1 Getaran
Pernahkah
kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum jam tersebut bergerak
akibat adanya gerak bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran.
Marilah kita selidiki apa sebenarnya getaran itu.Jadi, getaran adalah gerak
bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali
bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali
getaran adalah ketika benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik
B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati lebih dari titik A atau titik C karena
titik tersebut merupakan simpangan terjauh. Simpangan terjauh itu disebut
amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum kembali
bergerak.
2 Ciri-ciri getaran
Getaran
merupakan jenis gerak yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik
gerak alamiah maupun buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu.
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar
yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut
frekuensi (f). Suatu getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri.
1.
Simpangan
Getaran
Simpangan
getaran adalah jarak antara O-A atau O-B. jadi, simpangan getaran adalah jarak
antara benda yang bergetar pada suatu saat dengan titik keseimbangannya.
2.
Amplitudo
getaran
Amplitudo
getaran adalah jarak jarak yang terjauh benda bergetar dari titik seimbangnya
atau simpangan terjauh benda yang bergetar. Dari gambar di samping, maka yang
di maksud dengan amplitudo getaran adalah jarak dari O – B atau O – A.
3.
Frekuensi
getaran (f)
Frekuensi
getaran (f) adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu satuan waktu.
Atau frekuensi dapat dihitung dengan cara jumlah getaran yang terjadi dibagi
dengan waktu yang diperlukan. Secara matematis pernyataan tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
atau
Keterangan :
f = frekuensi getaran,
satuannya hertz atau Hz (getaran per sekon0
n = jumlah getaran yang
terjadi, satuannya getaran (kali)
t = banyaknya waktu yang
diperlukan, satuannya sekon (s)
contoh soal :
sebuah benda melakukan 32000 getaran selama 80 detik. Berapakah
frekuensi benda tersebut ?
penyelesaian:
diketahui: n= 32000
getaran , t = 80 sekon
ditanyakan: f =…?
Jawab:
f = n/t
= 32000get / 80 s = 400
get/s atau 400 Hertz
Jadi, besarannya frekuensi benda tersebut adalah 400 Hz
4. Periode
getaran (T)
Periode getaran (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan
satu kali getaran penuh. Periode getaran ini juga sering disebut dengan waktu
getar. Untuk menghitung besarnya periode getaran (T), maka dapat digunakan
pernyataan rumusan matematis sebagai berikut :
atau
Keterangan
:
T = periode getaran, satuannya sekon (s)
n = jumlah getaran yang terjadi, satuannya getaran (kali)
t = banyaknya waktu yang diperlukan,satuannya
sekon (s)
contoh
soal :
sebuah benda melakukan
1600 getaran selama 80 detik. Berapakah periode getaran benda tersebut ?
penyelesaian:
diketahui : n = 1600
getaran ; t = 80 sekon
ditanyakan: T=..?
jawab :
T = t/n
= 80 s/ 1600 get = 0,05 s
Jadi, besarnya periode
getaran tersebut adalah 0,05 s
Hubugan antara frekuensi
(f) dengan periode (T) getaran
Dari rumus matematis antara
frekuensi dengan periode di atas, maka dapat dituliskan hubunga antara
keduanya, yaitu :
f = n/t keduanya
saling berhubungan kebalikan, artinya :
|
contoh soal :
sebuah benda memiliki frekuensi 50 Hz. Berapakah periode getaran
benda tersebut ?
penyelesaian:
diketahui : t = 50Hz
ditanyakan : T=…?
Jawab :
T = 1/f = 1/50 s =
0,02 s
Jadi, besarnya periode getaran tersebut adalah 0,02 s
Hubungan antara
amplitude (A) dengan periode (T) getaran atau frekuensi (f)
Dalam ayunan bandul saat bandul tepat dititik
seimbang (O) maka nilai simpangannya bernilai 0, namun kecepatannya adalah
terbesar (maksimum). Sebaliknya saat simpangannya dititik terjauh (A / B),
energi potensialnya maksimum namun kecepatannya minimum (0). Sehingga,
amplitudo sebuah getaran tidak mempengaruhi besarnya frekuensi maupun periode
getaran. Periode dan frekuensi suatu getaran pada suatu ayunan bandul hanya
tergantung pada panjang tali yang digunakan dan percepatan gravitasi bumi,
bukan tergantung pada ampitudo atau masa beban yang digantung (bandul).
3 Jenis-jenis Getaran
1.
Getaran bebas terjadi bila sistem
mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh
getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan
membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu
dilepaskan.
2.
Getaran paksa terjadi bila gaya
bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem mekanis. Contohnya adalah
getaran gedung pada saat gempa bumi.
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari
model sederhana massa-pegas-peredam kejut.
Struktur rumit seperti badan mobil dapat dimodelkan sebagai
"jumlahan" model massa-pegas-peredam kejut tersebut. Model ini adalah
contoh osilator harmonik sederhana.
Getaran
bebas tanpa peredam
Model massa-pegas sederhana
Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat
diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa (getaran bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs
sebanding dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.
Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:
Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan
diferensial biasa berikut:
Gerakan harmonik
sederhana sistem benda-pegas
Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem
dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi
persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis
sederhana yang memiliki amplitudo A dan
frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu
besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi
alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan
sebagai:
Catatan: frekuensi
sudut () dengan
satuan radian per detik kerap kali digunakan dalam persamaan karena
menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi
"standar" (satuan Hz)
ketika menyatakan frekuensi sistem.
Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui
frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan menggunakan rumus di atas.
Getaran
bebas dengan redaman
Bila peredaman
diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang
disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya
akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan
(viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI)
Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita
mendapatkan persamaan
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila
redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan
berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus yang paling
mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar
sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman
kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai
titik redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah:
Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem
digunakan nisbah yang dinamakan nisbah
redaman. Nisbah ini adalah perbandingan
antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk
mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman () adalah
Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman
lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang
0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam
adalah
Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor
eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat
sistem teredam: semakin besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam ke
titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, namun frekuensi osilasi
berbeda daripada kasus tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah
teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah
takredam lewat rumus berikut.
Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi
alamiah takredam, namun untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif
kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu deskripsi
teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi
alamiah.
4 Penerapan getaran dalam kehidupan sehari-hari
1.
Sinar gitar
yang dipetik
2.
Bandul jam
dinding yang bergoyang
3.
Ayunan anak
yang sedang dimainkan
4.
Mistar
plastic yang dijepit salah satu ujungnya,lalu ujung lain diberi simpangan
dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.
5.
Pegas yang
diberi beban.
5 Manfaat getaran dalam kehidupan
1.
Merupakan
sumber bunyi.
2.
Dalam bidang
kesehatan untuk membakar lemak.
3.
Slinki :
membuat pengendara motor merasa nyaman saat berada di jalan yang tidak rata.
4.
Selaput suara kita bergetar, saat kita berbicara.
5.
Permukaan bumi akan bergetar, saat terjadi Gempa.
No comments:
Post a Comment