan penulis,
merefleksikan kembali berbagai pengalaman dan pengetahuan dengan memanfaatkan
berbagai sumber informasi. Contoh: mengapa sebagai ekosistem lingkungan
menentukan kehidupan organisme manusia, binatang dan tumbuhan?
Berdasarkan gambaran pilihan jenis pertanyaan seperti
diatas, maka tahap-tahap kegiatannya adalah sebagai berikut:
·
Guru mengemukakan
tujuan pembelajaran, masalah yang harus dipecahkan siswa, dan cara yang perlu
dilakukan siswa untuk memecahkan masalah. Masalah yang dipecahkan siswa adalah
memahami dan menjawab pertanyaan dalam berbagai jenis dan tingkatannya.
·
Siswa melakukan
kegitan membaca dalam hati. Setelah selesai kegitan membaca, dilakukan kegiatan
Tanya jawab dan pembahasan.
·
Pertanyaan yang
penemuan jawabannya memerlukan berbagai sumber dan berbagai kegiatan lain,
misalnya pengamatan dan wawancara diberikan dalam bentuk tugas untuk dilaporkan
pada pertemuan berikutnya. Pengerjaan tugas harus berkelompok.
11.
Strategi pengelompokan dan pemetaan isi bacaan/PPIB
atau GMA (Group Mapping Activities)
Strategi ini
bertujuan mengenbangkan kemampuan siswa dalam menyusun dan memahami bagan,
mengelompokkan, memetakan isi bacaan. Misalnya: bacaan cerita dan memetakan isi
bacaan secara umum. Tahap pembelajarannya adalah:
·
Persiapan: guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa,
misalnya siswa diminta membuat diagram plot cerita.
·
Proses membaca:
siswa membaca dalam hati tanpa diinterupsi oleh guru dalam waktu yang
ditentukan.
·
Selanjutnya siswa
diminta mengemukakan pemahaman isi bacaan, misalnya plot dalam bentuk bagan.
Berdasarkan bagan yang disusun, siswa diminta mengemukakan satuan kelompok
isinya secara lisan. Siswa lain diminta menanggapi.
12.
Strategi PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect,
Recite, Review)
Strategi
PQ4R merupakan salah satu bagian strategi elaborasi, dan digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari sampai
tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran.
Langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R sebagai berikut:
·
Preview: siswa
membaca selintas dengan cepat, dimulai membaca topic-topiknya, sub topik utama,
judul dan sub judul atau ringkasan pada akhir suatu bab. Ide pokoknya akan
menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa sehingga akan memudahkan
memberi keseluruhan ide pokok.
·
Question:
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada
pada bacaan siswa. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa,
mengapa, dan bagaimana, sehingga akan lebih hati-hati dan membantu siswa
mengingat apa yang dibaca dengan baik.
·
Read: member reaksi
sebagai hasil pikir dari apa yang dibaca dengan menjawab semua pertanyaan yang
diajukan sebelumnya.
·
Reflect: selama
membaca siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal tapi mengingat dan
memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:
o
Menghubungkan
informasi yang telah diketahui
o
Mengaitkan topic
dalam teks dengan konsep utama
o
Memecahkan
kontradiksi didalam informasi yang disajikan
o
Menggunakan materi
itu untuk memecahkan masalah yang disimulasikan
o
Recite:
menghubungkan atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan
menyatakan butir-butir penting dengan menyaring dan menanyakan serta menjawab
pertanyaan yang ada, sehingga dapat memuat intisari materi dan bacaan.
o
Review: menjawab
intisari yang telah dibuat, mengulang kembali seluruh isi bacaan dan menjawab
pertanyaan yang ada sekali lagi.
Jenis-jenis membaca terdiri atas, : 1.Membaca nyaring
adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan
dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi
yang disampaikan oleh penulis. 2.Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca
yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan
menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif.
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca intensif atau intensive reading
adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita
kuasai.
No comments:
Post a Comment