Definisi Kebudayaan di dalam Keperawatan (Dalam Kesehatan)
Sumber: Mashudi, Sugeng.2012.Sosiologi Keperawatan.Jakarta:EGC.
A.
Definisi Kebudayaan
Kebudataan dapat diartikan sebagai keseluruhan yang kompleks
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, sosial, hukum, adat istiadat dan
kemampuanm yang lain seperti klebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai
anggota dalam masyarakat (Sukanto,2002). Pengertian ini memberi pemahaman bahwa
kebudayaan merupakan produk akgitivtas atau kegiatan manusia. Sebagai produk
manusia, maka hasil kebudayaan tidak akan melampaui batas kapasitas kemampuan
manusia, dalam arti bahwa kebudayaan
berkisar pada sesuatu yangmasih dapat dijangkau oleh akal manusia. Sesuatu
yang diluar batas kemampuan atau akal manusia seperti agama wahyu (agama yang
datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa) bukan hasil kebudayaan manusia karena hal
ini tidak dapat dijangkau oleh akal serta dihasilkan oleh manusia.
Guna mewujudkan dan mempertegas bahwa kebudayaan merupakan
produk kegiatan manusia perlu diberikan batasan kebudayaan. Menurut Selo
Soemarjan (1974) kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta manusia. Kejadian
di alam gaib, keberadaan planet di alam raya, kejadian alam raya, dan lain
sebagainya bukan merupakan budaya. Jadi,
hal yang bukan merupakan karya, cipta, dan rasa manusia tidak dapat
dikategorikan kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat (2001), masyarakat merupakan satu
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Interaksi
pada kehidupan manusia yang sesuai dengan adat-istiadat yang berlaku akan
memunculkan sebuah kebudayaan. Sebuah kebudayaan bersumber pada aktivitas
manusia. Kebudayaan merupakan wujud kegiatan manusia, kebudayaan selalu berubah
dan berkembang sesuai dengan perubahan peraedaban manusia. Perubahan sebuah
kebudayaan dipengaruhi oleh kegiatan manusia sendiri, tidak ada kebudayaan
tanpa manusia dan tidak ada manusia tanpa sebuah kebudayaan. Jadi, dapat
dikatakan bahwa kebudayaan lahir dari inisiatif dan kreasi manusia dalam
masyarakat.
Budaya sehat di bidang kesehatan dapat diartikan dari
berbagai macam kegiata. Budaya sehat dapat dimulai dari lingkup yang paling
kecil. Kunci sukses untuk terjadinya sebuah perubahan yang baik ada tiga macam,
yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai sekarang,
jangan menunggu. Menurut Nursalam (2000), lebih baik kita berbuat sedikit
daripada tidak samasekali, lebih baik jika dikerjakan sekarang daripada
tertunda. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu budaya
hidup sehat. Lingkungan yang indah, bersih, dan rapi bermula dari kebudayaan
yang satu ini.
B.
Timbulnya Kebudayaan
Penemuan kebudayaan dapat dilihat dari segi fungsi dan
keguanaannya. Lama-kelamaan, penemuan kebudayaan akan memengaruhi kebudayaan
masyarakat lain karena pada dasarnya masyarakat menginginkan suatu kebudayaan
yang lebih memberi arti bagi kehidupan mereka.
Perubahan kebidayaan yang dapat terjadi dalam berbagai
bentuk. Pada tulisan ini dijelaskan empat perubahan yang terjadi dimasyarakat.
1.
Discovery
Dhasil penemuan tidak terencana (Dicovery)
adalah penemuan sesuatu yang baru, tidak secara tidak sengaja dan secara
kebetulan. Penemuan ini tterjadi tanpa ada rancangan yang direncanakan dan
terjadi secara tiba-tiba. Terjadinya kejadian tersebut membawa manfaat bagi
kehidupan manusia maka hal yang bermanfaat tersebut dipertahankan dan menjadi
bagian dari kebudayaan. Jadi hasil penemuan (discovery) didapat tanpa proses
penelitian.
