Monday, June 29, 2020

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Stenosis Aorta


Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Stenosis Aorta
Sumber: Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen Publishing.

I.              Batasan
Obstruksi pada jalan keluar ventrikel kiri serta adanya perbedaan tekanan aorta dan ventrikel kiri akibat penebalan. Merupakan 50% dari kasus kelainan jantung bawaan. Bayi dengan stenosis aorta yang berat dilakukan operasi darurat saat diagnosa ditegakkan.
II.            Etiologi
1.    Kongenital (ditemukan usia <30 tahun)
2.    Arterosklerosis (usia 60 tahun)
3.    Demam reumatik

III.           Patofisiologi
Secara hemodinamika ventrikel kiri dalam memompa darah keluar akan mengalami hambatan sehingga dengan usaha yang kuat untuk melewati stenosis yang ada. Lambat laun akan terjadi hipertropi dan delatasi ventrikel kiri kemudian secara relatif menimbulkan mitral insufisiensi dengan akibat delatasi dan hipertropi atrium kiri, akhirnya pada stadium yang lama menyebabkan kongesti paru. Delatasi dan hipertropi ventrikel kiri menyebabkan gagal jantung kiri.
IV.          Gejala-gejala
Ada 3 gejala yang penting:
1.    Chest pain (ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan oksigen myocard)
2.    Synkope (menurun output) akibat perfusi cerebral turun
3.    Tanda-tanda DC kiri
4.    Dyspnoe
5.    Syanosis atau fatique
6.    Batuk
7.    Dahak berdarah
8.    Letargi

V.            Pemeriksaan diagnostik
1.    Inspeksi
a.    Sianosis
b.    Letargi
c.    Batuk, sesak nafas
d.    Detensi vena jugularis

2.    Palpasi
a.    Nadi kecil dan lambat
b.    Piting oedema positif

3.    Auskultasi: sistolik murmur pada katup aorta

4.    RO      :
a.    Ventrikel kiri hipertropi
b.    Aorta accendens menonjol
c.    Calsifikasi katup aorta

5.    ECG
Hipertropi ventrikel kiri,echocardiografi untuk analisa besar ventrikel kiri, kateterisasi jantung diagnostik defentif untuk identifikasi perbedaan tekanan

VI.          Penatalaksanaan
1.    Medis: dtitunjukkan untuk mencegah D.C. kiri yang timbul sekunder
2.    Bedah:
a.    Valvulopati (melepaskan perlekatan katup)
b.    Penggantian katup aorta
c.    Dapat juga dengan memasang balon atau percutaneus ballon valvatomy.

No comments:

Post a Comment