Thursday, July 9, 2020

Apa Arti Membaca

Membaca,tentu saja membaca sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Disaat membaca , mungkin setiap orang punya cara masing-masing dalam membaca. Dalam makalah ini membahas tentang jenis – jenis membaca , agar kita mengetahui apa itu jenis membaca sehingga kita tidak hanya membaca tapi juga mengetahui jenis membaca apa yang kita gunakan. Pengetahuan tentang apa arti membaca dan jenis membaca sangat baik untuk kita ketahui.



2.1    Pengertian Membaca
Menurut Abidin (2010: 6) “Membaca sebagai produk yang didefinisikan sebagai pemahaman atas simbol-simbol bahasa tulis yang dipelajari seseorang. ”Membaca merupakan proses yang kompleks, sebagaimana dikemukakan Nurhadi (1987:13). Menurut Tarigan (2008: 07) “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis.” Menurut Anderson dalam Harras (1997: 06) “Membaca adalah sebagai proses kegiatan mencocokan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis.” 
Membaca adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat sebagai faktor internal dan eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi (IQ) minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan pembaca, dan sebagainya.Actor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan (sederhana, berat, mudah, sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang, sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Pengertian membaca yang diungkapkan oleh beberapa pakar di atas dapat penulis simpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses pengolahan simbol-simbol tertulis dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang isi bacaan dan merupakan kegiatan komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca yang melibatkan berbagai faktor. 

2.2    Jenis-jenis membaca
A.    Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah:
1.      menggunakan ucapan yang tepat,
2.      menggunakan frase yang tepat,
3.      menggunakan intonasi suara yang wajar,
4.      dalam posisi sikap yang baik,
5.      menguasai tanda-tanda baca,
6.      membaca dengan terang dan jelas,
7.      membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8.      membaca dengan tidak terbata-bata,
9.      mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10.  kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11.  membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12.  membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

B.     Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1.      membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2.      membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3.      membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4.      tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5.      mengerti dan memahami bahan bacaan,
6.      dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7.      membaca dengan pemahaman yang baik,
8.      dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam   bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua a) membaca ekstensif dan b) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut:
a)      Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi:
1)      Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a)   memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak (jika ada),
(b)   memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c)   memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).

2)      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah:
(a)   metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b)   Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca (pemula) yang mengalami hambatan.
(c)   Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.

Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca:
(a)   vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b)   membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c)   kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d)   subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e)   jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f)    gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.

3)      Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.

b)       Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah:
a.       Membaca Telaah Isi:
1)      Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2)      Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3)      Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4)      Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
5)      Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

b.      Membaca Telaah Bahasa:
1)      Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2)      Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.

2.3    Manfaat Membaca
Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia, untuk mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki kemampuan membaca. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca. Manfaat dari membaca untuk kita adalah:
1.      Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
  1. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
  2. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
  3. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
  4. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
  5. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
  6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam hidup.
  7. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku - buku keagaman. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
  8. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
  9. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “di antara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.
2.4    Tujuan Membaca
Tujuan membaca pada umumnya yaitu agar setiap anak mampu membaca dan memahami setiap teks pendek dengan lancar (Depdiknas tahun 2004 halaman 15). Tujuan membaca berdasarkan kurikulum 1994 yaitu:
1.      Setiap siswa dapat memahami gagasan yang didengar secara langsung maupun tidak langsung.
2.      Setiap siswa dapat membaca teks bacaan dan mampu menyimpulkan isinya menurut kata-kata Anda sendiri.
3.      Setiap siswa dapat membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat gagasan-gagasan utama (Depdiknas tahun 1994 halaman 18).
Tujuan akhir membaca yaitu memahami ide, kemampuan menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk narasi, teks bebas, atau puisi yang dapat disimpulkan dalam suatu karya tulis atau pun tidak tertulis. Tujuan membaca secara umum adalah:
1.      mendapat informasi.
2.      mendapat pemahaman.
3.      mendapat kesenangan.
Sedangkan tujuan membaca secara khusus adalah:
1.      mendapat informasi faktual.
2.      mendapat keterangan khusus dan problematis.
3.      memberi penilaian kritis pada karya tulis seseorang.
4.      mendapat kenikmatan emosi.
5.      mengisi kegiatan waktu luang.
Pendapat Nurhadi terbitan tahun 1987 yang mengutip pendapat dari Waples terbitan tahun 1967 menuliskan tujuan membaca adalah:
1.      Sebagai alat atau cara praktis untuk mengatasi masalah.
2.      Mendapatkan hasil prestise yaitu mendapat rasa lebih bila dibanding dengan orang lain lingkungan pergaulannya.
3.      Memperkuat nilai kepribadian atau keyakinan.
4.      Mengganti pengalaman estetika yang sudah kuno.
5.      Menghindari diri dari berbagai kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Hal menarik yang disampaikan oleh Nurhadi terbitan tahun 1987 yaitu bahwa tujuan membaca dapat mempengaruhi pemahaman bacaan. Hal ini berarti semakin kuat tujuan seorang untuk membaca maka semakin meningkat pula kemampuan orang itu untuk memahami bacaannya.