Contoh:
Asal mula penanaman pohon Kina. Alkisah seorang
yang bernama Kina, seorang petani, pada suatu hari dalam kegiatan berladang
terserang penyakit malaria (waktu itu nama penyakit malaria belum dikenal). Ia terjatuh
di dekat sebuah pohon yang tumbang. Pada lubang tanah bekas tempat berdiri
terdapat genangan air, karena merasa haus ia berusaha untuk mendekati genangan
air dan meraup untuk diminum. Mujur baginya, bahwa setelah minum dari genangan
air tersebut, maka ia sembuh dari penyakitnya. Mulai saat itu, banyak orang
yang datang berdatangan ke tempat tersebut untuk mencari kesembuhan dengan
meminum air yang tergenang tersebut. Setelah diteliti secara seksama, bukan
karena airnya yang telah bisa menyembuhkan, melainkan dalam pohon yang tumbang
itu mengandung zat antimalaria. Maka sejak itu orang menginginkan penyembuhan
dari penyakit malaria tidak perlu lagi mengambil genangan air itu melainkan
mengambil kulit pohn yang sejenis dengan pohon yang tumbang itu. Karena pada
waktu itu pohon tersebut belum diketahui namanya, akhirnya nama Kina
dipergunakan untuk nama pohon tersebut.
2.
Invention
Hasil penemuan terencaa (invention) adalah
terciptanya sebuah kebudayaan yang melalui rancangan, perencanaan, dan
perhitungan yang matang sehingga menghasilkan produk kebudayaan. Jadi, hasil
penemuan terencana (invention) didapat melalui proses penelitian.
Contoh:
Asal mula pakaian Kennef. Alkihsa nenek
moyang bangsa Maori yang saat ini tinggal di Selandia Baru berasal dari daerah
tropis. Suatu saat mereka pindah ke daerah subtropis, Selandia Baru. Di daerah
asal mereka yang beriklim tropis mereka membuat pakaian dari kulit pohon
Murbai. Pohon Murbai dapat digunakan sebagai bahan pakaian dengan cara dipukul
terlebih dahulu baru diproses dan menjadi sebuah pakaian. Setelah mereka tiba
di Selandia Baru, mereka tidak lagi mendapatkan kulit pohon Murbai untuk
membuat pakaiannya, di Selandia Baru itu tidak ada pohon Murbai. Setelah beberapa
kali percobaan membuat pakaian dari berbagai macam pohon yang tumbuh di
Selandia Baru, ternyata tidak ada yang cocok untuk bahan pakaian. Akhirnya dicoba
pohon Kennef untuk dibuat menjadi pakaian dengan cara dianyam, tidak perlu
dipukul lagi seperti kulit pohon Murbai. Serat Kennef bagus sekali untuk
dijadikan bahan pakaian dengan dianyam sehingga orang Maori cukup menganyam
Kennef untuk menghasilkan pakaian.
3.
Difusi Kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah penyebaran suatu
unsur kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain. Difusi kebudayaan
dapat terjadi dalam masyarakat sendiri, penyebaran unsur kebudayaan antar
individu dan antar anggota masyarakat. Difusi antar masyarakat merupakan
penyebaran unsur kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Difusi kebudayaan dapat terjadi melalui
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain atau dari suatu negara ke
negara lain, baik secara perorangan maupun secara rombongan seperti datangnya
seseorang ke sauatu negara yang membawa misi kebudayaan. Seorang guru datang
ke suatu daerah atau negara untuk mengajarkan ilmunya, atau
dengan kata lain, seorang datang ke tempat lain dan sepulang dari perantauan ia
menyebarkan kebudayaan yang ia dapatkan dari tempat perantauannya.
Difusi kebudayaan dapat menyebar dengan
tiga cara. Berikut ini dalah cara penyebaran budaya secara difusi:
a.
Damai (panetration
pacifiqua) adalah masuknya unsur kebudayaan suatu masyarakat pada
masyarakat lain dengan cara damai tanpa mendatangkan gejolak atau pertentangan
dan permusuhan seperti masuknya teknologi listrik ke desa-desa.
b.
Kekerasan (panetration) adalah masuknya unsur
kebudayaan ke dalam kebudayaan suatu masyarakat tertentu dengan cara kekerasan
sehingga menimbulkan gejolak, pertentangan, bahkan permusuhan. Sebagai contoh
masuknya model pakaian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat.
c.
