Respon Perilaku Terhadap Nyeri di dalam Kesehatan
Sumber: Andarmoyo, Sulistiyo.2013.Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.Jogjakarta: AR Ruzz Media.
Respon perilaku yang ditunjukkan oleh pasien sangat beragam, meskipun respon perilaku pasien dapat menjadi indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang tidak beres, respons perilaku seharusnya tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk mengukur nyeri kecuali dalam siatuasi yang tidak lazim di mana pengukuran tidak memungkinkan (misal orang tersebut menderita retardasi mental yang berat atau tidak sadar). Respons perilaku nyeri pada klien dapat dilihat pada tabel berikut:
No |
Respons Perilaku Nyeri pada Klien |
|
1 |
Vokalisasi |
Mengaduh, menangis, sesak napas, mendengkur |
2 |
Ekspresi wajah |
Meringis, menggeletuk gigi, mengernyitkan dahi, menutup mata atau mulut dengan rapat atau membuka mata atau mulut dengan lebar |
3 |
Gerakan tubuh |
Gelisah, imobilisasi (tidak bergerak), ketegangan otot, peningkatan gerakan jari dan tangan, aktivitas melangkah yang tanggal ketika berlari atau berjalan, gerakan ritmik atau gereakan menggosok, gerakan melindungi bagian tubuh
|
4 |
Interaksi Sosial |
Menghindari percakapan, fokus hanya pada aktivitas untuk menghilangka nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian
|
Sumber: Potter and Perry, 2006 |
No comments:
Post a Comment