Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Stenosis Aorta
Sumber:
Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen
Publishing.
I.
Batasan
Obstruksi pada
jalan keluar ventrikel kiri serta adanya perbedaan tekanan aorta dan ventrikel
kiri akibat penebalan. Merupakan 50% dari kasus kelainan jantung bawaan. Bayi dengan
stenosis aorta yang berat dilakukan operasi darurat saat diagnosa ditegakkan.
II.
Etiologi
1.
Kongenital (ditemukan usia <30 tahun)
2.
Arterosklerosis (usia 60 tahun)
3.
Demam reumatik
III.
Patofisiologi
Secara hemodinamika ventrikel kiri dalam memompa darah keluar akan
mengalami hambatan sehingga dengan usaha yang kuat untuk melewati stenosis yang
ada. Lambat laun akan terjadi hipertropi dan delatasi ventrikel kiri kemudian
secara relatif menimbulkan mitral insufisiensi dengan akibat delatasi dan
hipertropi atrium kiri, akhirnya pada stadium yang lama menyebabkan kongesti
paru. Delatasi dan hipertropi ventrikel kiri menyebabkan gagal jantung kiri.
IV.
Gejala-gejala
Ada 3 gejala
yang penting:
1.
Chest pain (ketidakseimbangan suplay dan
kebutuhan oksigen myocard)
2.
Synkope (menurun output) akibat perfusi
cerebral turun
3.
Tanda-tanda DC kiri
4.
Dyspnoe
5.
Syanosis atau fatique
6.
Batuk
7.
Dahak berdarah
8.
Letargi
V.
Pemeriksaan diagnostik
1.
Inspeksi
a.
Sianosis
b.
Letargi
c.
Batuk, sesak nafas
d.
Detensi vena jugularis
2.
Palpasi
a.
Nadi kecil dan lambat
b.
Piting oedema positif
3.
Auskultasi: sistolik murmur pada katup aorta
4.
RO :
a.
Ventrikel kiri hipertropi
b.
Aorta accendens menonjol
c.
Calsifikasi katup aorta
5.
ECG
Hipertropi ventrikel
kiri,echocardiografi untuk analisa besar ventrikel kiri, kateterisasi jantung
diagnostik defentif untuk identifikasi perbedaan tekanan
VI.
Penatalaksanaan
1.
Medis: dtitunjukkan untuk mencegah D.C. kiri
yang timbul sekunder
2.
Bedah:
a.
Valvulopati (melepaskan perlekatan katup)
b.
Penggantian katup aorta
c.
Dapat juga dengan memasang balon atau
percutaneus ballon valvatomy.
No comments:
Post a Comment