ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL
Definisi
Retardasi mental adalah fungsi intelektual dibawah
rata-rata yang muncul bersamaan dengan kurangnya perilaku adaptif, awitannya
sebelum usia 18 tahun.
Retardasi mental adalah suatu keadaan dimana
taraf perkembangan kecerdasan di bawah normal, Seorang anak dikatakan mengalami
kondisi mental retardasi berdasarkan angka IQ, yaitu angka intelegensia umur
kronologis yang dibandingkan intelegensia umur yang normal pada waktu
bersangkutan.
Etiologi
Ada beberapa faktor penyebab yang dinyatakan sebagai
dasar terjadinya retardasi mental,
- Faktor Non-Organik
 
·        
Kemiskinan dan
keluarga yang tidak harmonis
·        
Factor sosiokultural
·        
Interaaksi
anak-pengasuh yang tidak baik
·        
Penelantaran anak
- Faktor Organik
 
a.    Faktor
Prakonsepsi
- Abnormalitas single gen (penyakit
      metabolic, kelainan neurocutaneus, dll)
 - Kelainan kromosom (X-linked,
      translokasi, fragile-X), Sindrom polygenic familial
 
b.    Faktor
prenatal
·        
Gangguan pertumbuhan otak trimester I
ü 
Kelainan kromosom (trisomi, mosaic, dll)
ü 
Infeksi intrauterine (TORCH, HIV)
ü  Zat-zat teratogen (alcohol, radiasi, dll)
ü 
Disfungsi plasenta
ü  Kelainan congenital dari otak (idiopatik)
·        
Gangguan pertumbuhan
otak trimester II dan III
ü 
Infeksi intra uterin (TORCH, HIV)
ü  
Zat-zat
teratogen (alcohol, kokain, logam berat, dll)
ü 
Ibu : diabetes mellitus, PKU
(phenylketonuria)
ü 
Toksemia gravidarum
ü 
Disfungsi plasenta
ü 
Ibu malnutrisi
c.    Factor
Perinatal
ü 
Sangat premature
ü 
Asfiksia neonatorum
ü 
Trauma lahir: perdarahan intracranial
ü 
Meningitis
ü 
Kelainan metabolic :hipoglikemia,
hiperbilirubinemia
d.    Faktor
Postnatal
ü 
Trauma berat pada kepala/SSP
ü 
Neurotoksin, misalnya logam berat
ü 
CVA (Cerebrovaskular accident)
ü 
Anoksia, misalkan tenggelam
ü 
Metabolic 
·        
Gizi buruk
·        
Kelainan hormonal, missal hipothiroid,
pseudohipoparathiroid
·        
Aminoaciduria, missal PKU
·        
Kelainan metabolisme karbohidrat,
galaktosemia, dll
·        
Polisakaridosis, misalkan sindrom Hurler
·        
Cerebral Lipidosis (Tay Sachs), dengan
hepatomegali (Gaucher)
·        
Penyakit degeneratif/metabolic lainnya
ü 
Infeksi 
·        
Meningitis, ensefalitis, dll
·        
Subakut sklerosing panesefalitis
Klasifikasi
Retardasi Mental
| 
   
Tingkat
  (IQ) 
 | 
  
   
Prasekolah (lahir – 5 tahun) – maturasi perkembangan 
 | 
  
   
Usia sekolah (6 – 21 tahun) – pelatihan pendidikan 
 | 
  
   
Dewasa
  (21 tahun dan lebih) – keadekuatan social dan vokasional 
 | 
 
| 
   
Ringan 
50-55
  sampai 70 
 | 
  
   
Seringkali
  tidak terlihat sebagai retardasi, tetapi lebih lambat dibandingkan anak-anak
  lain dalam hal berjalan, makan sendiri, dan berbicara; mengikuti perkembangan
  yang sama dengan anak yang normal 
 | 
  
   
Dapat
  melakukan keterampilan praktis, membaca dan aritmatik dari kelas tiga sampai
  kelas enam dengan pendidikan khusus; dapat dibimbing kea rah konformitas
  social; mencapai usia mental 8 – 12 tahun 
 | 
  
   
Biasanya
  dapat mencapai keterampilan social dan vokasional yang adekuat untuk
  pemeliharaan diri; terkadang perlu bimbingan dan dukungan jika berada dalam
  stress social atau ekonomi yang luar biasa; dapat menyesuaikan diri pada
  perkawinan tetapi bukan pada pengasuhan anak 
 | 
 
| 
   
Sedang 
35-40
  sampai 50-55 
 | 
  
   
Kelambatan dapat dilihat pada perkembangan motorik,
  terutama pada wicara; berespon terhadap pelatihan dalam berbagai aktivitas
  bantuan diri  
 | 
  
   
Dapat mempelajari komunikasi sederhana, kebiasaan sehat
  dan aman yang bersifat dasar; dan keterampilan manual sederhana; tidak maju
  dalam hal membaca atau aritmatik fungsional; mencapai usia mental 3 – 7 tahun 
 | 
  
