Saturday, June 27, 2020

Gambaran Umum Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler


Gambaran Umum Askep Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler
Sumber: Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen Publishing.

I.              Pengkajian
A.    Biodata: yang perlu dicantumkan adalah nama, umur, pekerjaan, alamat dan agama
B.    Keluhan Utama:
1.    Nyeri pada dada, ini akibat kekurangan oksigen pada myocardium atau ischemic.
2.    Dyspnoe atau sesak nafas akibat meningkatnya usaha pernafasan yang berhubungan dengan kongesti pembuluh pulmoner dan perubahan kemampuan pengembangan paru.
3.    Palpitasi: merasa denyut jantung bergetar karena perubahan dalam kecepatan denyut atau kontraksi jantung.
4.    Cepat lelah: berupa kelemahan akibat darah jantung yang rendah dan perfusi perifer berkurang.
5.    Oedema perifer: pembengkakan ini disebabkan karena tertimbunnya cairan ini terlihat jelas pada daerah yang mempunyai jaringan longgar dan daerah yang menggantung akibat pengaruh gaya gravitasi.
6.    Sinkope: kehilangan kesadaran sesaat akibat aliran darah serebral yang kurang memadai.
C.   Riwayat Penyakit Sekarang: P.Q.R.S.T.
Format yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat penyakit sekarang menggunakan format:
1.    P: Provocative
Pada klien dengan nyeri dada dapat dinyatakan penyebab rasa nyeri, yang meringan rasa nyeri dan memperberat nyeri dan bila klien sesak nafas dinyatakan kapan klien sesak nafas, kegiatan apa yang menyebabkan sesak nafas, bila saat istirahat sesak nafas penyakit sudah lanjut.
Bila malam hari saat tidur sesak nafas disebut paroximal nucturnal dyspnoe, ini disebabkan payah ventrikel atau oedema paru. Bila kesulitan bernafas pada posisi terlentang disebut orthopnoe.
Bila tidur beberapa bantal yang dipakai, apakah jumlah bantal yang dipakai sesak bertambah.
2.    Q: Qualitas/ Quantitas.
Bila klien nyeri tanyakan, bagaimana karakter nyeri: terbakar, diremas-remas, tertusuk, seperti ditindih benda berat. Untuk mendapatkan data yang lebih obyektif nyeri diukur dengan skala 0-10
3.    R: Region
Tanyakan lokasi nyeri, terasa dimana, apakah menyebar dan penyebaranny kemana.
4.    S: Severity Scale
Bila nyeri menyerang apakah mengganggu aktivitas sehari-hari.
5.    Time
Tanyakan kapan nyeri dirasakan, berapa lama nyeri dirasakan, berapa kali nyeri datang dalam sehari. Merasa cepat lelah ,apakah mudah merasa lelah, aktivitas macam apa yang menyebabkan lelah, berapa lama aktivitas dapat dilakukan sebelum merasa lelah, apakah lelah hilang dengan cara istirahat.
6.    Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian difokuskan pada aspek apakah klien pernah hipertensi atau tekanan darah tinggi, apakah kadar kolesterol tinggi, pernah menderita diabetes melitus, di dalam keluarga ada penyakit jantung.
7.    Riwayat psikososial
a.    Di kaji tentang kepribadian, bagaimana klien menilai diri sendiri, aspek yang penting ditanykan mengenai konsep diri yaitu body image, harga diri, ideal diri, identitas diri dan peran diri
b.    Dikaji juga tentang pekerjaan, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang diderita saat ini, di samping itu juga digali apakah ada masalah dalam keluarga.
8.    ADL (kebiasaan klien):
Ditanyakan apakah klien olahraga teratur, bagaimana pola hidup, apakah merokok, minuman keras, disamping itu juga makanan yang dikonsumsi atau diet
9.    Pemeriksaan Diagnostik
10.  Pemeriksaan Fisik:
a.    Keadaan Umum (KU):
Perhatikan sikap tubuh
Postur tubuh: gemuk/ kurus, bibir pasien kebiruan
Ekspresi wajah: kesakitan, cemas, konjungtiva pucat
b.    Jantung
1)    Inspeksi: mengmati gerakan jntung pada titik impuls maksimum (PMI) dengaan posisi supinal lihat daerah PMI pada garis mid clavicula intercostalis, ke 5 kiri
2)    Palpasi: untuk mengetahui getaran yang terjadi ketika darah mengalir melalui katup
3)    Auskultasi:
a)    Untuk menentukan denyut jantung di irama jantung
b)    Bunyi jantung jelas terdengan pada daerah aorta, pulmonal, trikuspidalis
c)    Bunyi jantung I (S1): dihasilkan oleh menutupnya katup atrio ventrikuler di dengar pada awal sistolik ventrikel
d)    Bunyi jantung II (S2): menutup katup semiluner: terdengar permulaan relaksasi ventrikel.
e)    Bunyi jantung III (S3): disebut irama gallop/ galop ventrikel.
f)     Bunyi jantung IV (S4) disesbut galop atrium terdengar sebelum bunyi jantung I akibat kurangnya peregangan dinding ventrikel atua peninggian volume ventrikel
Untuk mengamti bising jantung atau murmur yaitu getaran yang terjadi pada jantung/ pembuluh darah besar yang disebabkan oleh bertambahnya arus turbulensi.
® bising diastolik: ® stenosis mitralis
® bising sistolik: ® bising injeksi
Untuk mengamati gesekan (RUB): bunyi yang dihasilkan oleh permukaan parietal dan viseral (visceral) pericardium pada paricardium® seperti amplas.
c.    Pembuluh darah: Ke adequtan sirkulasi
1)    Inspeksi
Kulit:
a)    Pucat berkurangna oxyhemoglobin hilangnya darah
b)    Merah bertambhnya aliran darah pada permukaan kulit
c)    Cyanotis ® perifer: cardiac out put yang rendah
d)    Sentral: pada pasien penyakit paru obstruksi atau CHD
Kuku
a)    Sirkulasi Ekstremitas
b)    Clubbing finger adalah adanya hipoksia chronis
c)    Vena ekstremitas: pengembangan kemacetan, pelebaran
d)    Thrombo plebitis, varises
e)    Vena dileher penilaian dengan JVP
2)    Palpasi
Mengetahui:
a)    Suhu
b)    Oedema:
·         Petting Oedema
·         +1= Cekung sedikit hilang
·         +2= Cekung menghilang dalam waktu 10-15 detik
·         +3= Cekung hilang waktu 1-2 menit
·         +4= Cekung hilang waktu 5 menit
c)    Nadi carotis dan perifer dihitung 1 menit
d)    Capilary refill normal: kurang dari 3 detik
3)    Auskultasi
a)    Untuk mengetahui cakupan aliran
b)    Normal: tidak berbunyi
c)    Abnormal: suaraa seperti tamparan atau angin ribut pasien dengan arteri sklerosis
d.    Review of sistem (ROS):
1)    Kulit:
Diaphoresis: rangsangan kuat syaraf otonom pada klien ischemic myocard
2)    Respiratory:
a)    Nyeri waktu bernafas pericarditis
b)    Batuk berdarah oedema pulmo
c)    Nyeri dengan wheezing obstruksi, bronko spastik, asma
3)    Gastro intestinal: nausea, vomitus, IMA, atau ischemic myocard
4)    Syaraf: nyeri kepala berputar (vertigo) sinkope hipotensi
e.    Pemeriksaan Penunjang
1)    Non invasif
a)    ECG adalah grafik pola konduksi listrik yang menggambarkan depolarisasi myocardium
b)    Echocardiogram adalah rekaman dari gelombang ultra sonik yang digunakan untuk mengirim impuls ke dinding jantung untuk menentukan fungsi dari katup jantung, aktivitas ventrikel kiri tumor, kongesti dan effusi pericardial
c)    Vektogram adalah untuk menggambarkan urutan perubahan arah dan kekuatan listrik yang terbentuk selama siklus jantung
d)    Foto Cardiogram adalah pencatatan grafis suara normal atau abnormal selama siklus jantung
e)    RO adalah pemeriksaan yang mengevaluasi ukuraan posisi jantung dan pembuluh darah besar
f)     Stress test adalah tes jasmani selama latihan
g)    Laboratorium: AGD yakni untuk mengevaluasi asam basa darah. Enzym jantung: CPK, LDH, SGOT/SGPT
2)    Invansif
a)    Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantung adalah memasukkan kateter ke dalam jantung untuk mempelajari anatomi dan fisiologi jantung.
Tujuan:
·         Mengukur besarnya tekanan dalam ruang jantung dan pembuluh darah
·         Analisis bentuk gelombang
·         Menyelidiki kandungan oksigen dalam darah tertentu
·         Menentukan besrnya curah jantung
Risiko: dysretmia, perforasi, thrombus/ emboli, reaksi alergi
b)    Venografi
Venografi dalah untuk menentukan adanya thrombus dalam vena.
c)    Lymphografi
Lymphografi adalah untuk memasukkan zat kontras keseluruhan lymphe untuk mendeteksi adanya obstruksi ataua hiperplasi.

