ASUAHAK
KEPERAWATAN MELANOMA MALIGNA
Melanoma
adalah keganaan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak terutama
dikulit, tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta menbran mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari
semua kanker kulit, manun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait
kanker kulit diseluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik
untuk mengurangi kemataian.
ETIOLOGIA
Etiologi
tidak diketahui, tetapi sinar ultraviolet paling dicurigai sebagai penyebab
melanoma maligna. Umumnya risiko tertinggi dihadapi oleh orang yang berkulit
putih/cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak
kecoklatan pada kulitnya. Orang-orang ini menyintesis melanin lebih lambat.
Orang keturunan Celtic atau Skandinavia menghadapi resiko lebih besar di
samoing orang yang sering terbakar sinar matahari tetapi kulitnya tidak pernah
menjadi coklet kekukingan. Populasi ini yang berisiko pernah menderita melanoma
di masa lalu, memiliki riwayat melanoma dalam keluarga,, menpunyai nevus
kongenital yang berukuran raksasa, atau memiliki riwayat luka bakar matahari
yang parah. Hingga 10% penderita melanoma merupakan anggota keluarga yang
cenderung menderita melanoma dan memiliki lebih dari satu nevus yang terus
berubah (nevi displastik, serta rentan terhadap transformasi maligna.
Ptofisologi
Melanoma
maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini. Melanoma
dengan penyebaran superfisial, melanoma lentigo-maligna, melanoma noduler, dan
melanoma akral-lentiginosa. Semua tipe ini memlikiki ciri klinis serta
histologic tertentu disamping perilaku biologic kutaneus, tetapi sebagian besar
melanoma berasal dari melanosit epidermal kutaneus, tetapi sebagian lagi muncul
dalam bentuk nevus yang sudah ada sebelumnya pada kult atau tumbih dalam
traktus uvea mata. Melanoma sering timbul secara bersamaan dengan penyakit
kanker pada organ lain.
Prognosis
penderita dengan melanoma maligna tidaklah seburuk yang dipikirkan. Kebanyakan
penderita ini dapat hidup lebih dari 5 tahun dan banyak yang dapat disembhkan.
Diagnosis dini dan pembedahan bertanggung jawab untuk menbuat statistic ini
menjadi lebih baik. Bebrapa faktor menentukan keselamatan penderita melanoma.
Penderita melanoma yang menyebar superfisial memiliki prognosis yang paling
baik, diikuti melanoma lentigo, melanoma nodular memiliki prognosis yang paling
buruk. Lesi-lesi yang terletak pada kulit kepala posterior, punggung dan lengan
bagian posterior memiliki prognosis yang paling buruk.
PENGKAJIAN
Pengkajian
terhadap pasien melanoma maligna dilakuakan berdasarkan riwayat pasien dan
gejalanya. Pasien ditanya khususnya mengenai gejala pruritus, nyeri tekan dan
rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas necus yang benigna. Pasien juga
ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya
atau perrtumbuhan lesi baru yang berpigmen. Orang-orang yang berisiko harus
diperiksa dengan cermat.
Melanoma
dengan penyebaran superfisial terjadi pada setiap bagain tubuh dan merupakan
bentuk melanoma yang paling sering ditemukan. Biasanya jenis melanoma ini
mengenai orang yang berusia pertengahan dan paling sering terjadi pada batang
tubuh, serta ekstermitas bawah. Lesi cenderung
sirkuler dengan bagain luar yang tidak teratur. Tepi lesi bisa datar
atau menonjol dan dapat diraba.
Melanoma
noduler, yaitu tipe melanoma paling sering kedua merupakan nodul yang berbentuk
sferis dan menyerupai blueberry dengan permukaan yang relative licin, serta
berwarna biru-hitam yang seragam. Melanoma ini dapat berbentuk kubah dengan
permukaan yang licin. Bayangan warna yang lain seperti merah, kelabu, atau ungu
juga bisa terdapat. Terkadang melanoma noduler tampak sebagai plak yang
bentuknya ireguler. Pasien mungkin menjelaskan kelainan ini sebagai bula berisi
darah yang tidak mau hilang.