2.5    Fungsi Membaca
1.      Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
2.      Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.
3.      Fungsi Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
4.      Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.      Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
7.      Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8.      Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).

2.6    Strategi Membaca
1.      Strategi bawah-atas
Dalam strategi bawah-atas membaca memulai proses pemahaman teks dari tataran kebahasaan yang paling rendah menuju ke yang tinggi. Strategi pemahaman bawah-atas umumnya digunakan dalam pembelajaran membaca awal dengan menggunakan strategi memperkenalkan nama dan bentuk huruf kepada siswa, memperkenalkan gabungan-gabungan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat.
2.      Strategi atas-bawah
Strategi atas-bawah adalah proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi ke rendah.
3.      Strategi campuran
Strategi campuran adalah proses pemahaman teks dengan menggunakan model bawah-atas dan atas-bawah yang bisa digunakan dalam waktu yang bersamaan.
4.      Model strategi interaktif
Model strategi interaktif merupakan pemahaman suatu teks melalui proses interaktif antara latar belakang pengetahuan membaca dan teks.
5.      Strategi KWL (Know-Want To Know-Learned)
Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat dan sesudah membaca.
3 (tiga) langkah dasar strategi KWL yaitu:
Langkah I: apa yang saya ketahui (K), merupakan kegiatan sumbang saran pengetahuan dan pengalaman sebelumnya tentang topik.
Langkah II: what I want to learn (W), guru menuntun siswa menyusun tujuan khusus membaca.
Langkah III: what I have learn (L) terjadi setelah membaca.
6.      Strsategi Kegiatan Membaca Langsung/KML Atau DRA Direct Reading (Aktifities)
Penggunaan strategi KML adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca secara komprehensif, membaca kritis, dan mengembangkan perolehan pengalaman siswa berdasarkan bentuk dan isi bacaan secara eksentif. Adapun tahap pengajarannya, adalah sebagai berikut:
·         Guru mengembangkan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks, bertanya jawab dengan siswa tentang hal- hal yang berkaitan dengan judul bacaan sebagai pembangkitan pengalaman dan pengetahuan siswa secara mengemukakan hal-hal pokok yang perlu di pahami siswa dalam membaca.
·         Guru meminta siswa membaca dalam hati. Setelah siswa membaca guru melakukan tanya jawab tentang isi bacaan. Pertanyaan tidak selalu diikat oleh pertanyaan seperti yang ada dalam buku teks. Guru bisa menambahkan pertanyaan sesuai dengan konteks kehidupan siswa maupun permasalahan lain yang aktual.
·         Guru memberikan tugas latihan yang ditujukan untuk mengembangkan pemahaman dan ketrampilan siswa sejalan dengan kegiatan membaca yang telah di lakukannya. Kegiatan itu bisa berupa menjelaskan makna kata-kata sulit dengan menggunakan kamus, membuat ikhtisar bacaan, mempejalari penggunaan struktur, ungkapan, dan peribahasa dalam bacaan.
7.      Strategi SQ3R (Survei, Question, Read, Recite, Review)
Tujuan penggunaan stategi ini, untuk menentukan kebiasaan siswa berkosentrasi dalam membaca, melatih kemampuan membaca cepat, melatih daya peramalan berkenaan dengan isi bacaan, dan mengembangkan kemampuan membaca kritis dan komperensif. Tahapan kegiatannya, adalah
·         Tahap Persiapan: Guru meminta siswa membaca teks secara cepat (survey). Setelah itu guru meminta siswa membuat pertanyaan tentang bacaan (question). Pertanyaan dapat langsung memanfaatkan pertanyaan pada tahap pramembaca. Tujuan pertanyaan ini, adalah untuk membentuk kosentrasi siswa dan membangkitkan pengetahaun dan pengalaman awalnya.
