Colossus of Rhodes
Sumber: Riana, Deny.2008.Keliling
Dunia.Surabaya: CV Al Maktabah.
Pada zaman kuno, tercatat sebuah patung raksasa yang dikenal
dengan sebutan Colossus of Rhodes.
Patung ini dibangun dekat pelabuhan Rhodes, sebuah pulau yang terletak di
kepulauan Mediterania, kawasan Laut Aegean, Yunani.
Patung Colossus berdiri untuk memperingati kemerdekaan
wilayah Rhodes. Dalam suatu catatan, di pulau itu pernah terjadi peperangan.
Nah, untuk merayakan kemerdekaan selepas perang usai, akhirnya rakyat Rhodes
menjual pakaian perang dan memakainya untuk membangun patung sebagai
persembahan kepada Helios, sang Dewa Matahari yang mereka puja akan tetapi ada
juga catatan yang menyebutkan bahwa rakyat Rhodes justru membiarkan peralatan
perang itu dan menjadikannya sebagai bahan untuk membuat patung.
Perunggu raksasa untuk menghormati Helios sang Dewa, dibuat
sekitar tahun 292-280 SM di rumah komando pematung asal Yunani bernama Chares. Dia
sendiri boleh dibilang sudah berpengalaman dalam membuat patung-patung besar. Di
tangan Chares dan para pekerjaannya proyek raksasa ini akhirnya selesai dalam
waktu 12 tahun. Tinggi patung tersebut mencapai 120 kaki. Bagian badan patung
tersebut terbuat dari perunggu, sedangkan bagian dasarannya terbuat dari batu
marmer putih. Setiap pagi, sinar matahari menerpa kulit patung yang berlapis
perunggu itu sehingga tampaknya berkilauan.
Sayangnya,
patung ini hanya bertahan selama 56 tahun, karena gempa bumi menghancurkan
kegagahan Patung Colosus. Bongkahan besar patung ini pun terheletak begitu saja
di sepanjang pelabuhan selama berabad-abad. Meski tergeletak, tetap saja patung
Colossus mengundang decak kagum. Bayangkan! Ukuran jempolnya saja sebesar
lingkaran lengan orang dewasa.
Karena
patung ini sudah terlanjur ambruk, jadi tidak ada yang tahu pasti tentang
seperti apa pose patung ini yang sesungguhnya. Ada yang menyebutkan Colosus
berdiri di pintu masuk pelabuhan dengan dua kaki yang melebar sehingga kapal-kapal
dapat berjalan melintasi kedua kakinya. Namun, ada juga yang mengatakan Colosus
berdiri dengan cara tradisional Yunani, yang berdiri rapat dengan tangan kanan
melindungi mata dari sinar matahari dan tangan kiri menggenggam sebuah jubbah panjang.
Raja mesir sempat menawarkan untuk membangun kembali patung
ini, tetapi rakyat Rhodes menolaknya. Mereka khawatir patung inilah yang justru
membuat Dewa Helios marah. Mereka khawatir kalau patung ini berdiri lagi, Sang
Dewa akan mengirimkan kembali gempa bumi.
Pada
abad ke-7, orang-orang Arab menaklukkan Rhodes dan memecah bongkahan Colossus
menjadi pecahan kecil untuk dijual. Konon, diperlukan 900 unta untuk membawa
pecahan itu. Akibatnya, patung indah itu kini tinggal cerita.
No comments:
Post a Comment