Smeltzer
(2000) memberikan panduan tentang teknik dalam melakukan inspeksi kulit untuk
menemukan iregularitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang menunjukkan
perubahan maligna mencangkup berikut ini :
1. Warna
yang bervariasi
a. Warna
yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam adalah
bayangan warna merah, utih, dan biru; bayangan warna biru dianggap lebih
mengkhawatirkan.
b. Daerah-daerah
putih dalam lesi yang berpigmen perlu dicurigai
c. Sebagian
melanoma maligna tidak memiliki warna yang bervariasi, tetapi sebaliknya
mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu kebiruan, merah kebiruan)
2. Tepi
yang ireguler. Indentasi atau lekukan yang menyudut pada bagian tepi nevus
harus dicatat.
3. Permukaan
yang ireguler
a. Tonjolan
permukaan yang tidak merata (topografi ireguler) dapat teraba atau terlihat.
Perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik.
b. Sebagian
melanoma noduler memiliki permukaan yang licin
Lokasi melanoma
yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya wanita),
antara jari-jari kaki dan pada kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan serta
bagian dorsal tangan.
Pada orang yang
berkulit gelap, melanoma paling sering terdapat di tempat yang tidak begitu
mengandung pigmen seperti : telapak tangan, telapak kaki, daerah subungual, dan
membrane mukosa.
Diameter nevus
harus diukur karena umumnya melanoma berukuran lebih dari 6 mm. lesi satelit
(lesi yang terletak didekat nevus) harus dicatat.
DIAGNOSIS
1. Nyeri
berhubungan dengan tindakan eksisi dan graft kulit
2. Kecemasan
dan depresi berhubungan dengan konsekuensi melanoma yang dapat menbawa
kematian dan menimbulkan cacat.
3. Kurang
pengetahuan tentang tanda- tanda dini melanoma
RENCANA
KEOERAWATAn
1. Nyeri
berhubungan dengan tindakan eksisi dan graft kulit
Tujuan : dalam 1 x
24 jam nyeri hilang/ berkurang atau teradaptasi
Kriteria hasil :
-
Secara subjektit
melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri 0-1(0-4)
-
Dapat mengidentifikasi
aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
-
Pasien tidak gelisah
Intervensi |
Rasional |
Kaji nyeri dengan
pendekatan PQRST |
Menjadi parameter dasar
untuk melihat sejauh mana rencana intervensi yang diperlukan dan sebagai
evaluasi keberhasilan dari intervensi manajemen nyeri keperawatan. |
Kaji faktor yang
meningkatkan dan menurunkan respon nyeri pada melanoma |
Pengangkatan melanoma
dengan pembedahan pada berbagai tempat yang berbeda-beda (kepala serta leher,
mata, batang tubuh, abdomen, ekstermitas, sistem saraf pusat) akan menimblkan
berbagai tantangan dengan mempertimbangkan pengangkatan melanoma primer,
pembuluh dan kelenjar limfe yang mengintervensi lesi tersebut, serta menjadi
tempat penyebaran lesi metastastik. Intervensi keperawatan pasca bedah untuk
melanoma maligna berfokus pada peningkatan rasa nyaman karena mungkin
diperlukan tindakan eksis yang luas. Graft kulit tipe split-thickness atau
full-thickness mungkin harus dilakuakan kalau timbul defec yang hilang akibat
pembedahan untuk mengangkat melanoma. |
Jelaskan dan bantu
pasien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif |
Pendekatan dapat
menggunakan relaksi dan nonfarmokogi lainnya telah menunjukkan keefektifan
dalam mengurangi nyeri |
Lakukan manajement
nyeri keperawatan : ·
Atur posisi fisiologis
dan imobilitas yang mengalami selulitis ·
Istirahatkan klien ·
Manajemen lingkungan
tenang dan batasi pengunjung ·
Ajarkan teknik
distraksi pada saat nyeri |
Posisi fisiologis akan
meningkatkan asupan O2 kejaringan yang mengalami peradangan subcutan.
Pengaturan posisi idealnya adalah pada arah yang berlawanan dengan letak dari
selulitis. Bagian tubuh yang
mengalami inflamasi local dilakukan imobilisasi untuk menurunkan respon
peradangan dan meningkatkan kesembuhan. Istirahat diperlukan
selama fase akut. Kondisi ini akan meningkatkan suplai darah pada jaringan
yang mengalami peradangan. Lingkungan tenang akan
menurunkan stimulasi nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung akan membantu
meningkatkan kondisi O2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak
pengunjung yang berada diruanga. Distraksi (pengalihan
perhatian) dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan
produksi endorphin dan enkafalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk
tidak dikirimkan ke korteks serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri |
Kolaborasi dengan
dokter, pemberian analgetik |
Analgetik memblok
lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang, |
2. Kecemasan
dan depresi berhubungan dengan
konsekuensi melanoma yang dapat menbawa kematian dan menimbulkan cacat.