·         Proses membaca. Setelah membuat pertanyaan, siswa melakukan kegiatan membaca (read). Sambil membaca, siswa membuat jawaban pertanyaan dan catatan ringkas yang relevan (recite).
·         Pasca membaca: Siwa melakukan review, misalnya membahas kesesuaian pertanyaan dengan isi bacaan, maupun kegiatan lanjutan lain yang secara kreatif bisa dikembangkan oleh guru.
8.      Strategi Membaca-Tanya Jawab/MTJ atau Request (Reading-Question)
Strategi ini ditunjukanuntuk mengembangkan kemampuan membaca komprehensif, memahami alasan pengambilan kesimpulan isi bacaan, dan peramalan lanjut berkenan dengan isi bacaan. Tahapan kegiatannya,adalah
·         Guru menjelaskan tujuan pengajaran, problem yang harus dipecahkan siwa, dan cara yang dilakukan siswa untuk memecahkan masalah
·         Guru dan siswa melakukan pemecahan masalah, misalnya menemukan fakta, mendapat ide pokok, penggunaan ungkapan, pendapat yang tidak relevan denga fakta, dan sebagainya. Untuk memecahkan masalah tersebut, guru dan siswa melakukan kegiatan membaca paragraf pertama bacaan.
·         Setelah membaca paragraf pertama bacaan, guru meminta siswa meramalkan kemungkinan isi paragraf berikutnya. Guru dan siswa melakukan kegiatan membaca dalam hati. Paragraf yang dibaca bisa satu paragraf atau lebih bergantung pada kemungkinan waktu yang tersedia.
·         Tahap terakhir, adalah tanya jawab dan pembahasan jawaban pertanyaan.
9.      Strategi Membaca Dan Berpikir Secara Langsung /MBL atau DRTA (Direct Reading Thinking Activities)
Tujuan penggunaan strategi ini adalah untuk melatih siswa berkonsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan secara serius. Adapun langkah-langkah kegiatannya adalah:
·         Guru meminta siswa membaca judul teks bacaan, apabila mungkin siswa diminta memperhatikan gambar dan sub judul secara cepat. Setelah itu guru bertanya pada siswa sebagai pembangkit prediksi dan penciptaan konsentrasi saat membaca. Pertanyaan tersebut misalnya: apa kira-kira isi paragraf selanjutnya? Mengapa kalian membuat pemikieran demikian?
·         guru meminta siswa untuk membaca dalam hati satu atau dua paragraf bacaan dengan berkonsentrasi untuk menemukan kebenaran/kesalahan peramalan yang dilakukan semula.
·         Bagian lanjut bacaan yang belum dibaca/ditanyakan ditutup dulu dengan kertas. Setelah membaca dalam hati guru mengajukan pertanyaan apa kira-kira isi paragraf selanjutnya? Mengapa kalian membuat pemikieran demikian?
·         Langkah seperti tersebut diatas dilakukan sampai dengan bacaan itu habis/selesai dibaca. Selanjutnya dapat dilakukan menjawab pertanyaan tentang isi bacaan atau kegiatan yang lain.
10.  Strategi Penghubungan Pertanyaan-Jawaban/PPJ atau QAR (Questions-Answer Relationship)
Strategi ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan berbagai bidang. Pertanyaan dapat disusun oleh guru atau dapat memanfaatkan daftar pertanyaan yang ada dalam bacaan. Adapun jawabannya dapat diperoleh siswa melalui cara berikut:
o   Menemukan kata atau kalimat dalam teks sebagai jawaban dari pertanyaan. Contoh: siapa yang bertanggung jawab untuk menciptakan suasana nyaman dikelas.
o   Jawaban ada dalam teks tetapi harus menghubung-hubungkan kata atau kalimat pada bagian-bagian yang berbeda. Contoh: apa yang menyebabkan kelas kita menjadi juara lingkungan nyaman.
o   Pemahaman isi teks merupakan bahan penemuan jawaban, tetapi pemahaman tersebut berkaitan dengan pemahaman yang tersirat. Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan itu diperlikan adanya hubungan dialogis antara pemahaman isi teks dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca. Contoh: bagaimana hubungan timbale balik antara lingkungan alam dengan lingkungan kehidupan keluarga.
