Gambaran Umum Askep Klien dengan Gangguan Sistem
Cardiovaskuler
Sumber:
Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen
Publishing.
I.
Pengkajian
A.
Biodata: yang perlu dicantumkan adalah nama,
umur, pekerjaan, alamat dan agama
B.
Keluhan Utama:
1.
Nyeri pada dada, ini akibat kekurangan
oksigen pada myocardium atau ischemic.
2.
Dyspnoe atau sesak nafas akibat meningkatnya
usaha pernafasan yang berhubungan dengan kongesti pembuluh pulmoner dan
perubahan kemampuan pengembangan paru.
3.
Palpitasi: merasa denyut jantung bergetar
karena perubahan dalam kecepatan denyut atau kontraksi jantung.
4.
Cepat lelah: berupa kelemahan akibat darah
jantung yang rendah dan perfusi perifer berkurang.
5.
Oedema perifer: pembengkakan ini disebabkan
karena tertimbunnya cairan ini terlihat jelas pada daerah yang mempunyai
jaringan longgar dan daerah yang menggantung akibat pengaruh gaya gravitasi.
6.
Sinkope: kehilangan kesadaran sesaat akibat
aliran darah serebral yang kurang memadai.
C.
Riwayat Penyakit Sekarang: P.Q.R.S.T.
Format yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat penyakit
sekarang menggunakan format:
1.
P: Provocative
Pada klien
dengan nyeri dada dapat dinyatakan penyebab rasa nyeri, yang meringan rasa
nyeri dan memperberat nyeri dan bila klien sesak nafas dinyatakan kapan klien
sesak nafas, kegiatan apa yang menyebabkan sesak nafas, bila saat istirahat
sesak nafas penyakit sudah lanjut.
Bila malam
hari saat tidur sesak nafas disebut paroximal nucturnal dyspnoe, ini disebabkan
payah ventrikel atau oedema paru. Bila kesulitan bernafas pada posisi terlentang disebut orthopnoe.
Bila tidur
beberapa bantal yang dipakai, apakah jumlah bantal yang dipakai sesak bertambah.
2.
Q: Qualitas/ Quantitas.
Bila klien
nyeri tanyakan, bagaimana karakter nyeri: terbakar, diremas-remas, tertusuk,
seperti ditindih benda berat. Untuk mendapatkan data yang lebih obyektif nyeri diukur dengan
skala 0-10
3.
R: Region
Tanyakan
lokasi nyeri, terasa dimana, apakah menyebar dan penyebaranny kemana.
4.
S: Severity Scale
Bila nyeri
menyerang apakah mengganggu aktivitas sehari-hari.
5.
Time
Tanyakan kapan
nyeri dirasakan, berapa lama nyeri dirasakan, berapa kali nyeri datang dalam
sehari. Merasa
cepat lelah ,apakah mudah merasa lelah, aktivitas macam apa yang menyebabkan
lelah, berapa lama aktivitas dapat dilakukan sebelum merasa lelah, apakah lelah
hilang dengan cara istirahat.
6.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian difokuskan pada aspek apakah klien pernah hipertensi
atau tekanan darah tinggi, apakah kadar kolesterol tinggi, pernah menderita
diabetes melitus, di dalam keluarga ada penyakit jantung.
7.
Riwayat psikososial
a.
Di kaji tentang kepribadian, bagaimana klien
menilai diri sendiri, aspek yang penting ditanykan mengenai konsep diri yaitu
body image, harga diri, ideal diri, identitas diri dan peran diri
b.
Dikaji juga tentang pekerjaan, apakah ada
kaitannya dengan penyakit yang diderita saat ini, di samping itu juga digali
apakah ada masalah dalam keluarga.
8.
ADL (kebiasaan klien):
Ditanyakan apakah klien olahraga teratur, bagaimana pola hidup,
apakah merokok, minuman keras, disamping itu juga makanan yang dikonsumsi atau
diet
9.
Pemeriksaan Diagnostik
10.
Pemeriksaan Fisik:
a.
Keadaan Umum (KU):
Perhatikan
sikap tubuh
Postur tubuh:
gemuk/ kurus, bibir pasien kebiruan
Ekspresi
wajah: kesakitan, cemas, konjungtiva pucat
b.
Jantung
1)
Inspeksi: mengmati gerakan jntung pada titik
impuls maksimum (PMI) dengaan posisi supinal lihat daerah PMI pada garis mid
clavicula intercostalis, ke 5 kiri
2)
Palpasi: untuk mengetahui getaran yang
terjadi ketika darah mengalir melalui katup
3)
Auskultasi:
a)
Untuk menentukan denyut jantung di irama
jantung
b)
Bunyi jantung jelas terdengan pada daerah
aorta, pulmonal, trikuspidalis
c)
Bunyi jantung I (S1): dihasilkan oleh
menutupnya katup atrio ventrikuler di dengar pada awal sistolik ventrikel
d)
Bunyi jantung II (S2): menutup katup
semiluner: terdengar permulaan relaksasi ventrikel.
e)
Bunyi jantung III (S3): disebut irama gallop/
galop ventrikel.
f)
Bunyi jantung IV (S4) disesbut galop atrium
terdengar sebelum bunyi jantung I akibat kurangnya peregangan dinding ventrikel
atua peninggian volume ventrikel
Untuk mengamti bising jantung atau murmur yaitu getaran yang
terjadi pada jantung/ pembuluh darah besar yang disebabkan oleh bertambahnya
arus turbulensi.
