Uluru (Ayers Rock) di Australia
Sumber:
Riana, Deny.2008.Jelajah
Sains Populer Keliling Dunia.Surabaya:
CV Al –Maktabah.
Uluru, dikenal juga sebagai Ayers Rock adalah sebua formasi
batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di
barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia. Uluru adalah
benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua dan lukisan
primitif.
Pada Oktober 1872, penjelajah Ernest Giles menjadi orang
asing pertama yang melihat batuan ini, namun tidak bisa mendekat karena
terhalang Danau Amadeus dan hanya menyebutnya sebagai “kerikil yang luar biasa”.
Pada bulan Juli 1873, surveyor Wiliam Gosse mengunjungi batu ini dan menamainya
Uluru, untuk menghormati Gubernur Australia Selatan, Sir Henry Ayers.
Pada 1993, diadopsilah kebijakan nama dual sehingga pada 15
Desember, namanya menjadi Ayers Rock/ Uluru dan pada 6 November 2002, namanya
dibalik menjadi Uluru/ Ayers Rock atas permintaan dari Asosiasi Turisme
Regional Alice Springs.
Uluru adalah monolit atau batu raksasa terbesar di dunia. Tingginya
sekitar 348 meter. Uluru memiliki keunikan yang luar biasa karena adalah warna
bukit batuannya bisa berubah bergantung dari posisi matahari, juga kondisi
debu, kabut yang menyelubungi dan kondisi yang berhubungan dengan atmosfer.
Uluru bisa berubah warna dari warna merah api, lembayung
muday ang lembut, biru, merah mudah dan cokelat. Uluru sendiri terdiri atas
susunan pasir yang rapi, batu kerikil, dan batu besar yang terkikis di sana
pada ribuan tahun yang lalu oleh gletser. Kumpulan batu kecil secara
berkelanjutan terangkat oleh tekanan bawah tanah yang membentuk jajaran
pegunungan. Curah hujan yang turun membuat selubung perak di seluruh bebatuan
itu.
Uluru berada di Northern Territory, yang meliputi hampir
seperlima dari benua Australia. Ulur merupakan tempat suci bagi orang Aborigin. Menurut tradisi
penduduk asli setempat itu, penanggung jawab daerah Uluru adalah kelompok suku
Anangu. Uluru dan daerah seskitarnya merupakan sebuah kawasan keramat bagi
penduduk Anangu.
Di kaki pegunungan Uluru bisa ditemukan sejumlah lukisan gua
dan sejumlah pahatan yang dibuat ribuan tahun yang lampau oleh penduduk Anangu
(yang terdiri dari Suku Luritja, Yankuntjajara, Pitjantjatjara). Di area
tersebut juga terdapat sejumlah tempat keramat yang tertutup untuk umum.
Kini lokasi tersebut dibawah pengelolaan penduduk setempat
dan menjadi Taman Uluru-Kata Tjuta.
No comments:
Post a Comment