Simbolik (simbolic) adalah masuknya suatu unsur
kebudayaan masyarakat penerima dengna jalan hidup berdampingan tanpa adanya
mematikan antara kedua unsur kebudayaan baik yang masuk maupun yang menerima. Walaupun
ada perbedaan antara keduanya tetapi keduanya tetap hidup berdampingan seperti
masuknya bidan yag ada di masyarakat, bidan desa bekerja sama dengan dukun bayi
dalam menangani persalinan.
4.
Akulturasi
Akulturasi adalah apabila sekolompok
manusia dengan kebudayaan yang dimiliki dihadapkan dengan unsur kebudayaan
asing yang berbeda sehingga unsur kebudayaan asing tersebut lambatlaun dapat
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan yang dimilikinya (Surjana,1999).
Pada dasarnya manusia mempunyai
kecenderungan untuk berhubungan dengan manusia lain, walaupun berbeda
kebudayannya.
Hubungan yang terjadi karena misi ekonomi,
politik, dakwah, pendidikan, dan lain-lain pada dasarnya memang dibangun untuk
menjembatani perbedaan pada unsur kebudayaan yang ada. Menurut penuturan sejarah, hubungan antar bangsa atau masyarakat memang sudah terjadi sejak
dahulu kala, maka proses akulturasi
antar kebudayaan bangsa Indonesia dengan kebudayaan bagnsa asing sudah berjalan
ketika sudah ada hubungan antar keduanya. Proses akulturasi merupakan proses
pendekatan dari unsur kebudayaan yang berbeda.
5.
Asimilasi
Asimilasi adalah kelompok masyarakat atau
bangsa yang memiliki berbeda kebudayaan, tetapi kelompok atau bangsa tersebut
dapat hidup berdampingan sehingga anggota dan kelompok tersebut dapat
bergaul dengan sesama secara langsung
dan akrab dalam waktu yang lama, memungkinkan kebudayaan kelompok tersebut
saling berusaha mendekatu satu sama yang lain dan pada akhirnay menjadi sama.
Asimilasi merupakan proses terwujudnya
kebudayaan baru yang terbentuk dari berbagai unsur kebudayaan yang berbeda. Unsur
kebudayaan terbawa akibat adanya mobilitas penduduk dari berbagai daerah atau
engara kemudian menempati suatu wilayah pemukiman yang sama sehingga
menunjukkan terjadinya asimilasi kebudayaan. Koentjoroningrat (2001)
menjelaskan tentang terjadinya asimilasi sebagai berikut.
a.
Kelompok manusia yang berasal dari lingkungan
kebudayaan yang berbeda bercampur satu sama lain
b.
Individu dari kelompok tersebut bergerak secara
langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama
c.
Akibat dari keadaan di atas, kebudayaan tersebut
saling menyesuaikan diri dan menjadi satu.
C.
Unsur Kebudayaan
Tiga unsur kebudayaan diantaranya adalah cipta, rasa dan karsa. Melalui ketiga
unsur kebudayaan ini lahir berbagai macam kebudayaan.
Apabila kebudayaan itu lahir dari
karsa, hal yang dominan pada lahirnya sebuah kebudayaan, maka wujud karsa
adalah keberadaan bangunan, alat transportasi, alat telekomunikasi dan
sebagainya.
Apabila kebudayaan lahir dari rasa yang paling dominan dalam terciptaan
suatu kebudayaan maka wujud kebudayaan berupa nilai kesenia, seperti lagu,
syair, komedi, film dan lain-lain.
Apabila kebudayaan lahir melalui cipta yang dominan maka wujud kebudayaan
berupa ilmu pengetahuan, seperti ilmu keperawatan, ilmu biologi, ilmu
kedokteran, dan sebagainya. Ketiga unsur tersebut dalam mewujudkan suatu
kebudayaan saling berkaitan, tidak terpisah-pisah, walaupun terdapat satu unsur
yang berperan paling dominan. Sebuah tekologi biasanya tidak sekedar berupa
produk dan karsa, tetapi merupakan produk cipta dan rasa, walaupun yang paling
dominan dan dapat kita liat dalam peraennya mewujudkan teknolgi adalah karsa.