® bising diastolik: ® stenosis mitralis
® bising sistolik: ® bising injeksi
Untuk mengamati gesekan (RUB): bunyi yang dihasilkan oleh
permukaan parietal dan viseral (visceral) pericardium pada paricardium® seperti amplas.
c.
Pembuluh darah: Ke adequtan sirkulasi
1)
Inspeksi
Kulit:
a)
Pucat berkurangna oxyhemoglobin hilangnya
darah
b)
Merah bertambhnya aliran darah pada permukaan
kulit
c)
Cyanotis ® perifer: cardiac out put
yang rendah
d)
Sentral: pada pasien penyakit paru obstruksi
atau CHD
Kuku
a)
Sirkulasi Ekstremitas
b)
Clubbing finger adalah adanya hipoksia
chronis
c)
Vena ekstremitas: pengembangan kemacetan,
pelebaran
d)
Thrombo plebitis, varises
e)
Vena dileher penilaian dengan JVP
2)
Palpasi
Mengetahui:
a)
Suhu
b)
Oedema:
·
Petting Oedema
·
+1= Cekung sedikit hilang
·
+2= Cekung menghilang dalam waktu 10-15 detik
·
+3= Cekung hilang waktu 1-2 menit
·
+4= Cekung hilang waktu 5 menit
c)
Nadi carotis dan perifer dihitung 1 menit
d)
Capilary refill normal: kurang dari 3 detik
3)
Auskultasi
a)
Untuk mengetahui cakupan aliran
b)
Normal: tidak berbunyi
c)
Abnormal: suaraa seperti tamparan atau angin
ribut pasien dengan arteri sklerosis
d.
Review of sistem (ROS):
1)
Kulit:
Diaphoresis:
rangsangan kuat syaraf otonom pada klien ischemic myocard
2)
Respiratory:
a)
Nyeri waktu bernafas pericarditis
b)
Batuk berdarah oedema pulmo
c)
Nyeri dengan wheezing obstruksi, bronko
spastik, asma
3)
Gastro intestinal: nausea, vomitus, IMA, atau
ischemic myocard
4)
Syaraf: nyeri kepala berputar (vertigo)
sinkope hipotensi
e.
Pemeriksaan Penunjang
1)
Non invasif
a)
ECG adalah grafik pola konduksi listrik yang
menggambarkan depolarisasi myocardium
b)
Echocardiogram adalah rekaman dari gelombang
ultra sonik yang digunakan untuk mengirim impuls ke dinding jantung untuk
menentukan fungsi dari katup jantung, aktivitas ventrikel kiri tumor, kongesti
dan effusi pericardial
c)
Vektogram adalah untuk menggambarkan urutan
perubahan arah dan kekuatan listrik yang terbentuk selama siklus jantung
d)
Foto Cardiogram adalah pencatatan grafis
suara normal atau abnormal selama siklus jantung
e)
RO adalah pemeriksaan yang mengevaluasi
ukuraan posisi jantung dan pembuluh darah besar
f)
Stress test adalah tes jasmani selama latihan
g)
Laboratorium: AGD yakni untuk mengevaluasi
asam basa darah. Enzym jantung: CPK, LDH, SGOT/SGPT
2)
Invansif
a)
Kateterisasi jantung
Kateterisasi
jantung adalah memasukkan kateter ke dalam jantung untuk mempelajari anatomi
dan fisiologi jantung.
Tujuan:
·
Mengukur besarnya tekanan dalam ruang jantung
dan pembuluh darah
·
Analisis bentuk gelombang
·
Menyelidiki kandungan oksigen dalam darah
tertentu
·
Menentukan besrnya curah jantung
Risiko: dysretmia, perforasi, thrombus/ emboli, reaksi alergi
b)
Venografi
Venografi
dalah untuk menentukan adanya thrombus dalam vena.
c)
Lymphografi
Lymphografi
adalah untuk memasukkan zat kontras keseluruhan lymphe untuk mendeteksi adanya
obstruksi ataua hiperplasi.
II.
Kemungkinan Diagnosa Keperawatan
1.
Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri, kematian atau kecacatan.
2.
Kurang pengetahuan tentang prosedur perawatan
berhubungan dengan informasi yang kurang terpapar, keterbatasan kognitif, mis
interpretasi.
3.
Perubahan cardiac output berhubungan dengan
ischemic myocard.
4.
Tidak toleransi terhadap aktivitas
berhubungan dengan kelemahan umum, sesak nafas, ketidakseimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan oksigen.
5.
Nyeri berhubungan dengan ischemic myocard
6.
Resiko kelebihan cairan berhubungan
menurunnya filtrasi glomerulus, atau meningkatnya ADH dan sodium serta retensi
cairan.
III.
Rencna Intervensi
1.
Peningkatan kesehatan
a.
Olahraga teratur
b.
Hentikan faktor risiko: merokok, minuman
keras
c.
Kuruskan badan
d.
Hindari stres atau kelola stres
1)
Tipe A: agresif emosinal
2)
Tipe B: Kepribadian seseorang yang bertolak
belakang dengan seseorang bertipe A
2.
Pengendalian retensi garam dan cairan:
Diet:
a.
Rendah garam ± 4-7 gram per hari
b.
Hindari makanan garam sodium seperti susu,
keju, mentega dan daging sosis
c.
Diet rendah kalori
d.
Diet rendah sisa dan lemak.
No comments:
Post a Comment