Asuhan
Keperawatan pada Pasien dengan Pericarditis
Sumber:
Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen
Publishing.
Perikarditis
adalah proses radang pada lapisan perikardial baik parietal maupun viseral
jantung.
A.
Etiologi: infeksi dan trauma
B.
Patofisologi
Faktor predisposisi:
kuman, virus, trauma
Proses radang
yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga pericard
dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut akan mempengaruhi
daya kontraksi jantung, akhirnya menimbulkan proses fibrotik dan penebalan
pericardial, lama-kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan pembentukan
cairan, jika berlangsung secara kronis menyebabkan fibrosis dan klasifikasi.
C.
Tanda dan gejala
1.
Sesak nafas saat bekerja
2.
Panas badan 39 derajat-40 derajat Celsius
3.
Malaesa
4.
Kadang nyeri dada
5.
Effusi cardial
D.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
Pemeriksaan fisik
a.
Vital sign: tekanan darah menurun, nadi cepat
atau disretmia
b.
Inspeksi: Keadaan umum lemah dan kesakitan,
gelisah, sesak nafas
c.
Palpasi: nyeri tekan pada dada
d.
Auskultasi: pericardial friction rubs
2.
Pemeriksaan penunjang
a.
ECG: elevasi segmen S-T
b.
Echocardiogram: pericardial effusion
c.
Enzim jantung: peningkatan CPK
d.
Laboratorium: tanda-tanda radang
E.
Diagnosa Keperawatan
1.
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
pericardium
2.
Pola pernafasan tidak efektif berhubungan
denan penurunan ekspansi paru sekunder
3.
Tidak toleransi terhadap aktivitas
berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan,
infeksi otot jantung, dan terbatasnya konstraksi
F.
Rencana intervensi
1.
Intervensi mandiri
a.
Pantau kemampuan pasien dalam beraktivitas
b.
Jelaskan kepada pasien mengenai pentingya
frekuensi periode istirahat sampai sembuh
c.
Berikan latihan pasif sesuai ROOM secara
bertahap untuk mencegah komplikasi
d.
Dengarkan bunyi jantung terhadap friction
rubs sesuai indikasi infeksi pericardial
e.
Kaji dan catat karakteristik nyeri, lamanya,
lokasi dan frekuensi dengan memakai skala nyeri 0-10
f.
Pertahankan posisi semi fowler, berikan support
mental, kontrol stimulus lingkungan
g.
Batasi pengunjung, penerangan cukup
h.
Kaji dan dengarkan suara pernafasan, catat
dan laporkan segera adanya crackles
i.
Pertahankan pemberian oksigen 2-3 liter per
menit lewat nasal kanul
2.
Intervensi Kolaboratif
a.
Bedrest sampai nyeri dan panas hilang
b.
Berikan prednosion 60-80 mg selama 5-7 hari
c.
Berikan antibiotik hanya adanya pericarditis
purulent
d.
Pericardiosintesis jika adanya tamponade
jantung
G.
Evaluasi
Hasil yang
diharapkan:
1.
Melaporkan nyeri terkontrol atau hilang
2.
Mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis
toleransi
3.
Melaporkan penurunan episode dispnoe, angina
dan disretmia
4.
Melaporkan peningkatan yang dapat diukur
dalam toleransi aktivitas.
No comments:
Post a Comment