Respon Fisilogis Terhadap Nyeri di dalam Kesehatan
Sumber: Andarmoyo, Sulistiyo.2013.Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.Jogjakarta: AR Ruzz Media.
Perubahan/ respon fisiologis dianggap sebagai indikator nyeri yang lebih akurat dibandingkan laporan verbal pasien. Smeltze, S.C& Bare, B.G. (2002) mengungkapkan bahwa respon fisiologis harus digunakan sebagai pengganti untuk laporan verbal dari nyeri pada pasien tidak sadar dan jangan digunakan untuk mencobamemvalidasi laporan verbal dari nyeri individu.
Respon fisiologis terhadap nyeri dapat sangat membahayakan individu. Pada saat impuls nyeri naik ke medula spinais menuju ke batang otak dan hipotalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stres. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung terus menerus, berat, dalam, dan melibatkan organ dalam/ visceral/ maka sistem saraf simpatis akan menghasilkan suatu aksi.
No |
Respons |
Penyebab atau efek |
|
Stimulasi Simpatik* |
|
1 |
Dilatasi saluran bronkheolus dan peningkatan frekuensi pernapasan |
Menyebabkan peningkatan asupan oksigen |
2 |
Peningkatan frekuensi denyut jantung |
Menyebabkan peningkatan transport oksigen |
3 |
Vasokontriksi perifer (pucat, peningkatan tekanan darah) |
Meningkatkan tekanan darah disertai perpindahan suplai darah dari perifer dan visera ke otot skeletal dan otak |
4 |
Peningkatan kadar glukosa darah |
Menghasilkan energi tambahan |
5 |
Diaphoressis (keluar keringat) |
Mengontrol temperatur tubuh selama stres |
6 |
Peningkatan ketegangan otot |
Mempersiapkan otot untuk melakukan aksi |
7 |
Dilatasi pupil |
Memungkinkan penglihatan yang lebih baik |
8 |
Penurunan motilitas (pergerakan) saluran cerna |
Membebaskan energi untuk melakukan aktivitas dengan lebih cepat |
|
Stimulasi Parasimpatik |
|
1 |
Pucat |
Menyebabkan suplai darah berpindah dari perifer |
2 |
Ketegangan otot |
Akibat keletihan |
3 |
Penurunan denyut jantung dan tekanan darah |
Akibat stimulasi vagal |
4 |
Pernapasan yang cepat dan tidak teratur |
Menyebabkan pertahanan tubuh gagal akibat stres nyeri yang terlalu lama |
5 |
Mual dan muntah |
Mengembangkan fungsi saluran cerna |
6 |
Kelemahan atau kelelahan |
Akibat pengeluaran energi fisik |
Sumber: Potter and Perry, 2006 |