Hipernatremia (Kelebihan Kadar Garam)
(Sumber/ Source: Potter, Patricia.A.2005. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC.)
(Rewritten by/ Diketik kembali oleh: Dimas Erda Widyamarta.2014. please follow blog/ silahkan ikuti blog: www.ithinkeducation.blogspot.com or www.ithinkeducation.wordpress.com)
- Definisi Hipernatremia
 
Natrium adalah kation utama dalam cara 
ekstraseluler yang mempunyai efek menahan air. Natrium berfungsi 
membantu mempertahankan cairan tubuh, bertanggungjawab terhadap konduksi
 impuls neuromuskuler melalui pompa natrium dan terlibat dalam aktivitas
 enzim. Natrium juga membantu mempertahankan keseimbangan asam basa dan 
memengaruhi kadar klorida dan kalium. Kadar normal natrium serum atau 
plasma adalah 135-145 mEq/L atau 135-145 mmol/L (unit SI).
Hipernatremia adalah keadaan dimana kadar 
natrium adalah serum leih dari 145 mmol/L, yang disebabkan oleh deficit 
air relative dan merupakan system pertahanan utama tubuh terhadap rasa 
haus. Oleh karena itu, keadaan ini lebih banyak ditemukan pada pasien 
yang tidak mampu menambah asupan air mereka.
Hipernatremia biasanya pada pasien 
diabetes insipidus, meskipun kekurangan ADH dapat menyebabkan 
mengeksresi 15 L urine/ hari atau bahkan lebih. Rasa haus meragsang 
asupan air yang cukup besar. Hipernatremia berat yang menetap hanya 
terjadi pada pasien yag tidak dapat berespons terhadap rasa haus oleh 
ingesti cairan volunteer, misalnya bayi atau pasien yang mentalnya 
terbelakang, atau yang jarang pada pasien dengan gangguan mekanisme 
haus.
Pada orang tersebut, hilangnya cairan 
tubuh yang encer secara progresif. Meningkatkan osmolalitas cairan 
tubuh. Kehilangan awal dari air adalah dari kompartemen ekstraseluler, 
tetapi kekurangan air dengan cepat diseimbangkan melalui cairan total. 
Peningkatan tonisitas cairan ekstraseluler menyebabkan air intraseluler 
berpindah dalam kompartemen ekstraseluler. Sebagai efeknya, sekitar dua 
pertiga deficit air murni berasal dari cairan intraseluler. Di sini 
depresi volume ekstraseluler, secara klinis bermakna pada pasien dengan 
deficit air yang relative murni haya jika deficit air cukup besar.
Gambara
 klinis utama disebabkan oleh menurunnya volume intraseluler, khususnya 
dehidrasi sel-sel dalam system saraf sentral. Sel-sel otak beradaptasi 
terhadap hiperosmolalitas kronik dengan meningkat penumpukan zat 
terlarut intraseluler, terutama kalium dan asam amino. Jika 
hiperosmolalitas dengan cepat diperbaiki, peningkatan zat terlalut 
intraseluler total dapat mempermudah pembengkakan otak.
Hipernatremia yang disebabkan oleh urea 
dapat berkembang jika pasien tidak mampu menelan dan pada pasien pasca 
bedah neuro. Pada sindroma koma diabetes hiperosmolalitas berat cara 
tubuh disebabkan oleh kombinasi hiperglikemia dan hipernatremia relative
 atau absolute.
- Etiologi
 - Kehilangan caira (air) yang berlebihan):
 - Di luar ginjal
 
1)      Demam atau diaphoresis
2)      Luka bakar
3)      Hiperventilasi
4)      Pemakaian respirator yang lama
5)      Diare berair
- Ginjal
 
1)      Diabetes insipidus (sentral, nefrogenik)
a)      Cedera kepala (khususnya, fraktur dasar tengkorak)
b)      Bedah saraf
c)      Infeksi (ensefalitis, meningitis)
d)     Neoplasma otak
2)      Diuresi osmotic
a)      Glikosuria pada diabetes tak terkontrol
b)      Dieresis urea pada pemberian makanan tinggi protein melalui selang
c)      Manitol
- Asupan air yang tidak adekuat
 - Tidak dapat merasakan atau berespon terhadap rasa haus (misalnya, keadaan koma, kebingungan)
 - Tidak ada asupan melalui mulut dan rumatan IV tidak mencukupi
 - Tidak dapat menelan (misalnya, ada gangguan pembuluh darah otak)
 - Asupan natrium yang berlebihan
 - Pemberia garam natrium IV yang berlebihan
 - Absorbs teraupetik dimana terjadi masuknya larutan garam hipertonik yang tidak disengaja.
 - Tenggelam di laut
 
- Tanda dan gejala
 - Haus
 - Kulit yang terasa panas dan merah
 - Demam
 - Penurunan haluaran urine
 - Gelisah
 - Mukosa membrane lengket
 - Temperature tubuh dan tekanan darah meningkat
 - Takikardia
 - Lidah kering, merah dan kasar
 - Lemah, lemas dan iritabel.
 - Kejang
 - Reflek tendon dalam meningkat
 - Kaku kuduk.
 
- Pemeriksaan penunjang
 
Pemeriksaan dengan pengujian natrium yang 
bertujuan untuk menilai keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan 
asam basa serta menilai fungsi neuromuscular, ginjal, dan adrenal yang 
berhubungan dengan keseimbangan tersebut.
Pemeriksaa
 ini berupa pemeriksaan natrium serum, klorida serum, osmolalitas serum,
 natrium urin, berat jenis urine, osmolalitas urine dan klorida urine.
Pemeriksaan pasien.
- Jelaskan pada pasien bahwa uji ini digunakan untuk menentukan kandungan natrium dalam darah.
 - Beri tahu kepada pasien bahwa sampel tersebut membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan pungsi.
 - Jelaskan pada pasien bahwa ia mungkin mengalami perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan turniket.
 - Beritahu pasien ia tidak perlu membatasi makanan dan cairan.
 - Beritahu petugas laboratorium dan dokter mengenai obat-obatan yang digunakan pasien yang mungkin memengaruhi hasil uji obat-obatan tersebut mungkin dibatasi.
 
- Pelaksanaan
 
Periksa kadar natrium+ serum sesering mungkin sambil berusaha mengoreksi hipernatermia.
- Hipernatremia hipervolemik
 
Tentukan apakah pasien mengalami 
pengosongan volume dengan menentukan apakah terdapat hipotensi 
ortostatik. Jika terjadi kekosongan volume, rehidrasi dengan NS hingga 
pasien stabil secara hemodinamik, kemudian berikan salin hipotonik (1/2 
NS)
- Euvolemik/ isovolemik (tidak ada hipotensi ortostatik)
 
Hitung volume air bebas yang dibutuhkan untuk mengoreksi Na+ hingga normal sebagai berikut:
Kekurangan caran tubuh= TBW normal-TBW sekarang
Dengan TBW adalah caran tubuh total (total body water)
TBw normal=0,6 x Berat Badan dalam kg.
Dan TBW sekarang= Na+serum normalxTBW
                                    Na+serum terukur
Berikan air bebas dalam bentuk D5W 
setengah volume dalam 24 pertama dan volume penuh dalam 48 jam. 
Peringatan: koreksi cepat kadar Na+ menggunakan air bebas (D,W) dapat 
menyebabkan edema otak da kejang.
- Hipernatremia hipervolemik
 
Hindari obat-obatan yang mengandung Na+ berlebihan. Gunakan furosemide bersama dengan D5W.
No comments:
Post a Comment