   
Dapat melakukan tugas sederhana dalam kondisi
  terlindung; berpartisipasi dalam rekreasi sederhana; melakukan perjalanan
  sendiri ke tempat yang dikenali; biasanya tidak dapat memelihara diri sendiri 
 | 
 
| 
   
Berat 
20-25
  sampai 35-40 
 | 
  
   
Keterlambatan
  nyata pada perkembangan motorik; sedikit atau tanpa keterampilan komunikasi;
  dapat berespon teradap pelatihan pada perawatan diri yang bersifat dasar
  (mis; makan sendiri) 
 | 
  
   
Biasanya
  berjalan, kecuali bila terdapat ketidakmampuan khusus; dapat memahami
  beberapa pembicaraan dan beberapa respons; mendapat keuntungan dari pelatihan
  kebiasaan yang sistematik; mencapai usia mental toddler 
 | 
  
   
Dapat
  menyesuaikan diri pada rutinitas harian dan aktivitas berulang; membutuhkan
  pengarahan dan pengawasan yang berkesinambungan di lingkungan yang protektif 
 | 
 
| 
   
Profunda 
Dibawah
  20-25 
 | 
  
   
Retardasi
  berat; kapasitas minimum untuk fungsi-fungsi area sensori-motorik; kebutuhan
  perawatan total 
 | 
  
   
Kelambatan
  berat pada semua area perkembangan; menunjukkan respon emosional dasar; dapat
  berespon pada pelatihan terampil penggunaan kaki, tangan, dan rahang,
  kebutuhan untuk pengawasan visual; mencapai usia mental bayi muda 
 | 
  
   
Dapat
  berjalan; membutuhkan perawatan lengkap; mempunyai wicara lengkap primitive;
  biasanya mendapat keuntungan keuntungan dari aktivitas fisik reguler 
 | 
 
Manifestasi
Klinis
v 
Tidak responsive terhadap kontak
v 
Kontak mata buruk selama menyusu
v  Penurunan kesadaran terhadap suara atau gerakan
v 
Peka rangsang
v 
Menyusu lambat
Pengkajian
v 
Pemeriksaan Fisik (Swaiman, 1989)
1.     Sistem
Penglihatan
a.    Katarak
b.    Bintik
cherry-merah pada daerah macula
c.    Korioretinitis
d.    Kornea
keruh
2.    Sistem
saraf
a.    Kejang
umum tonik klonik
·        
Defisiensi glikogen sinthetase
·        
Hiperlisinemia
·        
Hipoglikemia, terutama disertai glycogen
storage disease I, III, IV dan VI
·        
Phenyl ketonuria
·        
Sindrom malabsorbsi methionin, dll
b.    Kejang
pada masa neonatal
·        
Arginosuccinic asiduria
·        
Hiperammonemia I dan II
·        
Laktik asidosis, dll
3.    Sistem
integument
·        
Adanya bintik café-au-lait
·        
Kelainan rambut (rambut rontok, rambut
cepat memutih, rambut halus)
4.    Muskuloskeletal
·        
Kepala mikrosefali, makrosefali
·        
Perawakan pendek
Pengkajian
DDST
v 
Riwayat kesehatan masa lalu
·        
Trauma prenatal,
perinatal, atau pasca natal atau cedera fisik
·        
Infeksi maternal prenatal (mis, rebulla),
alkoholisme, konsumsi obat
·        
Nutrisi tidak adekuat
·        
Penyimpangan lingkungan
·        
Gangguan psikiatrik (mis, autisme)
·        
Infeksi terutama yang melibatkan otak
atau suhu tubuh tinggi
·        
Abnormalitas kromosom
v 
Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat keluarga deengan gangguan yang sama
 - Riwayat gangguuan herediter
 
v 
Pemeriksaan Penunjang
1.     Kromosom
kariotipe
2.    EEG
3.    CT
scan atau MRI
4.    Titer
virus untuk kelainan congenital
5.    Serum
asam urat
6.    laktat
dan piruvat darah
7.    Plasma
asam lemak
8.    Serum
seng
9.    logam
berat dalam darah
10. Cerum
tembaga dan ceruloplasmin
11.  Plasma
ammonia
12. Serum
asam amino atau asam organic
13. analisa
enzim lisozom pada lekosit atau biopsy kulit
14. urin
Rencana
Asuhan Keperawatan
| 
   
NO. 
 | 
  
   
Diagnosa
  Keperawatan 
 | 
  
   
Tujuan-Kriteria
  yang diharapkan 
 | 
  
   
Intervensi 
 | 
  
   
Rasional 
 | 
 
| 
   
1. 
 | 
  
   
Perubahan
  pertumbuhan dan perkembangan b.d kerusakan fungsi kognitif 
 | 
  
   
Klien dapat mencapai potensi pertumbuhan dan
  perkembangan yang opimal dengan criteria hasil : 
v  anak dan keluarga aktif terlibat dalam program
  stimulasi bayi 
v  keluarga menerapkan konsep-konsep dan melanjutkan
  aktivitas perawatan anak dirumah 
v  anak melakukan aktivitas hidup sehari-hari pada
  kapasitas normal 
v 
  keluarga mencari tahu tentang program
  pendidikan 
 | 
  
