Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Penyakit Jantung Bawaan
(Congenital Heart Desease)
Sumber:
Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen
Publishing.
Penyakit jantung bawaan masih sering dijumpai angka kejadian
yang masih cukup tinggi, yaitu menurut beberapa sumber pada taun 1993 insiden
8-10/ 1.000 kelaihiran hiduo dan menurun pada tahun 1996 menjadi 3/1.000
kelahiran hidup, 2-3/1000 kelahiran hidup menunjukkan gejala pada tahun pertama
kehidupan.
I.
Faktor Penyebab
Congenital heart disease, berkaitan dengan
kelainan embrional pada usia kehamilan 5-8 mg jantung sudah terbentuk sebagai
penyebab: infeksi virus (rubella), genetik dan lingkungan (gangguan sirkulasi
uteropacenter, radiasi, gizi buruk, alkoholik dan ibu yang merokok).
II.
Klasifikasi
Kelainan jantung bawaan dibagi bermacam-macam dasar:
1.
Ada/ tidaknya sianosis
2.
Kelainan anatomis
3.
Fisiologis
a.
Beban tekanan (after load)
b.
Beban volume (preload)
4.
Gabungan klasifikasi wood:
a.
Tanpa shunt: pulmonari
stenosis
b.
Dengan shunts
1)
Tanpa eyanotis (acyanotis):
ASD, VSD, PDA
2)
Dengan Cyanotis: Tetralogi
Fallot, Eisenmenger syndrom
Kelainan yang paling sering
menimbulkan serangan sianotis adalah tetralogi of fallot, defect khas yang
penting adalah VSD, stenosis pulmonal, overirding aorta dan hipertropi
ventrikel kanan sebagai akibat stenosis pulmonal. Berat ringannya sianosis
tergantung dari berat ringannya stenosis yang ada.
Keadaan paling gawat pada
tetralogi fallot adalah serangan sianosis, bayi mendadak merah. Serangan sianosis
sifatnya mendadak setelah bangun tidur, setelah menangis keras, defekasi atau
lapar atau setelah minum.
Penyebab serangan sianosis belum
diketahui dengna pasti tetapi dapat di duga berkaitan dengan peningkatan
tahanan terhadap aliran darah ventrikel kanan akrena kontraktilitas outflow
ventrikel kanan yang meningkat atau tahanan perifer yang menurun. Kedua keadaan
tersebut memperbesar shunt dari kanan ke kiri sebagai akibat tekanan
karbondioksida darah meningkat dan tekanan oksigen darah menurun, keadaan ini
merangsang pusat pernapasan sehingga timbul pernapasan cepat.
III.
Pengkajian
Pengkajian keperawatan klien dengan CHD,
dimulai sejak anak dilahirkan, melalui data subyektif:
1.
Riwayat kelahiran: yang
perlu dikaji adalah:
a.
BBLR (Berat anak waktu
lahir)
b.
Spontan (waktu lahir
sponten atau dengan cara vakum)
c.
Operasi (proses kelahiran
dengan cara dioperasi)
2.
Riwayat kehamilan: fokuskan
pada ANC atau pemeriksaan semasa hamil
3.
Kebiasaan ibu: apakah ibu
minum obat-obatan, alkohol dan merokok
Data Obyektif: identifikasi
adanya:
1.
Irama jantung tidak teratur
2.
Kecepatan permenit
3.
Ada bising/ murmur
4.
Sesak nafas
5.
Adanya sianosis
IV.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis yang lazim baik aktual maupun
resiko pada Congenital Heart Desease:
1.
Perubahan cardiac output
2.
Pola pemecahan masalah
tidak efektif
3.
Pertugakaran gas terganggu
4.
Ketidakseimbanga caiarn dan
elektrolit
5.
Tidak toleransi terhadap
aktivitas
6.
Ketidakmampuan merawat diri
7.
Perubahan perfusi jaringan
V.
Perencanaan
Tujuan:
1.
Keluarga menerima anak
dengan kelainan jantung bawaan:
a.
Berikan penjelasan tentang
sifat alamiah penyakit
b.
Berikan dukungan mental
keluarga
c.
Ikut memahami perasaan
orang tua terhadap pasien dengan kelainan jantung bawan
2.
Mempertahankan oksigenasi
a.
Kurangi aktivitas bayi
b.
Berikan posisi tidur
fowler/ knee chest
c.
Berikan minuman secara
teratur
d.
Hindari bayi menangis minta
makanan
e.
Lobang dot untuk minuman di
lobangi agak besar
f.
Ibu diminta tetap memberi
ASI
g.
Ibu diminta memberikan makan
rendah yodium
3.
Meningkatkan tumbuh kembang
a.
Jelaskan kepada keluarga
untuk memberikan kehidupan yang wajar
b.
Ajarkan tentang toilet
training
c.
Keluarga diminta untuk
tidak terlalu overprotektf terhadap anak
d.
Berikan bantuan pada
keluarga cara merawat anak
e.
Anjurkan tetap menjaga
kedisiplinan dan keharmonisan keluarga
VI.
Evaluasi:
Hasil yang diharapkan:
1.
Menjelaskan tentang
penyakit jantung kongenital
2.
Melakukan rencana terapi
untuk persiapan pulang :diet rendah yodium, obat-obatan sesuai dengan program
terapi
3.
Menunjukkan penerimaan
keluarga terhadap naka dnegan kelainan bawaan
4.
Menunjukkan kesiapan mental
keluarga
No comments:
Post a Comment