Kebudayaan sebagai produk kegiatan manusia merupakan manifestasi dari
sifat dan hakikat manusia. Oleh sebab itu, tidak ada kebudayaan tanpa manusia
dan tidak ada manusia tanpa kebudayaan, dengan demikian sifat manusia mewarnai
sifat kebudayaan. Keanekaragaman sifat manusia menyebabkan keanekaragaman
kebudayaan, oleh karenanya komposisi
kebudayaan suatu bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur yang tidak sama,
atau dengan kata lain formulasi setiap kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa
terdiri dari unsur yang berbeda.
Berbagai unsur kebudayaan dibagi menjadi unsur kebudayaan besar dan unsur
kecil. Unsur besar merupakan unsur induk sedangkan unsur kecil merupakan bagian
dari unsur induk. Unsur ini mengandung persamaan reltif besar, sebaliknya pada
bagian yang mengandung persamaan reltif kecil.
Unsur yang mempunyai kesamaan di dalam berbagai kebudayaan disebut culture universal. Menurut Soekanto (2002)
yang termasuk budaya umum adalah sebagai berikut.
1.
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
(pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata , alat produksi, transportasi
dan sebagainya)
2.
Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan lain-lain)
3.
Sistem kemasyarakatan (kekerabatan, organisasi
politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4.
Bahasa (lisan maupun tertulis)
5.
Kesenian (seni rupa, seni gerak, dan lain-lain)
6.
Sistem pengetahuan
7.
Religi (sistem kepercayaan)
Unsur universal ini dapat dibagi
ke dalam unsur yang lebih kecil yang disebut dengan aktivitas kebudayaan (cultural a activity). Selanjutnya
cultural activitiy ini dapat dibagi lagi dalam unsur kompleks (trait complex). Misalnya, bila perekonomian suatu masyarakat atau
bangsa bergerak dalam pertanian, maka sistem irigasi, pegolahan tanah,
penaburan benih, pemupukan dan pemeliharaaan tanaman dapat dianggap sebagai
cultural universal sedangkan culturan activitynya dapat berupa cara mengolah
dengan bajak atau dengan traktor. Trait complexnya
adalah hewa yang menarik bajak atau motor penggerak traktor.
D.
Pengaruh Kebudayaan terhadap kepribadian
Kebudayaan tidak terlepas dari kepribadian individu melalui suatu proses
belajar panjang yang disebut sosialisasi. Melalui sosialisasi kepribadian atau
watak tiap individu yang mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku dan
kepribadian seseorang, terutama bagian kebudayaan yang secara langsung
memengaruhi individu.
Kebudayaan yang berfungsi sebagai pedoman hidup bagi manusia dan alat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, oleh karena itu unsur-unsur budaya yang
berkembang dalam masyarakat dipelajari oleh individu agar menjadi milik dirinya
sehingga dapat bertahan hidup. Proses sosialisasi unsur budaya yang berlangsung
sejak kecil hingga tua membentuk kepribadian yang berbeda antara lingkungan
budaya yang satu dengan lingkungan budaya yang lain.
Menurut Soekanto (2001), ada beberapa tipe kebudayaan khusus (subculture)
yanjg secara nyata dapat memengaruhi bentuk kepribadian seorang individu.
1.
Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Kepribadian yang berbeda dari individu
sebagai anggota suatu masyarakat karena masing-masing tinggal di daerah yang
berlainan dan dengan kebudayaan khusus yang juga berlainan.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Masyarakat yang hidup diperkotaan cenderung
lebih bersikap individualistis dibandingkan dengan masyarakat daerah pedesaan
yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong.
3.
Kehidupan khussus kelas sosial
Orang yang berasal dari kelas atas (kaya)
mempunyai kebiasaan yang berbeda dengan orang yang berasal dari kelas marginal
(miskin).
4.
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Agama yang mempunyai pengaruh besar dalam
membentuk kepribadian seseorang. Pola hidup dan kebudayaan mereka disesuaikan
dengan ajaran agama yang dianutnya.
5.
Kebudayaan berdasarkan profesi
Sebuah profesi sesungguhnya berpengaruh
besar pada kepribadian seseorang. Seseorang perawaat mempunyai cara bergaul
yang berbeda dengan cara bergaul seorang petani. Profesi tertentu memberikan
corak khusus kepada budayanya misalnya budaya perawat, budaya dokter, budaya
petani, budaya ekonom masing-masing memiliki corak khusus.
