Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Cardiac Disretmia
Sumber:
Sudarta, I Wayan.2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler.Yogyakarta:Goyen
Publishing.
Cardiac
Dysretmia adalah ketidakteraturan dari kecepatan dan irama jantung yang
disebabkan oleh terganggunya sistem hantaran. Dampak dari disretmia adalah:
kematian mendadak karena kegagalan elektro mekanik, fibrilasi ventrikel.
A.
Etiologi
1.
Penyakit jantung primer: atherosklerosis,
gagal jantung kongestif, miocardial infark, iskhemik miocard, kardio miopati,
penyakit katup jantung
2.
Penyakit jantung sekunder
Respon sekunder
dari masalah sistemik atau akibat toksisitas obat/ ketidakseimbangan elektrolit
B.
Penggolongan disretmia
1.
Abnormalitas dari pembentuk impuls
2.
Abnormalitas dari pengisian impuls
3.
Kombinasi keduanya
4.
Gambaran disretmia
a.
Gangguan pembentuk impuls:
1)
Sinus takikardia:
a)
Impuls dari SA Node lebih atau sama dengan
100 kali dalam menit
b)
Tiap atrium kontraksi selalu diikuti dengan
kontraksi ventrikel
2)
Sinus Bradicardia
Impuls dari SA
Node kurang atau sama dengan 60 kali dalam menit
3)
Atrial extra sistole
Impulss abnormal
dari atrium menggantikan impuls dari SA Node pada suatu waktu.
4)
Atrial takikardia
Impuls
abnormal terjadi dari atrium secara ritmis dengan frekuensi lebih dari atau
sama dengan 160 kali permenit. Tiap konstraksi atrium selalu diikuti dengan
kontraksi ventrikel.
5)
Arrial flutter
a)
Impuls abnormal dari atrium
b)
Frekuensi 200-350 per menit
c)
Tidak semua impuls diikuti oleh kontraksi
ventrikel
6)
Atrial fibrilasi:
a)
Impuls abnormal dari atrium, frekuensi lebih
dari 350 kali per menit
b)
Tidak semua impuls diikuti oleh kontraksi
ventrikel
7)
Ventrikel Fibrilasi
a)
Impuls abnormal dari bermacam-macam pusat
impuls dari ventrikel
b)
Kontraksi ventrikel tidak terkoordinasi
c)
Cardiac output negatif
b.
Gangguan hantaran impuls
1)
Sinus atrial block
Impuls dari SA
Node tidak muncul langsung diambil alih oleh ventrikel/ bundle his
2)
Atrioventrikuler Block
Impuls dari AV
Node tidak diteruskan ke ventrikel
3)
Bundle Branch Block
Gangguan hantaran
di Bundel His:
a)
RBBB= Right Bundel Branch Block
b)
LBBB= Left Bundle Branch Block
C.
Komplikasi
1.
Gagal jantung
2.
Emboli
3.
Ischemic
4.
Cardiac arrest
5.
Kematian mendadak
Kebayakan disretmia terjadi akibat abnormalitas dalam automatisasi
kontraksi otot jantung atau kelainan impuls hantaran atau keduanya. Sel-sel
dalam sistem konduksi jantung dapat mempertahankan potensial listrik dalam
dinding selnya, untuk dapat menghantarkannya impuls listrik dan depolarisasi
akan terjadi secara otomatis. Kecepatan terjadi depolarisasi dipengaruhi oleh
merubah besar ambang rangsang potensial, merubah kecepatan depolarisasi
spontan, merubah potensial maksimal pada akhir fase repolarisasi. Rangsangan vasosimpatis
akan memperlambat depolarisasi sehingga memperlambat denyut jantung, sebaliknya
alat simpatomemetik memperpendek fase depolarisasi sehingga mempercepat denyut
jantung.
Selain itu, kondisi yang mengurangi amplitude potensial aksi akan
menyebabkan gangguan konduksi jantung sehingga menyebabkan Heart Block seperti
hiperkalsemia, kalsifikasi serat-serat konduksi dan iskemik.
D.
Tanda dan Gejala
1.
Vertigo
2.
Sinkope
3.
Kelemahan
4.
Bintik merah pada badan
5.
Pernafasan pendek/ tersengal-sengal
6.
Sesak nafas
7.
Nyeri dada
8.
Palpitasi
9.
Penurunan urine output
E.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
Pemeriksaan Fisik
a.
Kesadaran: bingung
b.
Vital sign:
1)
tekanan darah bisa naik atau turun,
2)
nadi: brachicardi/ takikardi
3)
respirasi: bradipnoe
c.
Inspeksi: -
d.
Palpasi: kulit lembab/ dingin, nadi
paradoxial
e.
Auskutasi: suara jantung spliting S1 dan S2
2.
Pemeriksaan pengunjung
a.
ECG: tanda-tanda ischemic
b.
Laboratorium: serum eletrolit untuk
menentukan adanya hipokalemi/ hiperkalemi
c.
Seri AGD: untuk identifikasi adanya kelainan
pada gas darah
d.
Latihan stres tes: monitor adanya prematur
atrial kontraksi (PAC5)
F.
Diagnosa Keperawatan
1.
Penurunan cardiac output berhubungan dengan
frekuensi irama, konduksi, perubahan inotropik, negatif sekunder
2.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
mekanisme dari disretmia dan implikasi gaya hidup
G.
Rencana Intervensi
1.
Intervensi mandiri
a.
Pantau irama jantung pasien terus menerus,
catat tekanan darah dan gejala jika terjadi kenaikan dan penurunan
b.
Jika terjadi penurunan cardiac out put, kirim
pasien ke ICCU.
c.
Pertahankan lingkungan dan perhatikan timbul
nyeri
d.
Jika terjadi disretmia yang mengancam
kehidupan, inisiatif tindakan emergensi dan CPR
e.
Ketika terjadi disretmia tinggal bersama
pasien, berikan support mental
f.
Diskusikan mekanisme penyebab disretmia
ajarkan pasien tentang pengobatan yangtepat setelah pulang dari RS mengenai
nama obat, dosis jadwal, efek samping obat
g.
Anjurkan pasien pentingnya perawatan
lanjutkan, konfirmasikan, tanggal dan waktu berikut kontrol
h.
Berikan contoh makanan rendah kolesterol,
hindari seperti cafeine, teh, coklat
2.
Manajemen kolaboratif
a.
Berikan obat-obatan anti disretmia
b.
Konsulkan pada ahli Gizi mengenai: pembatasan
sumber makan tinggi kolesterol
c.
Prosedur pembedahan: left ventricular
aneurisme tomi dan infractetomi
d.
Miocardial revascularisasi
H.
Evaluasi
Hasil yang diharapkan:
1.
Dalam 1 jam pengobatan cardiac output adequat
2.
Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 60-100 kali
per menit
3.
ECG: normal atau tidak ada tanda disretmia
4.
Pasien mengerti tentang penyebab disretmia
dan merubah gaya hidup.
No comments:
Post a Comment