Friday, July 10, 2020

Memasang Kap Kutu, di dalam Praktek Keperawatan

Memasang Kap Kutu, di dalam Praktek Keperawatan
(Sumber/ source: Andarmoyo, Sulistiyo.2006.Kebutuhan Dasar Manusia Personal and Environment Health.Ponorogo.)
(Rewritten by/ Diketik kembali oleh: Dimas Erda Widyamarta.2014. silahkan mengikuti di dalam blog/ please follow in the blog: www.ithinkeducation.blogspot.com or/ atau www.ithinkeducation.wordpress.com)
I.            Pengertian: membungkus rambut yang sudah diberi obat pembasmi kutu
II.            Tujuan: membasmi kutu dan telurnya
  1. Dilakukan pada: pasien yang berkutu dan jika keadaan umumnya mengizinkan
  2. Persiapan:
  3. Persiapan alat
  4. Obat kutu, misalnya campuran minyak tanah dan minyak kelapa dengan perbandingan 1:1, dicampur kapur barus yang sudah dihaluskan
  5. Kap kutu khusus atau kain segitiga (mitela)
  6. Pengalas dari karet atau kain
  7. Peniti
  8. Kain kasa
  9. Vaselin
  10. Sisir kutu dan sisir biasa
  11. Kertas pembungkus kotoran
  12. Ember
  13. Bengkok (nierbekken) berisi larutan desinfektan
  14. Celemek untuk petugas
  15. Tutup untuk kepala
  16. Sarung tangan untuk petugas
Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan dan bila mungkin didudukkan
V.            Pelaksanaan:
  1. Sebelum memasang kap kutu pada pasien petugas memakai celemek, tutup kepala dan sarung tangan dahulu.
  2. Pengalas dipasang pada bahu dan diberi peniti agar tidak lepas
  3. Kertas dilebarkan sampai ember yang diletakkan di dekat punggung pasien. Selanjutnya, rambut di sisir dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu kotoran dibuang ke dalam bengkok (nierbekken) yang berisi larutan desinfektan)
  4. Kulit kepala pada batas tumbuhnya rambut diberi vaselin
  5. Kulit kepala digosok dengan kain kasa yang telah dilumuri obat kutu. Ini dilakukan sedikit demi sedikit dari kulit kepala sampai ujung rambut secara merata.
  6. Khusus rambut panjang harus dijalin secara longgar dan digulung
  7. Kepala dibungkus dengan kap kutu atau kain segitiga yang ujungnya disimpulkan di atas dahi dan diberi peniti dengan telinga tidak sampai tertutup.
  8. Posisi pasien diatur kembali, kap kutu dibiarkan selama 12-18 jam setelah itu rambut dicuci sesuai prosedur mencuci rambut.
  9. Peralatan didesinfeksi, dibereskan dan dikembalikan ditempat semula.

  1. Perhatian:
  2. Perhatikan keadaan umum dan reaksi pasien terhadap obat yang digunakan
  3. Hindarkan berpindahan kutu kepada petugas maupun pasien lain.
  4. Cegah obat agar tidak mengenai mata
  5. Setelah digunakan alat tenun direndam dalam larutan desinfektan.

No comments:

Post a Comment