E.
FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT
Manusia selalu dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan untuk bisa
mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kehidupan. Di satu pihak manusia
telah memiliki potensi biologis maupun psikis yang memungkinkan manusia dapat
bertahan hidup dan mengembangkan kehidupannya. Namun di pihak lain, tantangan
yang datang dari tempat manusia hidup kadang lebih besar dibandingkan dengan
kadar kemampuan potensi biologis dan psikisnya. Oleh karena itu, manusia memerlukan cara dan teknik
penanggulangan terhadap tantangan agar hal tersebut tidak dapat menjadi bahaya
yang bisa mengancam hidup dan kehidupannya. Manusia harus mampu mengambil
manfaat dengan berusaha menanggulangi dan mengendalikan tantangan yang dia
hadapi.
Guna meningkatkan keinginan manusia untuk berkembang dan untuk maju, maka
manusia harus mampu menciptakan kodnisi baru sebagai alur penapakan bagi
perkembangan dan kemajuan dirinya. Di samping
itu ada pula perbuatan manusia yang tidak tergolong kedalam pekerjaan
sebagaimana tersebut di atas, melainkan hanya sekadar mencari kepuasaan batn,
dengan mengekspresikan semua yang terkandung dalam perasaan dan pikirannya. Semuanya
yang diperbuat oleh manusia ini secara kontektual termasuk perbuatan budaya. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa lahirnya hasil kerja manusia merupakan
lahirnya suatu kebudayaan. Dengan budaya yang ada manusia dapat mempertahankan
hidup dan kehidupannya serta dengan budaya yang ada, manusia dapat menempuh
jalan hidup dengan mudah untuk mencapai cita-citanya, dan dengan budaya itu
dapat dikatakan pula manusia dapat menikmati hidup dan kehidupannya. Semua hasil
kegiatan manusia apabila diklasifikasi kan pada bentuk tertentu ada yang
menyebutkan teknologi, ilmu pengetahuan, filsafat, hukum politik, adat istiadat
dan sebagainya.
Bagi seorang yang tidak mampu meproduksi sendiri kebudayaannya, maka dia
dapat meniru hasil kebudayaan orang lain. Di samping itu, kebudayaan yang telah
ada kadang dijadikan dasar pijakan untuk pengembangan atau untuk mendapatkan
kebudayaan yang lebih maju. Seseorang yang menginginkan untuk memenuhi dan
mengembangkan kebutuhan hidupnya dan kehidupan tidak perlu menelusuri dari awal
apabila yang diperlukannya cukup mengambil alih atau meniru usaha yang pernah
dilakukan orang lain atau sebelumnya. Kecuali kalau ia kurang puas terhadap
hasil kebudayaan orang lain, maka ia dapat mengubah atau menambah dengan hal
yang baru.
Dengan demikian, kebudayaan sebelumnya dapat menjadi pijakan untuk
pengembangan kebudayaan. Sebagai contoh, listrik adalah penemuan manusia,
tetapi bagi orang yang mereancang alat telekomumikasi dan komputer yang
menggunakan tenaga listrik tidak perlu menelusuri dari awal bagaimana
mendapatkan tenaga listrik, cukup menggunakan produk kebudayaan yang telah ada
untuk keperluan rancangannya.
Atas
dasar kebudayaan yang telah ada diyakini dan dirasakan mampu memberikan manfaat
bagi kehidupan bagi sekelompok orang maka kebudayaan itu menjadi objek
transformasi dan sekelompok orang kepada kelompok lainnya dengna jalan
pewarisan, penyebaran, penerangan maupun melalui pendidikan. Media pendidikan
dan penerangan pada hakikatnya merupakan media untuk menanamkan suatu
kebudayaan kepada seseorang atau sekelompok orang, agar ia dapat bersikap atau
berbuat sesuai dengan kebudayaan yang ditanamkan. Pengembangan kebudayaan yang
telah ada menjadi suatu kebudayaan yang lebih maju dan lebih sempurna
diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kehidupan.
No comments:
Post a Comment