o   Jawaban tidak dapat ditemukan dalam teks. Untuk menemukan jawaban pertanyaan harus menghubung-hubungkan sesuatu yang dinyatakan penulis, merefleksikan kembali berbagai pengalaman dan pengetahuan dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi. Contoh: mengapa sebagai ekosistem lingkungan menentukan kehidupan organisme manusia, binatang dan tumbuhan?
Berdasarkan gambaran pilihan jenis pertanyaan seperti diatas, maka tahap-tahap kegiatannya adalah sebagai berikut:
·      Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, masalah yang harus dipecahkan siswa, dan cara yang perlu dilakukan siswa untuk memecahkan masalah. Masalah yang dipecahkan siswa adalah memahami dan menjawab pertanyaan dalam berbagai jenis dan tingkatannya.
·      Siswa melakukan kegitan membaca dalam hati. Setelah selesai kegitan membaca, dilakukan kegiatan Tanya jawab dan pembahasan.
·      Pertanyaan yang penemuan jawabannya memerlukan berbagai sumber dan berbagai kegiatan lain, misalnya pengamatan dan wawancara diberikan dalam bentuk tugas untuk dilaporkan pada pertemuan berikutnya. Pengerjaan tugas harus berkelompok.
11.  Strategi pengelompokan dan pemetaan isi bacaan/PPIB atau GMA (Group Mapping Activities)
Strategi ini bertujuan mengenbangkan kemampuan siswa dalam menyusun dan memahami bagan, mengelompokkan, memetakan isi bacaan. Misalnya: bacaan cerita dan memetakan isi bacaan secara umum. Tahap pembelajarannya adalah:
·         Persiapan: guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, misalnya siswa diminta membuat diagram plot cerita.
·         Proses membaca: siswa membaca dalam hati tanpa diinterupsi oleh guru dalam waktu yang ditentukan.
·         Selanjutnya siswa diminta mengemukakan pemahaman isi bacaan, misalnya plot dalam bentuk bagan. Berdasarkan bagan yang disusun, siswa diminta mengemukakan satuan kelompok isinya secara lisan. Siswa lain diminta menanggapi.
12.  Strategi PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect, Recite, Review)
Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian strategi elaborasi, dan digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R sebagai berikut:
·         Preview: siswa membaca selintas dengan cepat, dimulai membaca topic-topiknya, sub topik utama, judul dan sub judul atau ringkasan pada akhir suatu bab. Ide pokoknya akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa sehingga akan memudahkan memberi keseluruhan ide pokok.
·         Question: mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bacaan siswa. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, sehingga akan lebih hati-hati dan membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan baik.
·         Read: member reaksi sebagai hasil pikir dari apa yang dibaca dengan menjawab semua pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
·         Reflect: selama membaca siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal tapi mengingat dan memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:
o    Menghubungkan informasi yang telah diketahui
o    Mengaitkan topic dalam teks dengan konsep utama
o    Memecahkan kontradiksi didalam informasi yang disajikan
o    Menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah yang disimulasikan
o    Recite: menghubungkan atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan menyaring dan menanyakan serta menjawab pertanyaan yang ada, sehingga dapat memuat intisari materi dan bacaan.
o    Review: menjawab intisari yang telah dibuat, mengulang kembali seluruh isi bacaan dan menjawab pertanyaan yang ada sekali lagi.



Jenis-jenis membaca terdiri atas, : 1.Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis. 2.Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif.

Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.  Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai.

No comments:

Post a Comment