Tujuan : dalam 1 x
24 jam kecemasan pasien berkurang
Kriteria hasil :
-
Pasien menyatakan
kecemasan berkurang, mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi penyebab atau
faktor yang memengaruhinya, kooperatif terhadap tindakan, wajah rileks.
Intervensi |
Rasional |
Kaji tanda verbal dan
non verbal kecemasan, dampingi pasien dan lakukan tindakan bila menunjukkan
perilaku merusak. |
Reaksi verbal /
nonverbal dapat menunjukkan rasa agitasi, marah, dan gelisah. |
Hindari konfrontasi |
Konfrontasi dapat
meningkatkan rasa marah, menurunkan kerja sama dan mungkin memperlambat
penyembuhan |
Beri dukungan
psikologis |
Dukungan psikologik
sangat penting jika akan dilakuakn pembedahan yang menimbulkan cacat.
Dukungan ini mencangkup upaya membiarkan pasien untuk mengekspresikan
perasaannya tentang keseriusan neoplasma kulit, pengertian terhadap
kekesalan, serta dipresi yang diperlihatkan pasien dan pemympaian kesan bahwa
perawat dapat memahami semua perasaan ini. Selama proses penegakan diagnosis
dan penentuan stadium kedalaman, tipe, serta luas tumor, perawat harus dapat
menjawab berbagai pertanyaan , memberikan penjelasan mengenai informasi yang
disampaikan dan membentu menjernihkan kesalahpahaman. Menegetahui bahwa
dirinya mendeita melanoma dapat membeuat pasien merasa takut dan sedih.
Penjelasan mengenai sumber-sumber dana pasien, mekanisme koping yang efektif
dan berbagai sistem dukungan social akan membentu pasien untuk mengatasi
masalah yang berkaitan dengan penegakkan diagnosis, pelaksanaan terapi,
tindakan follow-up yang berkelanjutan. |
Bina hubungan saling
percaya |
Mereka harus didorong
untuk mengekspresikan perasaan terhadap seseorang yang mereka percayai.
Mendengarkan keprihatianan mereka dan selalu siap untuk memberikan perawatan
yang terampil serta penuh kehargaan merupakan intervensi yang penting untuk
mengurangi ansietas. |
Beri kesempatan kepada
pasien untuk mengungkapkan ansietasnya |
Dapat menghilangkan
ketegangan terhadap kekhawatiran yang tidak diekspresikan. |
Berikan privasi untuk
pasien dan orang terdekat |
Memberi waktu untuk
mengekspresikan perasaan, menghilangkan cemas dan perilaku adaptasi. Adanya
keluarga dan teman-teman yang dipilih pasien melayani aktivitas dan
pengalihan (misalnya membaca) akan menurunkan perasaan terisolasi. Pengaturan
agar anggota keluarga dan setiap teman dekatnya untuk lebih banyak
mencurahkan waktu mereka bersama pasien dapat menjadi upaya yang bersifat
suportif. |
Kolaborasi : Berikan anti cemas
sesuai indikasi contohnya diazepam |
Meningkatkan relaksasi
dan menurunkan kecemasa. |
EVALUASI
1. Mengalami
pengurangan rasa sakit dan gangguan rasa nyaman.
a. Menyatakan
bahwa rasa sakit atau nyeri sudah berkurang dan menghilang
b. Memperlihatkan
kesembuhan parut bekas pembedahan tanpa bekas, kemerahan dan pembengkakan.
2. Mencapai
pengurangan kecemaan :
a. Mengekspresiikan
ketakutan dan khayalan
b. Mengajukan
pertanyaan mengenai kondisi medis
c. Memohon
pengulangan fakta-fakta tentang melanoma
d. Mengenali
dukungan dan kenyamanan yang diberikan oleh anggota keluarga atau orang lain
yang signifikan
3. Memperhatikan
pengertian terhadap cara-cara untuk mendeteksi melanoma
a. Memperlihatkan
cara pelaksanaan pemeriksaan kulit yang mandiri sebulan sekali
b. Mengutarakan
dengan kata-kata tanda bahaya melanoma berikut ini : perubahan pada ukuran,
warna, bentuk dan garis bentuk nevus, permukaan nevus atau kulit disekitar
nevus
c. Mengidentifikasi
tindakan untuk melindungi diri dari pajanan sinar matahari.
No comments:
Post a Comment