II.            Kemungkinan Diagnosa Keperawatan
1.    Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kematian atau kecacatan.
2.    Kurang pengetahuan tentang prosedur perawatan berhubungan dengan informasi yang kurang terpapar, keterbatasan kognitif, mis interpretasi.
3.    Perubahan cardiac output berhubungan dengan ischemic myocard.
4.    Tidak toleransi terhadap aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, sesak nafas, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen.
5.    Nyeri berhubungan dengan ischemic myocard
6.    Resiko kelebihan cairan berhubungan menurunnya filtrasi glomerulus, atau meningkatnya ADH dan sodium serta retensi cairan.

III.           Rencna Intervensi
1.    Peningkatan kesehatan
a.    Olahraga teratur
b.    Hentikan faktor risiko: merokok, minuman keras
c.    Kuruskan badan
d.    Hindari stres atau kelola stres
1)    Tipe A: agresif emosinal
2)    Tipe B: Kepribadian seseorang yang bertolak belakang dengan seseorang bertipe A
2.    Pengendalian retensi garam dan cairan:
Diet:
a.    Rendah garam ± 4-7 gram per hari
b.    Hindari makanan garam sodium seperti susu, keju, mentega dan daging sosis
c.    Diet rendah kalori
d.    Diet rendah sisa dan lemak.

No comments:

Post a Comment