   
Libatkan
  anak dan keluarga dalam program stimulasi dini pada bayi 
Kaji
  kemajuan perkembangan anak dengan interval regular; buat catatan terperinci
  untuk membedakan perubahan yang samar 
Bantu
  keluarga menentukan kesiapan anak untuk mempelajari tugas – tugas khusus 
Bantu keluarga menyusun tujuan yang realistis untuk
  anak 
Berikan penguatan positif atas tugas-tugas khusus atau
  perilaku anak 
Dorong untuk mempelajari keterampilan perawatan diri
  segera setelah anak mencapai kesiapan 
Kuatkan aktivitas perawatan diri 
Dorong keluarga untuk mencari tahu program khusus perawatan
  sehari-hari dan kelas pendiikan segera 
Tekankan bahwa anak memiliki kebutuhan yang sama dengan
  anak lain 
 | 
  
   
Untuk membantu memaksimalkan perkembangan anak 
Memberikan asuhan keperawtan yang sesuai dengan
  kebutuhan anak 
Kesiapan anak mungkin saja tidak mudah untuk dikenali 
Mendorong keberhasilan pencapaian sasaran dan
  peningkatan harga diri 
Memberikan dan memperbaiki motivasi dan pembelajaran 
Meningkatkan harga diri anak 
Memfasilitasi perkembangan yang optimal 
Untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan anak
  yang khusus 
Mengurangi kecemasan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
  anak 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
Gangguan
  interaksi sosial b.d kerusakan fungsi kognitif 
 | 
  
   
Klien dapat mencapai sosialisasi yang optimal dengan
  criteria hasil: 
v 
  keluarga mengekspresikan perasaan dan
  kekhawatiran nya tentang kelahiran anak dengan retardasi mental 
v 
  keluarga membuat keputusan yang
  realistis sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka 
v 
  keluarga menunjukkan penerimaan kepada
  anak 
 | 
  
   
Tekankan
  bahwa anak memiliki kebutuhan untuk sosialisasi yang sama dengan anak yang
  lain 
Dorong
  keluarga untuk mengajarkan anak perilaku yang dapat diterima secara social 
Anjurkan
  berdandan dan berpakaian sesuai usia 
Anjurkan
  program yang memberikan hubungan dengan teman sebaya dan orang lain 
 | 
  
   
Menghindari
  perilaku protektif orang tua terhadap anak dengan retardasi mental 
Mengajarkan
  anak cara bersosialisasi dengan orang lain dengan benar 
Mendorong
  penerimaan orang lain dan meningkatkan harga diri klien 
Meningkatkan kesempatan anak untuk bersosialisasi
  dengan lingkunganya secara optimal 
 | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
   
Perubahan
  proses keluarga b.d mempunyai anak yang retardasi mental 
 | 
  
   
Pasien
  (keluarga) mendapatkan dukungan yang adekuat dengan criteria hasil: 
Keluarga
  dapat mengidentifikasi kebutuhan dan perawatan anak di masa yang akan datang 
 | 
  
   
Berikan informasi kepada keluarga sesegera mungkin pada
  saat atau setelah kelahiran 
Anjurkan kedua orang tua untuk hadir pada saat
  pemberian informasi 
Bila memungkinkan berikan informasi tertulis kepada
  orang tua tentang kondisi anak 
Dorong keluarga untuk bertemu keluarga yang lain dengan
  masalah yang sama 
 | 
  
   
Keluarga dapat menncurigai adanya masalah dan mungkin
  memerlukan dukungan yang sesegera 
Menghindari adanya pengulangan informasi yang komples
  dan menghindari reaksi emosional awal dari yang lain 
Sebagai bahan rujukan keluarga dimasa yang akan datang 
Keluarga mendapatkan dukungan tambahan dari orang lain 
 | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
   
Perubahan
  proses keluarga b.d mempunyai anak yang retardasi mental 
 | 
  
   
Pasien (keluarga) siap untuk perawatan anak jangka
  panjang dengan criteria hasil: 
Keluarga mendapatkan manfaat dari pelayanan pendukung 
 | 
  
   
Setelah anak tumbuh besar, diskusikan dengan orang tua
  alternative perawatan di rumah, terutama saat orang tua hamper pension atau
  menjadi lansia 
Dorong keluarga untuk mempertimbangkan pemberhentian
  perawatan sesuai kebutuhan 
Dorong keluarga untuk mengkaji lingkungan rumah 
Kolaborasi dengan lembaga lain yang memberikan
  perawatan pada anak dengan kebutuhan khusus 
 | 
  
   
Dapat diberikan perawatan jangka panjang yang tepat 
Memfasilitasi kemampuan keluarga menghadapi
  perawatan jangka panjang 
Menyesuaikan
  dengan kebutuhan perawatan optimal anak 
Memberikan
  asuhan yang sesuai dengan kebutuhan anak 
 | 
 
No comments:
Post a Comment